Sebagai artis plus sosialita, wajib hukumnya bagi Cynthiara Alona bergaya hidup wah. Salah satunya memiliki dan mengendarai sendiri mobil Porsche merahnya. Meski Alona identik punya banyak uang, namun mobil Porsche itu tetap tak bisa disebut barang murah. Ia pun membeberkan dari mana sumber uang untuk membeli mobil mewah tersebut.
“Selain bekerja, dari papa aku. Papa aku pengusaha. Papa aku udah meninggal, harta warisannya ke aku. Papa aku orang Aceh,” ungkap bintang film Kutunggu Jandamu dan Diperkosa Setan ini.
Bahkan karena saking banyaknya warisan yang diterima, Alona pun bisa memberikan ibundanya sebuah rumah. Wow!
“Mama aku kasih rumah, karena mama nggak dapat warisan. Karena cerai, jadi musuhan,” ucapnya.
Alona mengaku menemukan kepuasan saat mengendarai mobil sport. Bahkan, ia pernah menggeber Porsche-nya dengan sangat kencang. “Paling kenceng waktu itu 200 km per jam,” bebernya.
Namun Alona tidak menggeber mobilnya di jalanan yang ramai. Saat itu, ia tengah berkonvoi dengan klub Porsche. “Waktu itu kita memang dikawal sama polisi jadi bisa ngebut,” imbuhnya.
Alona juga menanggapi soal kebutuhan hasrat biologis para napi di dalam penjara. Menurut alumnus Lapas Pondok Bambu ini, kebanyakan napi memaklumi konsekuensi perbuatan mereka salah satunya harus puasa seks. “Mereka nggak mencari kebutuhan seperti itu dan memaklumi kalau hubungan suami istri ditiadakan di penjara,” kata Alona.
Tak hanya bagi yang belum menikah, dia juga bilang tahanan wanita yang sudah menikah dan rutin melakukan hubungan seksual juga lebih memilih menahan hasrat biologisnya.
“Aku juga pernah nanyakan itu ke para napi yang sudah menikah, mereka bilang itu sih risiko. ‘Kalau sudah di sini (penjara) ya puasa makan enak, puasa hubungan suami istri, puasa ketemu keluarga, semuanya puasa, itu lah namanya penjara’,” tuturnya.
Alona mengaku salut dengan sikap para napi ibu-ibu tersebut yang sangat tabah dan bisa menerima kenyataan. “Aku yang awalnya sangat shock lama-lama bisa menerima kenyataan,” ujar Alona.
Secara pribadi, Alona tak memikirkan kebutuhan biologisnya saat berada di penjara. “Aku masuk ke dalam saja shock banget nggak nyangka masuk ke Pondok Bambu. Boro-boro kepikiran begituan, itu sih nggak penting,” tuntasnya. MER/NET