28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Tuntut Ilmu tak Kenal Usia

Sahur Bersama Ketua Komisi A DPRDSU, Drs Hasbullah Hadi SH MKn

Menuntut ilmu memang tidak ada batasan umur. Hal itulah yang saat ini dilakoni Ketua Komisi A DPRDSU, Drs Hasbullah Hadi SH MKn, yang tengah mengambil S3 di Institut Agama Islam Negri Sumatera Utara (IAIN-SU).

TOMI SANJAYA LUBIS, Medan

Pukul 03.40 WIB Tim Sahur Sumut Pos tiba di kediaman Drs Hasbullah Hadi SH MKn di Jalan Kasuari II, Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. “Ayo masuk Bang, Bapak lagi di dalam,” bilang seorang pria yang ternyata menantu Hasbullah.

Kami lalu dipersilakan duduk di kursi ukiran dari Jepara. Tak lama, muncul Hasbullah Hadi mengenakan kaos berkerah warna hitam dipadu kain sarung dan lobe putih.

“Inilah rumah tempat tinggal saya bersama keluarga,” bilang Ketua Umum PD Washliyah Sumatera Utara itu sambil menyodorkan tangan untuk bersalaman.

Sembari menunggu makan sahur, Drs Hasbullah Hadi SH, MKn menceritakan kesehariannya. Selain sibuk di dewan, ia juga mengajar di Fakultas Hukum Pidana dan Fakultas Agama Adminitrasi Pendidikan di Universitas Alwasliyah (Univa). “Saat saya mengajar, saya mengambil hari Jumat dan Sabtu Sore,” ujarnya.

Hasbullah memang harus benar-benar pintar menjaga waktu. Sebab, di balik semua kesibukannya tersebut, ia juga tercatat sebagai mahasiswa program doctoral di IAIN SU. Sebagai mahasiswa, ia mengambil kuliah hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. “Nah, di hari-hari tersebut lah saya pandai-pandai mengatur waktu,” bilang ayah tiga anak bernama Nurhimmi Falahyati, Hasanul Jihadi,dan Ummi Rizki Hadiyati ini.

Hasbullah tidak pernah malu berstatus mahasiswa saat usianya tak muda lagi, menginjak kepala enam. “Sekarang usia uda 60-an ni. Ngapai pula-pula malu untuk berkuliah lagi. Lagi pula tidak ada batasan yang melarang untuk menuntut ilmu,” bilangnya yakin.

Pria yang juga dipercayakan warga Jalan Kasuari menjadi ketua BKM Masjid Al-Jamiatul Fiti ini lalu mengisahkan bagaimana ia mengerjakan tesis untuk meraih gelar master kenotariatan di Universitas Sumatera Utara (USU).
Tesis sering dikerjakan di berbagai tempat, di kantor, di mobil bahkan di pesawat ketika ia bepergian ke luar kota. “Allhamdulillah tesis yang dikerjakan setiap hari tersebut selesai juga,” bilang Hadi.

Hasbullah Hadi juga menceritakan pengalamannya mundur dari Pegawai Negri Sipil (PNS) di Departemen Agama Sumatera Utara pada 1998 lalu. Padahal ia sudah mengabdi mulai 1984. “Selama 18 tahun bekerja, tidak pernah ada kenaikan pangkat menjadi pegawai eselon dan juga tidak punya bakat di dunia birokrat. Akhirnya saya memutuskan mengundurkan diri sebagai PNS di Depagsu itu,” bilangnya.

Satu tahun mundur dari PNS Depagsu, pada 1999 Hasbullah diangkat menjadi notaris di departemen hukum dan HAM. “Kerja sebagai notaris ini lebih enak. Pasalnya, kalau kerja di notaris tidak terlalu rumit,” cetusnya.

Lalu, pada 2003, ia muncul sebagai salah satu pendiri Partai Demokrat di Sumatera Utara, bersama temannya diantaranya Yusuf Pardamean. “Nah disaat melakukan pendirian Demokrat di Sumut,kami bersama teman-teman mengkonsolidasi dari pimpinan daerah,” bilang kader setia Partai Demokrat itu.

Periode 2004-2009, Hasbullah terpilih sebagai anggota legislatif mewakili daerah Deli Serdang. “Saat terpilih pada pemilu tahun 2004 lalu, saya sebagai wakil ketua DPRDSU,” bilangnya.

Di periode berikutnya, Hasbullah kembali terpilih menjadi anggota DPRDSU. “Allhamdulillah di saat mengikuti pemilu di tahun 2009, warga masyarakat daerah Deli Serdang masih mempercayakan saya. Buktinya kuota yang didapat saat itu sekira 50 ribu suara,” ujarnya.

Saat bercerita panjang lebar, tiba-tiba anak pertama Nurhimi Falahyati memanggil untuk makan sahur bersama. Di meja makan, Hasbullah memperlihatkan lauk teri sambal kegemarannya. “Pokoknya saya tidak banyak-banyak pilihan untuk makan, ikan sambal teri sangat enak,” bilangnya.

Tak terasa waktu pun telah menunjukkan Pukul 05.00 WIB dan terdengar suara adzan berkumandang dari mesjid, Tim sahur pun, pamit kembali untuk pulang. (*)

Sahur Bersama Ketua Komisi A DPRDSU, Drs Hasbullah Hadi SH MKn

Menuntut ilmu memang tidak ada batasan umur. Hal itulah yang saat ini dilakoni Ketua Komisi A DPRDSU, Drs Hasbullah Hadi SH MKn, yang tengah mengambil S3 di Institut Agama Islam Negri Sumatera Utara (IAIN-SU).

TOMI SANJAYA LUBIS, Medan

Pukul 03.40 WIB Tim Sahur Sumut Pos tiba di kediaman Drs Hasbullah Hadi SH MKn di Jalan Kasuari II, Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. “Ayo masuk Bang, Bapak lagi di dalam,” bilang seorang pria yang ternyata menantu Hasbullah.

Kami lalu dipersilakan duduk di kursi ukiran dari Jepara. Tak lama, muncul Hasbullah Hadi mengenakan kaos berkerah warna hitam dipadu kain sarung dan lobe putih.

“Inilah rumah tempat tinggal saya bersama keluarga,” bilang Ketua Umum PD Washliyah Sumatera Utara itu sambil menyodorkan tangan untuk bersalaman.

Sembari menunggu makan sahur, Drs Hasbullah Hadi SH, MKn menceritakan kesehariannya. Selain sibuk di dewan, ia juga mengajar di Fakultas Hukum Pidana dan Fakultas Agama Adminitrasi Pendidikan di Universitas Alwasliyah (Univa). “Saat saya mengajar, saya mengambil hari Jumat dan Sabtu Sore,” ujarnya.

Hasbullah memang harus benar-benar pintar menjaga waktu. Sebab, di balik semua kesibukannya tersebut, ia juga tercatat sebagai mahasiswa program doctoral di IAIN SU. Sebagai mahasiswa, ia mengambil kuliah hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. “Nah, di hari-hari tersebut lah saya pandai-pandai mengatur waktu,” bilang ayah tiga anak bernama Nurhimmi Falahyati, Hasanul Jihadi,dan Ummi Rizki Hadiyati ini.

Hasbullah tidak pernah malu berstatus mahasiswa saat usianya tak muda lagi, menginjak kepala enam. “Sekarang usia uda 60-an ni. Ngapai pula-pula malu untuk berkuliah lagi. Lagi pula tidak ada batasan yang melarang untuk menuntut ilmu,” bilangnya yakin.

Pria yang juga dipercayakan warga Jalan Kasuari menjadi ketua BKM Masjid Al-Jamiatul Fiti ini lalu mengisahkan bagaimana ia mengerjakan tesis untuk meraih gelar master kenotariatan di Universitas Sumatera Utara (USU).
Tesis sering dikerjakan di berbagai tempat, di kantor, di mobil bahkan di pesawat ketika ia bepergian ke luar kota. “Allhamdulillah tesis yang dikerjakan setiap hari tersebut selesai juga,” bilang Hadi.

Hasbullah Hadi juga menceritakan pengalamannya mundur dari Pegawai Negri Sipil (PNS) di Departemen Agama Sumatera Utara pada 1998 lalu. Padahal ia sudah mengabdi mulai 1984. “Selama 18 tahun bekerja, tidak pernah ada kenaikan pangkat menjadi pegawai eselon dan juga tidak punya bakat di dunia birokrat. Akhirnya saya memutuskan mengundurkan diri sebagai PNS di Depagsu itu,” bilangnya.

Satu tahun mundur dari PNS Depagsu, pada 1999 Hasbullah diangkat menjadi notaris di departemen hukum dan HAM. “Kerja sebagai notaris ini lebih enak. Pasalnya, kalau kerja di notaris tidak terlalu rumit,” cetusnya.

Lalu, pada 2003, ia muncul sebagai salah satu pendiri Partai Demokrat di Sumatera Utara, bersama temannya diantaranya Yusuf Pardamean. “Nah disaat melakukan pendirian Demokrat di Sumut,kami bersama teman-teman mengkonsolidasi dari pimpinan daerah,” bilang kader setia Partai Demokrat itu.

Periode 2004-2009, Hasbullah terpilih sebagai anggota legislatif mewakili daerah Deli Serdang. “Saat terpilih pada pemilu tahun 2004 lalu, saya sebagai wakil ketua DPRDSU,” bilangnya.

Di periode berikutnya, Hasbullah kembali terpilih menjadi anggota DPRDSU. “Allhamdulillah di saat mengikuti pemilu di tahun 2009, warga masyarakat daerah Deli Serdang masih mempercayakan saya. Buktinya kuota yang didapat saat itu sekira 50 ribu suara,” ujarnya.

Saat bercerita panjang lebar, tiba-tiba anak pertama Nurhimi Falahyati memanggil untuk makan sahur bersama. Di meja makan, Hasbullah memperlihatkan lauk teri sambal kegemarannya. “Pokoknya saya tidak banyak-banyak pilihan untuk makan, ikan sambal teri sangat enak,” bilangnya.

Tak terasa waktu pun telah menunjukkan Pukul 05.00 WIB dan terdengar suara adzan berkumandang dari mesjid, Tim sahur pun, pamit kembali untuk pulang. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/