26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Demokrat Coret Liberty

Liberty Pasaribu
Liberty Pasaribu

Pencalonan Jadi Bupati Tobasa Terjegal

JAKARTA, SUMUTPOS.CO-Upaya Liberty Pasaribu mengincar kursi bupati Toba Samosir (Samosir) dipastikan terjegal di langkah awal. Pasalnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat memastikan tidak akan mengusung Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Tobasa yang berstatus tersangka sebagai calon bupati.

Hal tersebut ditegaskan Juru Bicara (Jubir) Partai Demokrat, Hinca Panjaitan mengatakan, partainya kuat dalam memegang prinsip terkait masalah kader yang berstatus tersangka.

“Jika benar yang bersangkutan berstatus tersangka, maka tidak bisa. Yang bersih-bersih saja lah. Kami tak mau lagi ada bupati, wali kota, gubernur, menjadi tersangka. Partai kami sudah 10 tahun terakhir memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang status tersangka. Lihat, semua kader yang menjadi tersangka, langsung diberhentikan esok paginya. Andi Mallarangeng tersangka, besoknya langsung mundur. Komjen BG jadi tersangka, rakyat kompak bilang “jangan” (jadi kapolri, red). Itu buah pendidikan dari Partai Demokrat,” kata Hinca kepada koran ini di Jakarta, kemarin (21/4).

Memang, lanjutnya, status tersangka ibaratnya baru nol kilometer proses hukum. “Tapi bagi Partai Demokrat, tetap tak dibolehkan,” tegasnya lagi.

Meski demikian, dia katakan, untuk tahap penjaringan, siapa pun boleh mendaftar. Nantinya, akan ada proses verifikasi, termasuk soal status hukum para pendaftar. “Para kandidat nantinya harus meneken pakta integritas dan kami akan lakukan verifikasi,” ujarnya.

Diketahui, Liberty merupakan tersangka kasus pembayaran ganti rugi tanah dan bangunan milik Yayasan Pembangunan Nairasaon (Yaspena) tahun 2006 senilai Rp1,2 miliar. Liberty mendaftar sebagai bakal calon di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Paratai Demokrat Tobasa, Senin (20/4).

Sementara, ditanya apakah tipisnya peluang Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ikut mengajukan calon pada pemilihan kepala daerah (pilkada) karena masih berseteru di internal, menjadi berkah bagi Demokrat? Hinca mengatakan, tidak.

“Bagi kami, pertandingan terbaik adalah jika diikuti oleh lawan-lawan yang seimbang. Jangan cari keuntungan dari masalah yang mendera partai lain. Justru kami ikut prihatin. Kami tak ingin menang WO,” pungkasnya. (sam/azw)

Liberty Pasaribu
Liberty Pasaribu

Pencalonan Jadi Bupati Tobasa Terjegal

JAKARTA, SUMUTPOS.CO-Upaya Liberty Pasaribu mengincar kursi bupati Toba Samosir (Samosir) dipastikan terjegal di langkah awal. Pasalnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat memastikan tidak akan mengusung Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Tobasa yang berstatus tersangka sebagai calon bupati.

Hal tersebut ditegaskan Juru Bicara (Jubir) Partai Demokrat, Hinca Panjaitan mengatakan, partainya kuat dalam memegang prinsip terkait masalah kader yang berstatus tersangka.

“Jika benar yang bersangkutan berstatus tersangka, maka tidak bisa. Yang bersih-bersih saja lah. Kami tak mau lagi ada bupati, wali kota, gubernur, menjadi tersangka. Partai kami sudah 10 tahun terakhir memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang status tersangka. Lihat, semua kader yang menjadi tersangka, langsung diberhentikan esok paginya. Andi Mallarangeng tersangka, besoknya langsung mundur. Komjen BG jadi tersangka, rakyat kompak bilang “jangan” (jadi kapolri, red). Itu buah pendidikan dari Partai Demokrat,” kata Hinca kepada koran ini di Jakarta, kemarin (21/4).

Memang, lanjutnya, status tersangka ibaratnya baru nol kilometer proses hukum. “Tapi bagi Partai Demokrat, tetap tak dibolehkan,” tegasnya lagi.

Meski demikian, dia katakan, untuk tahap penjaringan, siapa pun boleh mendaftar. Nantinya, akan ada proses verifikasi, termasuk soal status hukum para pendaftar. “Para kandidat nantinya harus meneken pakta integritas dan kami akan lakukan verifikasi,” ujarnya.

Diketahui, Liberty merupakan tersangka kasus pembayaran ganti rugi tanah dan bangunan milik Yayasan Pembangunan Nairasaon (Yaspena) tahun 2006 senilai Rp1,2 miliar. Liberty mendaftar sebagai bakal calon di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Paratai Demokrat Tobasa, Senin (20/4).

Sementara, ditanya apakah tipisnya peluang Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ikut mengajukan calon pada pemilihan kepala daerah (pilkada) karena masih berseteru di internal, menjadi berkah bagi Demokrat? Hinca mengatakan, tidak.

“Bagi kami, pertandingan terbaik adalah jika diikuti oleh lawan-lawan yang seimbang. Jangan cari keuntungan dari masalah yang mendera partai lain. Justru kami ikut prihatin. Kami tak ingin menang WO,” pungkasnya. (sam/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/