29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

La Nyalla : Demo Bonek 1927 Ditunggangi

RIBUAN Bonek 1927 berdemo di depan Hotel Shangri La, Surabaya, Minggu (26/1). Aksi ini sebagai bentuk desakan kepada PSSI, yang tengah menggelar kongres tahunan, agar mengakui Persebaya 1927 sebagai peserta kompetisi Indonesia Super League (ISL).

Unjuk rasa itu tidak berlangsung lama dan perlahan-lahan masa pulang tanpa disuruh. “PSSI sekarang penuh preman sehingga Persebaya yang asli dikebiri untuk kepentingan preman-preman itu,”kata Andi Peci, koordinator aksi, dalam orasinya.

Menurut Andi, hanya satu kata yang harus diakui dalam kongres tahunan PSSI saat ini, yaitu PSSI harus akui Persebaya 1927. “Kami akan terus melakukan aksi agar Persebaya 1927 diakui,”tandasnya.

Sementara itu, Koordinator Keamanan Kongres PSSI Andi Baso Juherman balik menuding. Menurutnya, yang menjadi preman itu adalah kelompok Bonek 1927. “Mereka itu yang tidak tahu aturan dan ilegal. Buat apa ditanggapi. Biar urusan polisi saja yang menangkapi mereka,” tandasnya.

Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti bahkan memastikan PSSI tidak akan mengakui keberadaan Persebaya 1927 sebagai anggota PSSI. “Mereka ini tidak asli karena keberadaan mereka sarat dengan kepentingan politik. Mereka ini ditunggangi Saleh Ismail Mukadar untuk pen-caleg-kannya,” ungkapnya saat ditemui wartawan di area Kongres Tahunan PSSI, Minggu (26/1).

Pria yang juga ketua umum Kadin Jatim ini menjelaskan, Persebaya yang asli adalah Persebaya Surabaya yang saat itu didegradasi di Divisi Utama dan melalui perjuangannya akhirnya mengikuti ISL. “Tapi, Persebaya 1927 tidak melalui proses tahapan apa-apa di PSSI. Mereka justru ikut kompetisi LPI yang tidak diakui PSSI,” lanjutnya.

Bahkan, La Nyalla menyebut, Persebaya 1927 ilegal. “Mereka ilegal kok tiba-tiba ingin diakui PSSI,” sambungnya.

La Nyalla menyebutkan, seharusnya pemilik Persebaya 1927, Saleh Ismail Mukadar, melihat internal Persebaya 1927 sendiri. “Mereka ini tidak punya pemain dan merampok pemain Persebaya Surabaya. Tak hanya itu, mereka juga tidak melunasi gaji pemain. Lunasi dululah gaji pemain,” terangnya.

Soal upaya hukum yang dilakukan Persebaya 1927, La Nyalla memastikan PSSI akan menghadapinya. “Silakan dan itu justru kami tunggu. Kami punya bukti untuk mengalahkan mereka di hadapan hukum. PSSI akan patuh hukum,” pungkasnya. (lis)

RIBUAN Bonek 1927 berdemo di depan Hotel Shangri La, Surabaya, Minggu (26/1). Aksi ini sebagai bentuk desakan kepada PSSI, yang tengah menggelar kongres tahunan, agar mengakui Persebaya 1927 sebagai peserta kompetisi Indonesia Super League (ISL).

Unjuk rasa itu tidak berlangsung lama dan perlahan-lahan masa pulang tanpa disuruh. “PSSI sekarang penuh preman sehingga Persebaya yang asli dikebiri untuk kepentingan preman-preman itu,”kata Andi Peci, koordinator aksi, dalam orasinya.

Menurut Andi, hanya satu kata yang harus diakui dalam kongres tahunan PSSI saat ini, yaitu PSSI harus akui Persebaya 1927. “Kami akan terus melakukan aksi agar Persebaya 1927 diakui,”tandasnya.

Sementara itu, Koordinator Keamanan Kongres PSSI Andi Baso Juherman balik menuding. Menurutnya, yang menjadi preman itu adalah kelompok Bonek 1927. “Mereka itu yang tidak tahu aturan dan ilegal. Buat apa ditanggapi. Biar urusan polisi saja yang menangkapi mereka,” tandasnya.

Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti bahkan memastikan PSSI tidak akan mengakui keberadaan Persebaya 1927 sebagai anggota PSSI. “Mereka ini tidak asli karena keberadaan mereka sarat dengan kepentingan politik. Mereka ini ditunggangi Saleh Ismail Mukadar untuk pen-caleg-kannya,” ungkapnya saat ditemui wartawan di area Kongres Tahunan PSSI, Minggu (26/1).

Pria yang juga ketua umum Kadin Jatim ini menjelaskan, Persebaya yang asli adalah Persebaya Surabaya yang saat itu didegradasi di Divisi Utama dan melalui perjuangannya akhirnya mengikuti ISL. “Tapi, Persebaya 1927 tidak melalui proses tahapan apa-apa di PSSI. Mereka justru ikut kompetisi LPI yang tidak diakui PSSI,” lanjutnya.

Bahkan, La Nyalla menyebut, Persebaya 1927 ilegal. “Mereka ilegal kok tiba-tiba ingin diakui PSSI,” sambungnya.

La Nyalla menyebutkan, seharusnya pemilik Persebaya 1927, Saleh Ismail Mukadar, melihat internal Persebaya 1927 sendiri. “Mereka ini tidak punya pemain dan merampok pemain Persebaya Surabaya. Tak hanya itu, mereka juga tidak melunasi gaji pemain. Lunasi dululah gaji pemain,” terangnya.

Soal upaya hukum yang dilakukan Persebaya 1927, La Nyalla memastikan PSSI akan menghadapinya. “Silakan dan itu justru kami tunggu. Kami punya bukti untuk mengalahkan mereka di hadapan hukum. PSSI akan patuh hukum,” pungkasnya. (lis)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/