26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Buka Akses Informasi dari Titik Kecil di Sungai Siak

Jumlah BTS XL Lampaui 30 Ribu

PT XL Axiata, Tbk melayani masyarakat dengan jangkauan yang luas, kualitas yang baik dan kapasitas yang memadai, menjadi kata kunci. Tekad ini termanifestasi dalam peresmian BTS ke-30 ribu, yang berlokasi di Jalan Nelayan, Gg. Iryadunas, Kelurahan Srimeranti, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Riau.

Antena 3G telah terpasang, di sebuah site di pinggiran sungai Siak. Titik kecil di tepi aliran sungai sepanjang lebih dari 300 km, yang melintasi 5 kota/kabupaten, Kabupaten Rokanhulu, Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak, hingga Kabupaten Bengkalis. Dahulu kala, Sungai Siak merupakan sungai terdalam. Kerajaan Melayu Tua berdiri megah di pinggiran Sungai Siak. Melalui sungai ini, komunikasi Kerajaan Melayu dengan dunia luar terjalin. Jalur kehidupan perdagangan – perniagaan, berlangsung di sungai yang menjadi pusat kehidupan kerajaan ini.

Di desa Srimeranti, Kecamantan Rumbai Palas, jalur transportasi perahu sudah bukan lagi menjadi yang utama. Seiring berkembangnya Kota Pekanbaru dan sekitarnya, masih tersisa di pinggiran Sungai Siak sekumpulan nelayan yang masih memanfaatkan untuk mencari ikan, yang dari waktu ke waktu berkurang jumlahnya.

Membangun kepedulian, menjadi kata kunci berikutnya dalam menjalankan sebuah bisnis. Di desa Srimeranti, saat layanan 3G XL mulai beroperasi menjadi momentum untuk saling membantu.

“Kami ingin membangun, membantu dan melayani. Di salah satu titik di Sungai Siak ini, kami menyediakan sarana telekomunikasi yang akan membantu dan melayani masyarakat Pekanbaru dan khususnya Desa Srimeranti,” kata Bambang Parikesit, Vice President West Region (Sumatera), PT XL Axiata, Tbk.

“Melalui pembangunan sarana telekomunikasi, akan membuka akses ke beragam informasi, interaksi dan komunikasi antar manusia dan masyarakat lainnya. Semakin luasnya jaringan yang dapat kami bangun, beriringan dengan peningkatan kualitas dan kapasitas layanan telekomunikasi akan memudahkan jalinan silaturahmi. Tentu saja, kami berharap dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat disekitarnya juga,” tambah Bambang.
Site yang berdiri di desa ini, pada tanggal 11 April 2012 telah terpasang antenna 3G. Terpasangnya 3G, akan memungkinkan masyarakat mendapatkan kualitas dan kapasitas yang memadai dalam berkomunikasi.

Sebelum mulai beroperasi, sudah sewajarnya bila rangkaian ujicoba dilakukan. Demikian pula yang terjadi pada site 3G di desa Srimeranti ini. Ibarat menyaksikan sebuah pertunjukan, rangkaian ujicoba sebagai penanda kesiapan beroperasinya site ini, dapat disaksikan langsung oleh masyarakat dan wartawan di Pekanbaru. Sebagai BTS 3G yang ke 49 di Pekanbaru, dan sebagai BTS ke 30 ribu XL, ujicoba dimulai dari titik site/ tower berada, hingga ke salah satu titik Sungai Siak di desa Srimeranti.

“Puji syukur, team kami telah menyelesaikan serangkaian ujicoba, berupa pengecekan fisik antenna, dan dilanjutkan dengan pengetesan layanan suara (voice) SMS, video call dan browsing. Pengetesan 4 hal terakhir, sengaja kami lakukan di Sungai Siak, dengan mengendarai perahu milik penduduk setempat. Hasilnya, cukup menggembirakan. BTS 3G siap melayani masyarakat,” jelas Bambang.

Di Sumatera, saat ini telah terbangun lebih dari 1100 BTS 3G, dari total 6200 site XL. Secara nasional, BTS di wilayah ini merupakan BTS yang ke 30 ribu yang peresmiannya dijalankan secara serempak di 4 kota lainnya, Pekan Baru, Cipularang, Jogjakarta dan Bali.

BTS 3G ini akan melayani 8,5 juta pelanggan XL di Sumatera, dan lebih dari 810 ribu pelanggan XL di kota Pekan Baru.

“Sekaligus ini menjadi penanda bagi PT XL Axiata, Tbk, bahwa kami telah siap mendukung dan melayani para pelanggan XL dalam menghadapi even Akbar PON XVIII yang akan berlangsung di Pekan Baru, September 2012. Kami pun masih akan terus memasang perangkat 3G, agar secara jangkauan, kualitas dan kapasitas untuk mendukung PON ini menjadi semakin baik, “ ujar Bambang.

Dalam kesempatan yang sama, serangkaian program Corporate Social Responsibility mendukung peresmian BTS ini juga berlangsung. Khususnya di Pekanbaru, “Bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI), PT XL Axiata menggelar pengobatan gratis bagi masyarakat sekitar BTS. Program ini merupakan komitmen XL dan IDI, untuk bersama-sama meningkatkan taraf hidup dan kesehatan masyarakat. Di Sumatera, program ini sudah berjalan di beberapa wilayah, diantaranya di Belitung dan saat ini di desa Srimeranti, Pekanbaru. Kami akan melanjutkan program serupa di kota-kota lainnya di Sumatera,” papar Bambang.

Pembangunan dan Modernisasi Infrastruktur XL

Secara Nasional, di tahun 2012 XL telah menetapkan belanja modal sebesar Rp. 7-8 Triliun, dimana lebih dari 60% nya akan khusus dialokasikan untuk mendukung bisnis layanan data termasuk untuk pengembangan infrastruktur jaringan. Pengembangan infrastruktur ini perlu dilakukan di semua lapisan jaringan, mulai dari akses, backhaul, jaringan inti, juga backbone transmisi. Dari lebih 30 ribu BTS tersebut tersebar di Jawa (62%), Sumatera  (20%), dan Kawasan Timur Indonesia (Kalimantan, Sulawesi, Maluku, & Papua) (8,5%).

Ongki Kurniawan, Service Management Director PT XL Axiata, Tbk, menambahkan, “Dari lebih 30 ribu TBS tersebut, 20% di antaranya adalah BTS 3G. Saat ini XL berfokus pada pengembangan cakupan, terutama jaringan 3G karena lebih efisien. Tahun 2011 lalu, dari lebih 6.000 BTS baru, sebanyak 36% adalah Node B untuk jaringan 3G. Dengan demikian hingga akhir tahun 2011, XL memiliki 4.910 Node B di seluruh Indonesia. Untuk tahun 2012, XL berencana membangun lagi sekitar enam ribu BTS baru, dimana sekitar empat ribu diantaranya merupakan  BTS 3G. Beberapa jaringan Node B XL di daerah tertentu akan menggunakan teknologi HSDPA sehingga bisa menyediakan akses internet cepat”.

XL juga melakukan beberapa modernisasi jaringan untuk mengubah BTS 2G dan 3G-nya ke teknologi Single RAN dan teknologi LTE. Pada akhir 2011, XL telah menyelesaikan pekerjaan modernisasi di beberapa daerah di Kalimantan dan Sumatera serta jaringan 3G di Jabodetabek. Selain itu, untuk mengantisipasi peningkatan lalu-lintas data karena penggunaan yang semakin besar, XL memastikan jaringan backhaul yang dimiliki mempunyai kapasitas sangat tinggi dengan menggunakan tekonologi yang paling efisien dan berkapasitas tinggi. Untuk itu XL mengadopsi teknologi baru yang menggunakan IP atau serat optik, dan memodernisasi jaringan.

“Saat ini, semua RAN Backhaul dan sebagian RAN XL telah menggunakan teknologi IP yang memungkinkan kapasitas untuk naik menjadi 155 Mbps, jauh lebih tinggi dibanding teknologi lama yang hanya 20 Mbps. Pada tahun 2011, transmisi XL dapat mengakses jaringan menggunakan kombinasi antara gelombang mikro dan serat optik. XL juga telah menggunakan teknologi hibrida yang menggabungkan teknologi TDM dengan IP dalam satu sistem. Saat ini, lebih dari 50 persen Node B XL telah tersambung dengan teknologi IP. Implementasi penuh sistem IP akan dilakukan pada tahun 2012,” jelas Ongki.
Sementara itu, untuk backbone, XL memiliki jaringan backbone nasional yang menghubungkan semua daerah di Indonesia. Saat ini semua backbone XL di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan telah menggunakan kabel serat optik. XL juga mengoperasikan jaringan transmisi gelombang mikro di daerah di luar Jawa yang didukung oleh jaringan VSAT untuk menyediakan kapasitas jaringan dan cakupan di beberapa daerah terpencil di Indonesia. (ila)

Jumlah BTS XL Lampaui 30 Ribu

PT XL Axiata, Tbk melayani masyarakat dengan jangkauan yang luas, kualitas yang baik dan kapasitas yang memadai, menjadi kata kunci. Tekad ini termanifestasi dalam peresmian BTS ke-30 ribu, yang berlokasi di Jalan Nelayan, Gg. Iryadunas, Kelurahan Srimeranti, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Riau.

Antena 3G telah terpasang, di sebuah site di pinggiran sungai Siak. Titik kecil di tepi aliran sungai sepanjang lebih dari 300 km, yang melintasi 5 kota/kabupaten, Kabupaten Rokanhulu, Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak, hingga Kabupaten Bengkalis. Dahulu kala, Sungai Siak merupakan sungai terdalam. Kerajaan Melayu Tua berdiri megah di pinggiran Sungai Siak. Melalui sungai ini, komunikasi Kerajaan Melayu dengan dunia luar terjalin. Jalur kehidupan perdagangan – perniagaan, berlangsung di sungai yang menjadi pusat kehidupan kerajaan ini.

Di desa Srimeranti, Kecamantan Rumbai Palas, jalur transportasi perahu sudah bukan lagi menjadi yang utama. Seiring berkembangnya Kota Pekanbaru dan sekitarnya, masih tersisa di pinggiran Sungai Siak sekumpulan nelayan yang masih memanfaatkan untuk mencari ikan, yang dari waktu ke waktu berkurang jumlahnya.

Membangun kepedulian, menjadi kata kunci berikutnya dalam menjalankan sebuah bisnis. Di desa Srimeranti, saat layanan 3G XL mulai beroperasi menjadi momentum untuk saling membantu.

“Kami ingin membangun, membantu dan melayani. Di salah satu titik di Sungai Siak ini, kami menyediakan sarana telekomunikasi yang akan membantu dan melayani masyarakat Pekanbaru dan khususnya Desa Srimeranti,” kata Bambang Parikesit, Vice President West Region (Sumatera), PT XL Axiata, Tbk.

“Melalui pembangunan sarana telekomunikasi, akan membuka akses ke beragam informasi, interaksi dan komunikasi antar manusia dan masyarakat lainnya. Semakin luasnya jaringan yang dapat kami bangun, beriringan dengan peningkatan kualitas dan kapasitas layanan telekomunikasi akan memudahkan jalinan silaturahmi. Tentu saja, kami berharap dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat disekitarnya juga,” tambah Bambang.
Site yang berdiri di desa ini, pada tanggal 11 April 2012 telah terpasang antenna 3G. Terpasangnya 3G, akan memungkinkan masyarakat mendapatkan kualitas dan kapasitas yang memadai dalam berkomunikasi.

Sebelum mulai beroperasi, sudah sewajarnya bila rangkaian ujicoba dilakukan. Demikian pula yang terjadi pada site 3G di desa Srimeranti ini. Ibarat menyaksikan sebuah pertunjukan, rangkaian ujicoba sebagai penanda kesiapan beroperasinya site ini, dapat disaksikan langsung oleh masyarakat dan wartawan di Pekanbaru. Sebagai BTS 3G yang ke 49 di Pekanbaru, dan sebagai BTS ke 30 ribu XL, ujicoba dimulai dari titik site/ tower berada, hingga ke salah satu titik Sungai Siak di desa Srimeranti.

“Puji syukur, team kami telah menyelesaikan serangkaian ujicoba, berupa pengecekan fisik antenna, dan dilanjutkan dengan pengetesan layanan suara (voice) SMS, video call dan browsing. Pengetesan 4 hal terakhir, sengaja kami lakukan di Sungai Siak, dengan mengendarai perahu milik penduduk setempat. Hasilnya, cukup menggembirakan. BTS 3G siap melayani masyarakat,” jelas Bambang.

Di Sumatera, saat ini telah terbangun lebih dari 1100 BTS 3G, dari total 6200 site XL. Secara nasional, BTS di wilayah ini merupakan BTS yang ke 30 ribu yang peresmiannya dijalankan secara serempak di 4 kota lainnya, Pekan Baru, Cipularang, Jogjakarta dan Bali.

BTS 3G ini akan melayani 8,5 juta pelanggan XL di Sumatera, dan lebih dari 810 ribu pelanggan XL di kota Pekan Baru.

“Sekaligus ini menjadi penanda bagi PT XL Axiata, Tbk, bahwa kami telah siap mendukung dan melayani para pelanggan XL dalam menghadapi even Akbar PON XVIII yang akan berlangsung di Pekan Baru, September 2012. Kami pun masih akan terus memasang perangkat 3G, agar secara jangkauan, kualitas dan kapasitas untuk mendukung PON ini menjadi semakin baik, “ ujar Bambang.

Dalam kesempatan yang sama, serangkaian program Corporate Social Responsibility mendukung peresmian BTS ini juga berlangsung. Khususnya di Pekanbaru, “Bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI), PT XL Axiata menggelar pengobatan gratis bagi masyarakat sekitar BTS. Program ini merupakan komitmen XL dan IDI, untuk bersama-sama meningkatkan taraf hidup dan kesehatan masyarakat. Di Sumatera, program ini sudah berjalan di beberapa wilayah, diantaranya di Belitung dan saat ini di desa Srimeranti, Pekanbaru. Kami akan melanjutkan program serupa di kota-kota lainnya di Sumatera,” papar Bambang.

Pembangunan dan Modernisasi Infrastruktur XL

Secara Nasional, di tahun 2012 XL telah menetapkan belanja modal sebesar Rp. 7-8 Triliun, dimana lebih dari 60% nya akan khusus dialokasikan untuk mendukung bisnis layanan data termasuk untuk pengembangan infrastruktur jaringan. Pengembangan infrastruktur ini perlu dilakukan di semua lapisan jaringan, mulai dari akses, backhaul, jaringan inti, juga backbone transmisi. Dari lebih 30 ribu BTS tersebut tersebar di Jawa (62%), Sumatera  (20%), dan Kawasan Timur Indonesia (Kalimantan, Sulawesi, Maluku, & Papua) (8,5%).

Ongki Kurniawan, Service Management Director PT XL Axiata, Tbk, menambahkan, “Dari lebih 30 ribu TBS tersebut, 20% di antaranya adalah BTS 3G. Saat ini XL berfokus pada pengembangan cakupan, terutama jaringan 3G karena lebih efisien. Tahun 2011 lalu, dari lebih 6.000 BTS baru, sebanyak 36% adalah Node B untuk jaringan 3G. Dengan demikian hingga akhir tahun 2011, XL memiliki 4.910 Node B di seluruh Indonesia. Untuk tahun 2012, XL berencana membangun lagi sekitar enam ribu BTS baru, dimana sekitar empat ribu diantaranya merupakan  BTS 3G. Beberapa jaringan Node B XL di daerah tertentu akan menggunakan teknologi HSDPA sehingga bisa menyediakan akses internet cepat”.

XL juga melakukan beberapa modernisasi jaringan untuk mengubah BTS 2G dan 3G-nya ke teknologi Single RAN dan teknologi LTE. Pada akhir 2011, XL telah menyelesaikan pekerjaan modernisasi di beberapa daerah di Kalimantan dan Sumatera serta jaringan 3G di Jabodetabek. Selain itu, untuk mengantisipasi peningkatan lalu-lintas data karena penggunaan yang semakin besar, XL memastikan jaringan backhaul yang dimiliki mempunyai kapasitas sangat tinggi dengan menggunakan tekonologi yang paling efisien dan berkapasitas tinggi. Untuk itu XL mengadopsi teknologi baru yang menggunakan IP atau serat optik, dan memodernisasi jaringan.

“Saat ini, semua RAN Backhaul dan sebagian RAN XL telah menggunakan teknologi IP yang memungkinkan kapasitas untuk naik menjadi 155 Mbps, jauh lebih tinggi dibanding teknologi lama yang hanya 20 Mbps. Pada tahun 2011, transmisi XL dapat mengakses jaringan menggunakan kombinasi antara gelombang mikro dan serat optik. XL juga telah menggunakan teknologi hibrida yang menggabungkan teknologi TDM dengan IP dalam satu sistem. Saat ini, lebih dari 50 persen Node B XL telah tersambung dengan teknologi IP. Implementasi penuh sistem IP akan dilakukan pada tahun 2012,” jelas Ongki.
Sementara itu, untuk backbone, XL memiliki jaringan backbone nasional yang menghubungkan semua daerah di Indonesia. Saat ini semua backbone XL di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan telah menggunakan kabel serat optik. XL juga mengoperasikan jaringan transmisi gelombang mikro di daerah di luar Jawa yang didukung oleh jaringan VSAT untuk menyediakan kapasitas jaringan dan cakupan di beberapa daerah terpencil di Indonesia. (ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/