30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Minta Senjata Api, 30 Murid TK Disandera

KUALA LUMPUR – Seorang pria bersenjata palu dan pisau menyandera sekitar 30 orang murid Taman Kanak-Kanak (TK) dan empat guru, Kamis (7/7) di Kota Muar, negeri bagian Johor, Malaysia selatan.

Mendengar kabar itu, aparat kepolisian langsung memblokade kawasan di sekitar sekolah dan tengah berunding dengan si penyandera. Sedangkan anak-anak dan guru yang disandera itu dibawa ke bagian atas bangunan sekolah berlantai dua itu.

Koran The Star melaporkan pria itu meminta tim perunding memberi dia senjata api dengan ancaman dia akan membunuh anak-anak. Namun penyanderaan akhirnya dilumpuhkan setelah polisi menembakkan gas air mata dan menyerbu ke dalam ruang tempat murid TK itu disandera di Muar, negara bagian Johor.

Sebelumnya, polisi melakukan perundingan, si pria yang dilaporkan media Malaysia menderita gangguan jiwa dan mengancam akan membunuh anak-anak di TK tersebut jika dia tidak diberi senjata api. Pelaku juga meminta kiriman makanan.

Sementara itu, satu orang tua murid yang ditemui beritahu mengenai insiden tersebut pada pukul 10.00 (09.00 WIB) dan diberitahu bahwa pria itu bersenjata palu dan pisau. Orang tua anak-anak yang sangat risau akan keselamatan anak mereka berkumpul di belakang garis polisi. “Putra saya yang berumur lima tahun sedang disandera. Saya khawatir akan keselamatannya,” ujar pria berumur 34 tahun itu, Tan Teck Hock kepada AFP.

Kepolisian Malaysia akhirnya menyatakan telah berhasil meringkus seorang pria yang menyandera 30 siswa taman kanak-kanak dan sejumlah guru. Seperti dilansir edisi online harian The Star melaporkan sekitar pukul 15.45 waktu setempat, polisi melemparkan gas air mata ke dalam gedung sebelum menyerbu masuk.

Polisi memastikan pelaku ditembak, tetapi tidak menjelaskan kondisinya. Sementara itu, anak-anak dan guru yang disandera dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan.

Pejabat lokal Suhaeimi Ahmad menyatakan, penyanderaan yang berlangsung selama tujuh jam itu telah berakhir setelah polisi menyerbu lokasi penyanderaan. Suhaeimi menegaskan bahwa semua sandera selamat. (bbc/afp/bbs/jpnn)

KUALA LUMPUR – Seorang pria bersenjata palu dan pisau menyandera sekitar 30 orang murid Taman Kanak-Kanak (TK) dan empat guru, Kamis (7/7) di Kota Muar, negeri bagian Johor, Malaysia selatan.

Mendengar kabar itu, aparat kepolisian langsung memblokade kawasan di sekitar sekolah dan tengah berunding dengan si penyandera. Sedangkan anak-anak dan guru yang disandera itu dibawa ke bagian atas bangunan sekolah berlantai dua itu.

Koran The Star melaporkan pria itu meminta tim perunding memberi dia senjata api dengan ancaman dia akan membunuh anak-anak. Namun penyanderaan akhirnya dilumpuhkan setelah polisi menembakkan gas air mata dan menyerbu ke dalam ruang tempat murid TK itu disandera di Muar, negara bagian Johor.

Sebelumnya, polisi melakukan perundingan, si pria yang dilaporkan media Malaysia menderita gangguan jiwa dan mengancam akan membunuh anak-anak di TK tersebut jika dia tidak diberi senjata api. Pelaku juga meminta kiriman makanan.

Sementara itu, satu orang tua murid yang ditemui beritahu mengenai insiden tersebut pada pukul 10.00 (09.00 WIB) dan diberitahu bahwa pria itu bersenjata palu dan pisau. Orang tua anak-anak yang sangat risau akan keselamatan anak mereka berkumpul di belakang garis polisi. “Putra saya yang berumur lima tahun sedang disandera. Saya khawatir akan keselamatannya,” ujar pria berumur 34 tahun itu, Tan Teck Hock kepada AFP.

Kepolisian Malaysia akhirnya menyatakan telah berhasil meringkus seorang pria yang menyandera 30 siswa taman kanak-kanak dan sejumlah guru. Seperti dilansir edisi online harian The Star melaporkan sekitar pukul 15.45 waktu setempat, polisi melemparkan gas air mata ke dalam gedung sebelum menyerbu masuk.

Polisi memastikan pelaku ditembak, tetapi tidak menjelaskan kondisinya. Sementara itu, anak-anak dan guru yang disandera dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan.

Pejabat lokal Suhaeimi Ahmad menyatakan, penyanderaan yang berlangsung selama tujuh jam itu telah berakhir setelah polisi menyerbu lokasi penyanderaan. Suhaeimi menegaskan bahwa semua sandera selamat. (bbc/afp/bbs/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/