27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Halte Memprihatinkan

MEDAN-Meskipun kuantitas pembangunan di Medan meningkat, namun beberapa fasilitas yang bersentuhan dengan masyarakat kecil kerap terlupakann
Diantaranya fasilitas pejalan kaki di Medan kerap tidak mendapat haknya. Selain trotoar dan jembatan penyeberangan, fasilitas halte yang digunakan untuk tempat menunggu bus maupun angkutan lain tidak mendapat porsinya.

Pantauan Sumut Pos tidak semua ruas jalan terdapat halte untuk tempat pejalan kaki menunggu angkutan maupun berteduh dari hujan dan panas. Begitupun sudah kondisi sedikit tidak terawat. Kondisinya pun memprihatinkan. Atapnya bolong, tempat duduk rusak. Selain itu penuh dengan coret-coretan.

Seperti di halte di Jalan Juanda Medan, di depan Deli Plaza, Jalan Guru Patimpus, halte di depan Hotel Madani Jalan SM Raja, juga halte di depan Yuki Plaza, Jalan SM Raja dan lainnya.

“Haltenya sudah rusak dan tidak berguna lagi. Atapnya banyak yang bolong. Jadi, kalau cuaca sedang panas ya kepanasan. Tapi kalau sedang hujan, ya kehujanan,” ujar Nelfi, mahasiswa yang biasanya menggunakan angkutan umum untuk transportasi.
Kondisi ini membuat banyak warga Medan yang memilih tidak menggunakan halte. Ali, mahasiswa STT Harapan juga mengeluhkan minimnya keberadaan halte.

“Halte itu diperlukan untuk tempat berteduh. Jadi nunggu angkot nggak kepanasan. Tapi tidak semua jalan ada haltenya. Hanya di beberapa tempat. Masak harus pergi ke tempat yang ada haltenya untuk nunggu angkot,” keluhnya.

Akibatnya halte disalahgunakan. Salah satunya halte kecil di Jalan Dr Mansyur, tepatnya di depan kampus USU. Halte digunakan untuk tempat jualan para pedagang makanan di sekitar jalan tersebut. (don)

MEDAN-Meskipun kuantitas pembangunan di Medan meningkat, namun beberapa fasilitas yang bersentuhan dengan masyarakat kecil kerap terlupakann
Diantaranya fasilitas pejalan kaki di Medan kerap tidak mendapat haknya. Selain trotoar dan jembatan penyeberangan, fasilitas halte yang digunakan untuk tempat menunggu bus maupun angkutan lain tidak mendapat porsinya.

Pantauan Sumut Pos tidak semua ruas jalan terdapat halte untuk tempat pejalan kaki menunggu angkutan maupun berteduh dari hujan dan panas. Begitupun sudah kondisi sedikit tidak terawat. Kondisinya pun memprihatinkan. Atapnya bolong, tempat duduk rusak. Selain itu penuh dengan coret-coretan.

Seperti di halte di Jalan Juanda Medan, di depan Deli Plaza, Jalan Guru Patimpus, halte di depan Hotel Madani Jalan SM Raja, juga halte di depan Yuki Plaza, Jalan SM Raja dan lainnya.

“Haltenya sudah rusak dan tidak berguna lagi. Atapnya banyak yang bolong. Jadi, kalau cuaca sedang panas ya kepanasan. Tapi kalau sedang hujan, ya kehujanan,” ujar Nelfi, mahasiswa yang biasanya menggunakan angkutan umum untuk transportasi.
Kondisi ini membuat banyak warga Medan yang memilih tidak menggunakan halte. Ali, mahasiswa STT Harapan juga mengeluhkan minimnya keberadaan halte.

“Halte itu diperlukan untuk tempat berteduh. Jadi nunggu angkot nggak kepanasan. Tapi tidak semua jalan ada haltenya. Hanya di beberapa tempat. Masak harus pergi ke tempat yang ada haltenya untuk nunggu angkot,” keluhnya.

Akibatnya halte disalahgunakan. Salah satunya halte kecil di Jalan Dr Mansyur, tepatnya di depan kampus USU. Halte digunakan untuk tempat jualan para pedagang makanan di sekitar jalan tersebut. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/