25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Dukung Bank yang Berdayakan UMK

Anggota DPD RI utusan Sumatera Utara, DR H Rahmat Shah mengapresiasi program Sinaya BTPN yang baru-baru ini diluncurkan oleh BTPN. Hal ini, terutama berkaitan dengan program-program pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yang telah dilakukan oleh BTPN.

“Sebagai pilar perekonomian bangsa, kelompok UMK telah teruji ketahanan mereka saat menghadapi resesi ekonomi yang pernah melanda bangsa ini dengan memperhatikan pembinaan UMK, pemerintah telah menunjukkan keseriusannya untuk menaikkan tingkat kesejahteraan masyarakat,” ujar Rahmat saat menghadiri launching program Sinaya BTPN yang berlangsung di Ballroom Hotel JW Marriott Medan, Kamis (28/07).

Menurut Rahmat, BTPN adalah bank yang tidak hanya memikirkan pencapaian keuntungan semata, tapi BTPN ikut serta membina dan mengembangkan kewirausahaan dan mencetak para pengusaha baru.

Lebih jauh Rahmat menilai bahwa BTPN mampu menjangkau masyarakat Indonesia di daerah-daerah pinggiran dan desa-desa kecil yang notabene tidak begitu memahami masalah permodalan melalui perbankan.  “Model mediasi dana masyarakat yang dikembangkan BTPN ternyata mendatangkan keuntungan yang rutin bagi BTPN sendiri,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Program Sinaya  yaitu singkatan dari Sinar yang memberdayakan merupakan program deposit pendamping program Daya, yaitu program memberdayakan nasabah BTPN yang terdiri atas pensiunan dan nasabah usaha mikro dan kecil (UMK) untuk menuju sejahtera. Segmentasi nya adalah mass market kelompok menengah ke bawah.

Deputi Presiden Direktur BTPN Ongky Waradjatidana mengatakan, program Daya dan Sinaya adalah pengembangan dari program pemberdayaan berkelanjutan dan terukur untuk nasabah purnabakti yaitu berupa program Pensiun Sehat dan Sejahtera (PSS) dan program C2G (Capacity to Grow) untuk nasabah pelaku UMK. Selain itu, kedua program ini menjadi bagian integral dari usaha BTPN. (*/ila)

Lapisan kelompok masyarakat inilah yang paling banyak kuantitasnya di tengah masyarakat Indonesia. Dana permodalah dihimpun dari dana-dana para penabung dan deposan yang merupakan kelompok masyarakat kelas atas untuk selanjutnya didistribusikan kepada kelompak mass market tadi.
Selain dihadiri oleh anggota DPD RI, Rahmat Shah, launching program Sinaya di Medan ini juga dihadiri oleh wakil walikota Medan, Dzulmi Eldin dan komisaris BTPN Dorojatun Kuncoro Jakti dan Deputi Presiden Direktur BTPN Ongky Waradjatidana.
Pada kesempatan itu, Ongky mengatakan, program Daya dan Sinaya adalah pengembangan dari program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur untuk nasabah purnabakti yaitu berupa program Pensiun Sehat dan Sejahtera (PSS) dan program C2G (Capacity to Grow) untuk nasabah pelaku UMK. Selain itu, kedua program ini menjadi bagian integral dari usaha BTPN.(*/ila)

Anggota DPD RI utusan Sumatera Utara, DR H Rahmat Shah mengapresiasi program Sinaya BTPN yang baru-baru ini diluncurkan oleh BTPN. Hal ini, terutama berkaitan dengan program-program pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yang telah dilakukan oleh BTPN.

“Sebagai pilar perekonomian bangsa, kelompok UMK telah teruji ketahanan mereka saat menghadapi resesi ekonomi yang pernah melanda bangsa ini dengan memperhatikan pembinaan UMK, pemerintah telah menunjukkan keseriusannya untuk menaikkan tingkat kesejahteraan masyarakat,” ujar Rahmat saat menghadiri launching program Sinaya BTPN yang berlangsung di Ballroom Hotel JW Marriott Medan, Kamis (28/07).

Menurut Rahmat, BTPN adalah bank yang tidak hanya memikirkan pencapaian keuntungan semata, tapi BTPN ikut serta membina dan mengembangkan kewirausahaan dan mencetak para pengusaha baru.

Lebih jauh Rahmat menilai bahwa BTPN mampu menjangkau masyarakat Indonesia di daerah-daerah pinggiran dan desa-desa kecil yang notabene tidak begitu memahami masalah permodalan melalui perbankan.  “Model mediasi dana masyarakat yang dikembangkan BTPN ternyata mendatangkan keuntungan yang rutin bagi BTPN sendiri,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Program Sinaya  yaitu singkatan dari Sinar yang memberdayakan merupakan program deposit pendamping program Daya, yaitu program memberdayakan nasabah BTPN yang terdiri atas pensiunan dan nasabah usaha mikro dan kecil (UMK) untuk menuju sejahtera. Segmentasi nya adalah mass market kelompok menengah ke bawah.

Deputi Presiden Direktur BTPN Ongky Waradjatidana mengatakan, program Daya dan Sinaya adalah pengembangan dari program pemberdayaan berkelanjutan dan terukur untuk nasabah purnabakti yaitu berupa program Pensiun Sehat dan Sejahtera (PSS) dan program C2G (Capacity to Grow) untuk nasabah pelaku UMK. Selain itu, kedua program ini menjadi bagian integral dari usaha BTPN. (*/ila)

Lapisan kelompok masyarakat inilah yang paling banyak kuantitasnya di tengah masyarakat Indonesia. Dana permodalah dihimpun dari dana-dana para penabung dan deposan yang merupakan kelompok masyarakat kelas atas untuk selanjutnya didistribusikan kepada kelompak mass market tadi.
Selain dihadiri oleh anggota DPD RI, Rahmat Shah, launching program Sinaya di Medan ini juga dihadiri oleh wakil walikota Medan, Dzulmi Eldin dan komisaris BTPN Dorojatun Kuncoro Jakti dan Deputi Presiden Direktur BTPN Ongky Waradjatidana.
Pada kesempatan itu, Ongky mengatakan, program Daya dan Sinaya adalah pengembangan dari program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur untuk nasabah purnabakti yaitu berupa program Pensiun Sehat dan Sejahtera (PSS) dan program C2G (Capacity to Grow) untuk nasabah pelaku UMK. Selain itu, kedua program ini menjadi bagian integral dari usaha BTPN.(*/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/