32 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Stadion Mini USU, Dipilih karena Gratis

Melihat Fasilitas Pemusatan Latihan Timnas di Medan (3/Habis)

Dua fasilitas utama yang dibutuhkan tim nasional Pra Piala Asia 2015 untuk pemusatan latihan di Medan adalah hotel untuk penginapan pemain dan stadion. Terutama untuk stadion yang sangat krusial sebagai tempat berlatih skuad besutan Nil Maizar Stadion Mini Universitas Sumatera Utara (USU) dipilih meskipun sebenarnya tidak memenuhi standar untuk timnas.

DONI HERMAWAN, Medan

GRATIS: Timnas melakukan latihan  Stadion Mini Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, belum lama ini. Belakangan diketahui pemiihan stadion ini sebagai tempat latihan karena gratis.//doni hermawan/SUMUT POS//ANDRI GINTING/SUMUT POS
GRATIS: Timnas melakukan latihan di Stadion Mini Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, belum lama ini. Belakangan diketahui pemiihan stadion ini sebagai tempat latihan karena gratis.//doni hermawan/SUMUT POS//ANDRI GINTING/SUMUT POS

Tak pernah terpikirkan sekalipun, Stadion Mini yang terletak Pintu IV Universitas Sumatera Utara (USU) bakal menjadi tempat latihan tim nasional Indonesia. Sebelumnya stadion ini biasa dipakai untuk even-even antarkampus. Sekalipun even internasional yang pernah digelar di sini adalah laga sepakbola IMTGT (Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle) yang merupakan even antarkampus tiga negara tetangga itu.

Sampai akhirnya keputusan timnas untuk menggelar pemusatan latihan di Medan. Perburuan lapangan pun dimulai. Satu-satunya stadion terbaik yang dimiliki adalah Stadion Teladan yang dibangun sejak PON 1953. Namun, buruknya kondisi Teladan membuat stadion tua itu masih bersolek dan belum boleh digunakan.

USU awalnya tak masuk pilihan. Ada Stadion TD Pardede yang saat ini digunakan sebagai tempat latihan Pro Duta FC. Juga ada Stadion Universitas Negeri Medan (Unimed), juga lapangan Thamrin Graha Metropolitan (TGM) tekstur lapangannya cukup baik.

Namun Stadion Mini USU lah yang akhirnya menjadi pilihan. Alasannya ketika itu Djohar mengatakan akses ke Stadion Mini USU lebih mudah dicapai dari penginapan pemain yang akhirnya menetapkan Hotel Saka di kawasan Ring Road Medan. Selain itu ada satu alasan lain yang paling krusial. Ya, tak ada tarif yang dikenakan alias gratis. Apalagi kehadiran timnas di Medan salah satunya untuk alasan efisiensi biaya. Sebelumnya timnas sempat menunggak biaya sewa Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

Yusuf Husni, PR V USU ketika itu mengatakan penunjukan ini sebagai bentuk kehormatan dan karena itu pihaknya tidak mengutip biaya apapun. “Sangat positif sekali dan kami sangat mendukung sekali kehadiran anak bangsa menggunakan fasilitas USU. Kami senang bisa membantu menyediakan tempat. Kami tidak akan mengutip biaya apapun. Lagipula untuk apa kami persulit,” jelasnya.

Jika ditilik lapangan Stadion Mini USU tidak cukup baik. Kondisi tanahnya cukup bergelombang dan tidak rata. Nil saat tiba di Medan 6 Januari lalu langsung memantau keadaan stadion sebenarnya menunjukkan nada tidak begitu puas. Namun apa daya, alasan efisiensi membuatnya tak bisa mengeluh dan harus memaksimalkan kondisi. “Kalau dibilang lumayanlah. Yang pasti tidak sebaik GBK,” ujarnya ketika pertama kali hadir memantau kondisi lapangan.

Sementara Direktur teknis Timnas, Danurwindo menyebut lapangan USU bergelombang. “Lapangannya masih belum. Sebenarnya empuk, tapi masih bergelombang. Sehingga jalan dan passing agak sulit. Tapi saya lihat ada pasir di situ (pinggir lapangan), nanti bisa diperbaiki,” ungkapnya.
Karena itu beberapa bagian yang berlubang ditutupi dengan pasir. Toh timnas sudah berlatih selama hampir tiga pekan dan selama ini cukup nyaman. Satu hal yang masih menganggu kenyamanan adalah pengamanan stadion. Membludaknya penonton yang ingin menyaksikan timnas berlatih maupun beruji coba membuat petugas keamanan kewalahan.

Korbannya, sepatu salah satu punggawa timnas, Hendra Bayauw pun nyaris raib karena ada seseorang yang mencoba mencari kesempatan usai latihan. Momen yang biasa digunakan untuk mengerubungi pemain dan berfoto bersama.

Selain itu pengutipan tarif parkir yang mahal membuat penonton tidak nyaman. Itu terjadi setelah tiga hari timnas berlatih di Stadion Mini. Padahal sebelumnya tidak ada pengutipan parkir liar. Apalagi tidak ada tiket retribusi yang diberikan meskipun untuk alasan keamanan. “Parkir mahal sekali 2 ribu rupiah. Seperti tiket masuk saja. Padahal dari awalnya tidak seperti itu. Ini juga tidak resmi,” kata Andi, salah seorang penonton yang setia menghadiri timnas. (*)

Melihat Fasilitas Pemusatan Latihan Timnas di Medan (3/Habis)

Dua fasilitas utama yang dibutuhkan tim nasional Pra Piala Asia 2015 untuk pemusatan latihan di Medan adalah hotel untuk penginapan pemain dan stadion. Terutama untuk stadion yang sangat krusial sebagai tempat berlatih skuad besutan Nil Maizar Stadion Mini Universitas Sumatera Utara (USU) dipilih meskipun sebenarnya tidak memenuhi standar untuk timnas.

DONI HERMAWAN, Medan

GRATIS: Timnas melakukan latihan  Stadion Mini Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, belum lama ini. Belakangan diketahui pemiihan stadion ini sebagai tempat latihan karena gratis.//doni hermawan/SUMUT POS//ANDRI GINTING/SUMUT POS
GRATIS: Timnas melakukan latihan di Stadion Mini Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, belum lama ini. Belakangan diketahui pemiihan stadion ini sebagai tempat latihan karena gratis.//doni hermawan/SUMUT POS//ANDRI GINTING/SUMUT POS

Tak pernah terpikirkan sekalipun, Stadion Mini yang terletak Pintu IV Universitas Sumatera Utara (USU) bakal menjadi tempat latihan tim nasional Indonesia. Sebelumnya stadion ini biasa dipakai untuk even-even antarkampus. Sekalipun even internasional yang pernah digelar di sini adalah laga sepakbola IMTGT (Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle) yang merupakan even antarkampus tiga negara tetangga itu.

Sampai akhirnya keputusan timnas untuk menggelar pemusatan latihan di Medan. Perburuan lapangan pun dimulai. Satu-satunya stadion terbaik yang dimiliki adalah Stadion Teladan yang dibangun sejak PON 1953. Namun, buruknya kondisi Teladan membuat stadion tua itu masih bersolek dan belum boleh digunakan.

USU awalnya tak masuk pilihan. Ada Stadion TD Pardede yang saat ini digunakan sebagai tempat latihan Pro Duta FC. Juga ada Stadion Universitas Negeri Medan (Unimed), juga lapangan Thamrin Graha Metropolitan (TGM) tekstur lapangannya cukup baik.

Namun Stadion Mini USU lah yang akhirnya menjadi pilihan. Alasannya ketika itu Djohar mengatakan akses ke Stadion Mini USU lebih mudah dicapai dari penginapan pemain yang akhirnya menetapkan Hotel Saka di kawasan Ring Road Medan. Selain itu ada satu alasan lain yang paling krusial. Ya, tak ada tarif yang dikenakan alias gratis. Apalagi kehadiran timnas di Medan salah satunya untuk alasan efisiensi biaya. Sebelumnya timnas sempat menunggak biaya sewa Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

Yusuf Husni, PR V USU ketika itu mengatakan penunjukan ini sebagai bentuk kehormatan dan karena itu pihaknya tidak mengutip biaya apapun. “Sangat positif sekali dan kami sangat mendukung sekali kehadiran anak bangsa menggunakan fasilitas USU. Kami senang bisa membantu menyediakan tempat. Kami tidak akan mengutip biaya apapun. Lagipula untuk apa kami persulit,” jelasnya.

Jika ditilik lapangan Stadion Mini USU tidak cukup baik. Kondisi tanahnya cukup bergelombang dan tidak rata. Nil saat tiba di Medan 6 Januari lalu langsung memantau keadaan stadion sebenarnya menunjukkan nada tidak begitu puas. Namun apa daya, alasan efisiensi membuatnya tak bisa mengeluh dan harus memaksimalkan kondisi. “Kalau dibilang lumayanlah. Yang pasti tidak sebaik GBK,” ujarnya ketika pertama kali hadir memantau kondisi lapangan.

Sementara Direktur teknis Timnas, Danurwindo menyebut lapangan USU bergelombang. “Lapangannya masih belum. Sebenarnya empuk, tapi masih bergelombang. Sehingga jalan dan passing agak sulit. Tapi saya lihat ada pasir di situ (pinggir lapangan), nanti bisa diperbaiki,” ungkapnya.
Karena itu beberapa bagian yang berlubang ditutupi dengan pasir. Toh timnas sudah berlatih selama hampir tiga pekan dan selama ini cukup nyaman. Satu hal yang masih menganggu kenyamanan adalah pengamanan stadion. Membludaknya penonton yang ingin menyaksikan timnas berlatih maupun beruji coba membuat petugas keamanan kewalahan.

Korbannya, sepatu salah satu punggawa timnas, Hendra Bayauw pun nyaris raib karena ada seseorang yang mencoba mencari kesempatan usai latihan. Momen yang biasa digunakan untuk mengerubungi pemain dan berfoto bersama.

Selain itu pengutipan tarif parkir yang mahal membuat penonton tidak nyaman. Itu terjadi setelah tiga hari timnas berlatih di Stadion Mini. Padahal sebelumnya tidak ada pengutipan parkir liar. Apalagi tidak ada tiket retribusi yang diberikan meskipun untuk alasan keamanan. “Parkir mahal sekali 2 ribu rupiah. Seperti tiket masuk saja. Padahal dari awalnya tidak seperti itu. Ini juga tidak resmi,” kata Andi, salah seorang penonton yang setia menghadiri timnas. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/