30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Gatot Bereskan Sumut Lewat Pendidikan

Sebagai mantan pengajar, Gatot Pujo Nugroho sangat percaya pendidikan merupakan investasi terbesar sebuah keluarga bahkan bangsa. Lewat pendidikan, keluarga dapat mempersiapkan generasi penerus yang tak cuma cerdas tapi juga berakhlak mulia.

MOBIL HORAS: Pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho  Rektor USU Syahril Pasaribu ketika menyambut tim mobil Horas. Mobil buatan Fakultas Teknik Departemen Teknik Mesin USU ini meraih sejumlah prestasi membanggakan.
MOBIL HORAS: Pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dan Rektor USU Syahril Pasaribu ketika menyambut tim mobil Horas. Mobil buatan Fakultas Teknik Departemen Teknik Mesin USU ini meraih sejumlah prestasi membanggakan.

Karena pentingnya pendidikan itulah, tak menunggu waktu lama setelah dilantik sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara, Gatot langsung menelurkan banyak kebijakan untuk memajukan dunia pendidikan Sumatera Utara. Majunya pendidikan akan membuat Sumatera Utara cepat bangkit dan bisa mengejar sejumlah ketertinggalannya.

Dalam berbagai kesempatan pertemuan dengan masyarakat, Gatot layaknya motivator selalu mengingatkan orang tua dan guru agar terus mengembangkan potensi anak. Kepada para pelajar dan anak didik, di setiap pertemuan Gatot selalu memotivasi mereka agar memiliki cita-cita setinggi langit dan tak surut semangat untuk terus belajar.

“Anak-anakku jangan takut bermimpi. Mulai hari ini, kalian harus tuliskan mimpi-mimpi kalian di dinding kamar agar menjadi motivasi. Dan kejar terus mimpi itu, wujudkan. Buatlah orangtua kalian bangga,” tegas Gatot di depan puluhan anak-anak saat mendongeng di Rumah Baca Bakau, Desa Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, awal Januari silam.

Tak hanya cerdas, Gatot juga punya visi agar pendidikan memberikan pengajaran yang seimbang antara ilmu dunia dengan ilmu akhirat. Kecerdasan intelektual yang diiringi kecerdasan spiritual akan membuat seorang anak manusia selamat dunia dan akhirat.

“Pendidikan yang baik dan benar prosesnya, akan membuat Sumatera Utara maju. Tak cuma sejahtera di dunia, tapi juga selamat di akhirat. Karena pendidikan yang baik juga membekali peserta didik dengan keimanan,” kata Gatot ketika mengunjungi pesantren di Aek Kanopan beberapa waktu lalu.

Dengan semangat itu, tidak heran jika Gatot memiliki idealisme dan kepedulian besar memajukan dunia pendidikan di Sumatera Utara. Berbagai kebijakan yang dikeluarkan pada masa kepemimpinan Gatot sangat mendorong perbaikan kualitas pendidikan.

Hasilnya? Kualitas pendidikan di Sumatera Utara di era Gatot Pujo Nugroho terus mengalami peningkatan. Indeks Pembangunan Manusia Sumut misalnya, meningkat dari 73,8 pada tahun 2009, menjadi 75,21 pada tahun 2011. IPM sendiri adalah indicator kondisi pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat di suatu wilayah.

Gambaran kualitas manusia di Sumut juga terlihat dari semakin menurunnya penyandang buta aksara. Jika pada tahun 2009 penyandang buta aksara sebesar 213.138 jiwa dari 12.975.506 jumlah penduduk, maka pada tahun 2012 menurun jadi 170.000 jiwa dari 13.1000.000 jumlah penduduk.

Jika ujian akhir nasional dijadikan rujukan bagi kualitas pendidikan, maka Sumatera Utara juga patut berbangga.

Sebab di tahun 2012, Sumut menduduki peringkat 3 nasional untuk UN SMA, peringkat 1 nasional untuk UN SMK dan ranking 2 nasional untuk UN SMP.

Prestasi anak-anak di Sumut juga semakin meningkat baik dalam lomba-lomba yang diselenggarakan di dalam negeri maupun luar negeri. Sumut misalnya langganan menyabet penghargaan terbaik pada Lomba Penelitian Belia tingkat dunia di Moskow, Belanda dan Cina pada tahun 2010, 2011 dan 2012.

Untuk lomba Matematika pada tahun 2010 berhasil menyabet medali emas kategori indvidu dan grup di India, medali perak pada kejuaraan di Filipina tahun 2011 dan Juara Pertama pada kontes di Rumania tahun 2012. (*)

Sebagai mantan pengajar, Gatot Pujo Nugroho sangat percaya pendidikan merupakan investasi terbesar sebuah keluarga bahkan bangsa. Lewat pendidikan, keluarga dapat mempersiapkan generasi penerus yang tak cuma cerdas tapi juga berakhlak mulia.

MOBIL HORAS: Pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho  Rektor USU Syahril Pasaribu ketika menyambut tim mobil Horas. Mobil buatan Fakultas Teknik Departemen Teknik Mesin USU ini meraih sejumlah prestasi membanggakan.
MOBIL HORAS: Pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dan Rektor USU Syahril Pasaribu ketika menyambut tim mobil Horas. Mobil buatan Fakultas Teknik Departemen Teknik Mesin USU ini meraih sejumlah prestasi membanggakan.

Karena pentingnya pendidikan itulah, tak menunggu waktu lama setelah dilantik sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara, Gatot langsung menelurkan banyak kebijakan untuk memajukan dunia pendidikan Sumatera Utara. Majunya pendidikan akan membuat Sumatera Utara cepat bangkit dan bisa mengejar sejumlah ketertinggalannya.

Dalam berbagai kesempatan pertemuan dengan masyarakat, Gatot layaknya motivator selalu mengingatkan orang tua dan guru agar terus mengembangkan potensi anak. Kepada para pelajar dan anak didik, di setiap pertemuan Gatot selalu memotivasi mereka agar memiliki cita-cita setinggi langit dan tak surut semangat untuk terus belajar.

“Anak-anakku jangan takut bermimpi. Mulai hari ini, kalian harus tuliskan mimpi-mimpi kalian di dinding kamar agar menjadi motivasi. Dan kejar terus mimpi itu, wujudkan. Buatlah orangtua kalian bangga,” tegas Gatot di depan puluhan anak-anak saat mendongeng di Rumah Baca Bakau, Desa Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, awal Januari silam.

Tak hanya cerdas, Gatot juga punya visi agar pendidikan memberikan pengajaran yang seimbang antara ilmu dunia dengan ilmu akhirat. Kecerdasan intelektual yang diiringi kecerdasan spiritual akan membuat seorang anak manusia selamat dunia dan akhirat.

“Pendidikan yang baik dan benar prosesnya, akan membuat Sumatera Utara maju. Tak cuma sejahtera di dunia, tapi juga selamat di akhirat. Karena pendidikan yang baik juga membekali peserta didik dengan keimanan,” kata Gatot ketika mengunjungi pesantren di Aek Kanopan beberapa waktu lalu.

Dengan semangat itu, tidak heran jika Gatot memiliki idealisme dan kepedulian besar memajukan dunia pendidikan di Sumatera Utara. Berbagai kebijakan yang dikeluarkan pada masa kepemimpinan Gatot sangat mendorong perbaikan kualitas pendidikan.

Hasilnya? Kualitas pendidikan di Sumatera Utara di era Gatot Pujo Nugroho terus mengalami peningkatan. Indeks Pembangunan Manusia Sumut misalnya, meningkat dari 73,8 pada tahun 2009, menjadi 75,21 pada tahun 2011. IPM sendiri adalah indicator kondisi pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat di suatu wilayah.

Gambaran kualitas manusia di Sumut juga terlihat dari semakin menurunnya penyandang buta aksara. Jika pada tahun 2009 penyandang buta aksara sebesar 213.138 jiwa dari 12.975.506 jumlah penduduk, maka pada tahun 2012 menurun jadi 170.000 jiwa dari 13.1000.000 jumlah penduduk.

Jika ujian akhir nasional dijadikan rujukan bagi kualitas pendidikan, maka Sumatera Utara juga patut berbangga.

Sebab di tahun 2012, Sumut menduduki peringkat 3 nasional untuk UN SMA, peringkat 1 nasional untuk UN SMK dan ranking 2 nasional untuk UN SMP.

Prestasi anak-anak di Sumut juga semakin meningkat baik dalam lomba-lomba yang diselenggarakan di dalam negeri maupun luar negeri. Sumut misalnya langganan menyabet penghargaan terbaik pada Lomba Penelitian Belia tingkat dunia di Moskow, Belanda dan Cina pada tahun 2010, 2011 dan 2012.

Untuk lomba Matematika pada tahun 2010 berhasil menyabet medali emas kategori indvidu dan grup di India, medali perak pada kejuaraan di Filipina tahun 2011 dan Juara Pertama pada kontes di Rumania tahun 2012. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/