27 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

AKBP Tetra Ngaku ke Luar Kota

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS MEMBERI KETERANGAN: Kapoldasu Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo memberikan keterangan kepada wartawan saat gelar kasus di Mapoldasu, beberapa waktu lalu.
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
MEMBERI KETERANGAN: Kapoldasu Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo memberikan keterangan kepada wartawan saat gelar kasus di Mapoldasu, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO-Setelah dinyatakan ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO) oleh Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu), Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo pada Jumat (5/6) kemarin, AKBP Tetra Darma Riawan akhirnya angkat bicara.

Kepada wartawan, perwira pangkat melati dua ini mengaku sudah meminta izin tidak masuk kantor, karena ada urusan ke luar kota. Namun, mantan Wakapolres Labuhanbatu itu tidak menjelaskan urusannya ke luar kota serta tidak menyebut nama daerah luar kota yang didatanginya.

“Saya masih di luar kota, ada urusan. Beberapa hari saya tidak masuk kantor setelah minta izin, kalau dibilang saya menghilang dan menghindar sama sekali tidak,” ujar AKBP Tetra kepada wartawan Minggu (7/6).

Disinggung masalah orangtua calon siswa (casis) yang memberi ratusan juta untuk memuluskan masuk brigadir dan tamtama, Tetra yang bertugas di Perwira Menengah (Pamen) di Yanma Poldasu itu mengaku kenal. Dia mengenal orangtua Rizki dan Andre itu sejak dirinya bertugas di Asahan.

“Saya juga bingung kenapa nama saya disebut-sebut menerima uang dari casis. Saya juga sudah hubungi orangtua Andre dan Rizky itu. Silahkan tanya langsung yang bersangkutan, apa benar saya menerima uang mereka dan melakukan penipuan, “ sambung AKBP Tetra.

Sebelum mengakhiri, AKBP Tetra juga mengaku terkejut dengan nama orang berinisial PD yang disebut sebagai orang pertama yang membeberkan masalah itu kepada Wartawan. Dengan tegas, AKBP Tetra mengaku tidak kenal dengan orang berinisial PD itu. Apalagi sampai berurusan dengannya.

Terpisah, Srimada br Ginting, orangtua dari 2 casis yang tidak lulus seleksi itu, juga mengaku tidak mengenal orang berinisial PD. Begitu juga saat disinggung nama kedua anaknya yang disebut-sebut di media massa, diakui Srimada membuatnya bingung. Oleh karena itu, wanita yang tinggal di Kabupaten Batubara itu enggan berkomentar banyak soal hal itu, dengan alasan merasa dijadikan kambing hitam dalam masalah ini.

“Intinya saya tidak punya persoalan dengan AKBP TD. Saya juga tidak pernah melaporkan AKBP TD kepada pihak manapun,” tandas Srimada singkat. Sementara itu, Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo yang coba kembali dikonfirmasi via telepon genggam tidak lagi memberi jawaban.

Sementara Kepala Bidang Propam Polda Sumut, Kombes Pol Makmur Ginting yang ditanya menyebutkan akan menegakkan prosedur yang ada. Disebutnya, pihaknya akan tegas terhadap pelanggaran peraturan.

“Masih banyak polisi yang baik. Jadi tidak perlu kita urusi kali mereka yang tidak baik. Peraturan sudah jelas dan akan kita tegakkan dengan tegas bagi polisi yang tidak baik,” ujar Kombes Pol Makmur Ginting singkat. (ain/azw)

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS MEMBERI KETERANGAN: Kapoldasu Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo memberikan keterangan kepada wartawan saat gelar kasus di Mapoldasu, beberapa waktu lalu.
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
MEMBERI KETERANGAN: Kapoldasu Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo memberikan keterangan kepada wartawan saat gelar kasus di Mapoldasu, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO-Setelah dinyatakan ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO) oleh Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu), Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo pada Jumat (5/6) kemarin, AKBP Tetra Darma Riawan akhirnya angkat bicara.

Kepada wartawan, perwira pangkat melati dua ini mengaku sudah meminta izin tidak masuk kantor, karena ada urusan ke luar kota. Namun, mantan Wakapolres Labuhanbatu itu tidak menjelaskan urusannya ke luar kota serta tidak menyebut nama daerah luar kota yang didatanginya.

“Saya masih di luar kota, ada urusan. Beberapa hari saya tidak masuk kantor setelah minta izin, kalau dibilang saya menghilang dan menghindar sama sekali tidak,” ujar AKBP Tetra kepada wartawan Minggu (7/6).

Disinggung masalah orangtua calon siswa (casis) yang memberi ratusan juta untuk memuluskan masuk brigadir dan tamtama, Tetra yang bertugas di Perwira Menengah (Pamen) di Yanma Poldasu itu mengaku kenal. Dia mengenal orangtua Rizki dan Andre itu sejak dirinya bertugas di Asahan.

“Saya juga bingung kenapa nama saya disebut-sebut menerima uang dari casis. Saya juga sudah hubungi orangtua Andre dan Rizky itu. Silahkan tanya langsung yang bersangkutan, apa benar saya menerima uang mereka dan melakukan penipuan, “ sambung AKBP Tetra.

Sebelum mengakhiri, AKBP Tetra juga mengaku terkejut dengan nama orang berinisial PD yang disebut sebagai orang pertama yang membeberkan masalah itu kepada Wartawan. Dengan tegas, AKBP Tetra mengaku tidak kenal dengan orang berinisial PD itu. Apalagi sampai berurusan dengannya.

Terpisah, Srimada br Ginting, orangtua dari 2 casis yang tidak lulus seleksi itu, juga mengaku tidak mengenal orang berinisial PD. Begitu juga saat disinggung nama kedua anaknya yang disebut-sebut di media massa, diakui Srimada membuatnya bingung. Oleh karena itu, wanita yang tinggal di Kabupaten Batubara itu enggan berkomentar banyak soal hal itu, dengan alasan merasa dijadikan kambing hitam dalam masalah ini.

“Intinya saya tidak punya persoalan dengan AKBP TD. Saya juga tidak pernah melaporkan AKBP TD kepada pihak manapun,” tandas Srimada singkat. Sementara itu, Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo yang coba kembali dikonfirmasi via telepon genggam tidak lagi memberi jawaban.

Sementara Kepala Bidang Propam Polda Sumut, Kombes Pol Makmur Ginting yang ditanya menyebutkan akan menegakkan prosedur yang ada. Disebutnya, pihaknya akan tegas terhadap pelanggaran peraturan.

“Masih banyak polisi yang baik. Jadi tidak perlu kita urusi kali mereka yang tidak baik. Peraturan sudah jelas dan akan kita tegakkan dengan tegas bagi polisi yang tidak baik,” ujar Kombes Pol Makmur Ginting singkat. (ain/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/