POPULARITAS 11 peserta Konvensi Capres Partai Demokrat masih didominasi dua sosok penting yakni Menteri BUMN Dahlan Iskan dan sang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang diprediksi sejumlah pengamat bakal diusung PDI Perjuangan sebagai Capres pada 2014.
***
FAKTA itu terungkap dari hasil riset yang dilakukan Indonesia Indicator (I2) yang mencoba memotret kekuatan ekspose media terhadap 11 peserta Konvensi Capres Partai Demokrat dibandingkan dengan Jokowi. I2 merupakan lembaga riset berbasis piranti lunak Artificial Intelligence (AI) untuk menganalisis fenomena politik, ekonomi, sosial di Indonesia melalui pemberitaan (monitoring media).
“Perbandingan popularitas peserta Konvensi Demokrat dibandingkan Jokowi yang dimunculkan media dalam enam bulan terakhir terlihat menyolok,” ujar Direktur Komunikasi Indonesia Indicator(I2), Rustika Herlambang, Minggu(22/9).
Menurut Rustika, ekspose Dahlan dan Jokowi melenggang jauh dibanding para peserta konvensi. Akumulasi ekspose keduanya di media, kata dia, mencapai 3 hingga 10 kali lipat dibanding dengan para peserta konvensi terutama dalam enam bulan belakangan.
Dahlan Iskan, peserta konvensi yang paling populer dalam beberapa survei, popularitasnya mulai bersaing ketat dengan Jokowi. ”Atau dalam kata lain, ekspose Dahlan Iskan mendekati ekspose Jokowi,” tutur Rustika.
Sedangkan, tutur dia, ekspose Gita Wirjawan hanya seperlima dari seluruh pemberitaan Jokowi dalam sebulan. Sementara popularitas Irman Gusman, Endriartono Sutarto, AniesBaswedan, Hayono Isman, Sinyo Harry S, dan Ali Masykur Musa sekitar 10 persen dari popularitas Jokowi dalam satu bulan terakhir.
”Di sini tersirat tegas bahwa untuk mengejar elektabilitas (yang ditentukan oleh survei), parapeserta konvensi harus menaikkan popularitas mereka. Media adalah salah satu sarana penting sebagai jembatan untuk memperkenalkan mereka kepada publiknya,” ungkap Rustika.
Apalagi, kata dia, Partai Demokrat menetapkan standar para peserta Konvensi Demokrat harus mampu melampaui Jokowi. Menurut Rustika, untuk bisa menyamai atau bahkan menyalip popularitas Jokowi tidaklah mudah.
Menurut dia, ajang sosialisasi para peserta konvensi tentunya memberi dampak, baik langsung maupun tidak terhadap ekspose Jokowi. ”Saat ini ada penurunan ekspose Jokowi, sementara para peserta mulai merangkak naik. Hal ini tentunya memberikan harapan,” katanya.
Untuk mengalahkan Jokowi, papar Rustika, para peserta Konvensi Demokrat tentunya tidak hanya berpatokan pada ekspose saatini saja. ”Belajar dari pengalaman Obama tahun 2008 saat mengalahkan McCain yang mewakili partai penguasa dicapai dengan menaikkan ekspose lebih dari tiga kali, baik di media mainstream maupun media sosial,” cetusnya.
Apabila hal itu ingin diterapkan terhadap Jokowi, ungkap Rustika, para peserta konvensi harus dapat menarik perhatian media berkali lipat dibanding apa yang telah mereka lakukan selama ini.
“Para kandidat harus berusaha keras untuk meningkatkan aktivitas yang menarik dan punya news value sehingga bisa menjadi media darling baru. Tidak bisa mengandalkan liputan konvensi yang terbatas pada seremoni,” kata Rustika.
Para peserta Konvensi Demokrat, tutur dia, harus berani bersikap terhadap isu aktual yang tengah menjadi perhatian public dan media. “Bila perlu menampilkan sesuatu yang masih genuine. Misalnya ingat bagaimana Dahlan Iskan memulai dengan mobil listrik nasional?. Tak bisa mengandalkan isu umum karena pribadi Dahlan yang unik menjadi magnet utama media saat ini,” paparnya. (net/jpnn)
//GRAFIS//
Tingkat Popularitas 11 Peserta Konvensi Demokrat
Nama Jumlah Ekspose Prosentase
——————————————————————————————-
Jokowi 7.470 100
Dahlan Iskan 2.189 29,30
Gita Wiryawan 1.605 21,49
Marzuki Alie 1.282 17,16
Dino Patti Djalal 896 11,99
Pramono Edhie 890 11,91
Irman Gusman 760 10,17
Anies Baswedan 724 9,69
Harry Sarundajang 702 9,40
Hayono Isman 696 9,32
Endriartono Sutarto 679 9,09
Ali Masykur Musa 675 9,04
—————————-
Hasil Survei I2