33 C
Medan
Thursday, July 18, 2024

Lawan SBY Terhalang Jabatan

gede-pasek
Gede Pasek Suardika.

SURABAYA, SUMUTPOS.CO – Keinginan Gede Pasek Suardika maju menjadi ketua umum (Ketum) Partai Demokrat (PD) tidak bakal berjalan mulus. Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Soekarwo mengatakan, Pasek harus mundur dari anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) jika ingin mencalonkan diri sebagai ketua umum.

Menurut Soekarwo yang juga menjabat ketua DPD PD Jatim, aturan perundang-undangan menegaskan bahwa anggota DPD tidak boleh menjadi partisipan parpol. Karena itu, Pasek terkendala oleh jabatan yang tengah diembannya sebagai anggota DPD. “Sekarang kan dia masih menjabat DPD, ya tidak boleh. Itu sudah aturan kok,” katanya.

Meski demikian, Soekarwo menganggap pencalonan Pasek tidak begitu serius. Sebab, Pasek belum mengundurkan diri dari anggota DPD. Tetapi, jika pada akhirnya Pasek berani mengundurkan diri sebagai anggota DPD, Soekarwo mengaku tidak masalah. “Kalau ada calon selain SBY, ya tidak apa-apa. Asal memang memenuhi syarat,” ujarnya.

Selain Pasek, calon lain yang dikabarkan bakal maju sebagai calon Ketum adalah Marzuki Ali. Soekarwo juga mendengar kabar itu. Menurut dia, Marzuki sebagai kader PD boleh mencalonkan diri sebagai Ketum. Tetapi, harus jelas siapa pendukungnya. Sebab, ada aturan dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) yang menyebutkan bahwa calon Ketum harus mendapat dukungan suara 30 persen dari total suara di dalam kongres. “Kalau memang memenuhi persentase itu, ya boleh saja,” katanya.

Yang pasti, Soekarwo menegaskan bahwa seluruh pengurus DPC maupun DPD PD Jatim hingga kini masih memberikan dukungan penuh kepada SBY sebagai Ketum. Bahkan, seluruh DPD PD se-Indonesia dan DPP berupaya agar pemilihan Ketum dilakukan secara aklamasi. “Konstitusi kami meletakkan musyawarah mufakat sebagai dasar konstitusional. Kalau musyawarah mufakat tidak tercapai, voting menjadi jalan keluarnya,” jelasnya.

Sementara itu, pesta prakongres Partai Demokrat terlihat sangat meriah kemarin (3/5). Seluruh pengurus DPD beserta ribuan warga Surabaya mengikuti jalan sehat yang bertitik pusat di JX International Expo. Soekarwo yang ditemani istrinya, Nina Kirana, tampak luwes berbaur dengan masyarakat selama jalan sehat berlangsung.

Soekarwo mengatakan, DPD PD berupaya membuat kegiatan hiburan untuk masyarakat. Hal itu salah satu bentuk deklarasi kepada masyarakat bahwa Kongres IV PD bakal diselenggarakan di Surabaya pada 11″13 Mei. Pesta rakyat tersebut dibuat dalam bentuk jalan-jalan berhadiah rumah dan sepeda motor. Selain itu, ada bakti sosial di dua titik. Yakni, Kecamatan Kenjeran dan Benowo. “Ini hiburan yang kami persembahkan kepada masyarakat sebagai bentuk kemeriahan prakongres,” katanya.

Setelah kegiatan jalan-jalan dan bakti sosial, Soekarwo bersama seluruh pengurus DPD se-Indonesia dan DPP mengadakan pertemuan untuk evaluasi pelaksanaan pada siangnya. Mereka mengecek berbagai kesiapan di lapangan. “Semua tempat penginapan dan lokasi kongres juga dicek satu per satu,” ujarnya. (ayu/c6/fat/jpnn/rbb)

gede-pasek
Gede Pasek Suardika.

SURABAYA, SUMUTPOS.CO – Keinginan Gede Pasek Suardika maju menjadi ketua umum (Ketum) Partai Demokrat (PD) tidak bakal berjalan mulus. Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Soekarwo mengatakan, Pasek harus mundur dari anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) jika ingin mencalonkan diri sebagai ketua umum.

Menurut Soekarwo yang juga menjabat ketua DPD PD Jatim, aturan perundang-undangan menegaskan bahwa anggota DPD tidak boleh menjadi partisipan parpol. Karena itu, Pasek terkendala oleh jabatan yang tengah diembannya sebagai anggota DPD. “Sekarang kan dia masih menjabat DPD, ya tidak boleh. Itu sudah aturan kok,” katanya.

Meski demikian, Soekarwo menganggap pencalonan Pasek tidak begitu serius. Sebab, Pasek belum mengundurkan diri dari anggota DPD. Tetapi, jika pada akhirnya Pasek berani mengundurkan diri sebagai anggota DPD, Soekarwo mengaku tidak masalah. “Kalau ada calon selain SBY, ya tidak apa-apa. Asal memang memenuhi syarat,” ujarnya.

Selain Pasek, calon lain yang dikabarkan bakal maju sebagai calon Ketum adalah Marzuki Ali. Soekarwo juga mendengar kabar itu. Menurut dia, Marzuki sebagai kader PD boleh mencalonkan diri sebagai Ketum. Tetapi, harus jelas siapa pendukungnya. Sebab, ada aturan dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) yang menyebutkan bahwa calon Ketum harus mendapat dukungan suara 30 persen dari total suara di dalam kongres. “Kalau memang memenuhi persentase itu, ya boleh saja,” katanya.

Yang pasti, Soekarwo menegaskan bahwa seluruh pengurus DPC maupun DPD PD Jatim hingga kini masih memberikan dukungan penuh kepada SBY sebagai Ketum. Bahkan, seluruh DPD PD se-Indonesia dan DPP berupaya agar pemilihan Ketum dilakukan secara aklamasi. “Konstitusi kami meletakkan musyawarah mufakat sebagai dasar konstitusional. Kalau musyawarah mufakat tidak tercapai, voting menjadi jalan keluarnya,” jelasnya.

Sementara itu, pesta prakongres Partai Demokrat terlihat sangat meriah kemarin (3/5). Seluruh pengurus DPD beserta ribuan warga Surabaya mengikuti jalan sehat yang bertitik pusat di JX International Expo. Soekarwo yang ditemani istrinya, Nina Kirana, tampak luwes berbaur dengan masyarakat selama jalan sehat berlangsung.

Soekarwo mengatakan, DPD PD berupaya membuat kegiatan hiburan untuk masyarakat. Hal itu salah satu bentuk deklarasi kepada masyarakat bahwa Kongres IV PD bakal diselenggarakan di Surabaya pada 11″13 Mei. Pesta rakyat tersebut dibuat dalam bentuk jalan-jalan berhadiah rumah dan sepeda motor. Selain itu, ada bakti sosial di dua titik. Yakni, Kecamatan Kenjeran dan Benowo. “Ini hiburan yang kami persembahkan kepada masyarakat sebagai bentuk kemeriahan prakongres,” katanya.

Setelah kegiatan jalan-jalan dan bakti sosial, Soekarwo bersama seluruh pengurus DPD se-Indonesia dan DPP mengadakan pertemuan untuk evaluasi pelaksanaan pada siangnya. Mereka mengecek berbagai kesiapan di lapangan. “Semua tempat penginapan dan lokasi kongres juga dicek satu per satu,” ujarnya. (ayu/c6/fat/jpnn/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/