25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ibu Penyebar Foto Panas Polwan Ngotot Anaknya tak Salah

BANDARLAMPUNG – Bayu Perdana harus mempertanggung jawabkan perbuatannya karena sudah menyebarkan foto bugil mantan pacarnya Brigadir RS. Namun keluarga masih terus berkelit bahwa Bayu adalah pelaku kriminal. Keluarga membela, apa yang dilakukan Bayu karena patah hati.

“Anak saya bukan kriminal! Ia ditahan bukan karena mencuri, maling, atau narkoba. Dia anak yang baik. Apa yang dilakukannya (menyebar foto,  Red) karena sangat terpukul dan patah hati dengan RS,” tandas Heriyanti, ibu BP, emosional saat ditemui Radar Lampung di kediamannya di Jl. Kopi Utara III, Perumnas Wayhalim, Bandarlampung, kemarin.

Heriyati memang sangat terpukul dengan kejadian itu. Bagaimana tidak, dengan kejadian ini dia harus kehilangan dua orang terdekatnya. Yakni, sang suami, Iptu Bambang Sahrun yang meninggal dunia mendengar anaknya ditahan oleh polisi. Sedangkan Anaknya kini harus mendekam di penjara selama menjalani proses penyidikan.

Saat Radar Lampung (JPNN Group) berkunjung ke rumahnya, bendera kuning tampak terpasang di sudut gang menuju rumah BP. Dirumah minimalis bercat abu-abu tampak ramai para kerabat berkumpul. Sebuah papan bunga ucapan belasungkawa dari Polsek Tanjungan dan Kapolresta Bandarlampung Kombes Pol Dwi Irianto berjajar rapi ditepi jalan.

Keluarga ini baru saja mengebumikan jenazah ayah BP. “Mohon maaf ya Mas, kami masih berkabung, Tolong pengertiannya. Saya mohon kematian suami saya tidak dikait-kaitkan dengan penahanan anak saya, ini murni takdir,” kata perempuan berjilbab ini. (wahyu syaifullah/mas)

BANDARLAMPUNG – Bayu Perdana harus mempertanggung jawabkan perbuatannya karena sudah menyebarkan foto bugil mantan pacarnya Brigadir RS. Namun keluarga masih terus berkelit bahwa Bayu adalah pelaku kriminal. Keluarga membela, apa yang dilakukan Bayu karena patah hati.

“Anak saya bukan kriminal! Ia ditahan bukan karena mencuri, maling, atau narkoba. Dia anak yang baik. Apa yang dilakukannya (menyebar foto,  Red) karena sangat terpukul dan patah hati dengan RS,” tandas Heriyanti, ibu BP, emosional saat ditemui Radar Lampung di kediamannya di Jl. Kopi Utara III, Perumnas Wayhalim, Bandarlampung, kemarin.

Heriyati memang sangat terpukul dengan kejadian itu. Bagaimana tidak, dengan kejadian ini dia harus kehilangan dua orang terdekatnya. Yakni, sang suami, Iptu Bambang Sahrun yang meninggal dunia mendengar anaknya ditahan oleh polisi. Sedangkan Anaknya kini harus mendekam di penjara selama menjalani proses penyidikan.

Saat Radar Lampung (JPNN Group) berkunjung ke rumahnya, bendera kuning tampak terpasang di sudut gang menuju rumah BP. Dirumah minimalis bercat abu-abu tampak ramai para kerabat berkumpul. Sebuah papan bunga ucapan belasungkawa dari Polsek Tanjungan dan Kapolresta Bandarlampung Kombes Pol Dwi Irianto berjajar rapi ditepi jalan.

Keluarga ini baru saja mengebumikan jenazah ayah BP. “Mohon maaf ya Mas, kami masih berkabung, Tolong pengertiannya. Saya mohon kematian suami saya tidak dikait-kaitkan dengan penahanan anak saya, ini murni takdir,” kata perempuan berjilbab ini. (wahyu syaifullah/mas)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/