26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Djamal Azis Bantah Lakukan Pembiaran Match Fixing

Ilustrasi.
Ilustrasi.

SUMUTPOS.CO- DJAMAL Azis, Exco PSSI pada 2013 silam yang sebelumnya disebut-sebut sudah dilapori soal Match fixing membantah melakukan pembiaran. Bagi dia, setiap masalah di PSSI, ada pihak yang sudah mengurusi.

Nama Djamal Azis muncul setelah eks pelatih Persipur Purwodadi, Gunawan, membuat pengakuan di Jakarta, Rabu (17/6) malam. Dia mengaku, pada saat melatih Persipur pada 2013, mengetahui soal match fixing yang dilakukan oleh klubnya.

Dia pun mengadu ke PSSI via Djamal Azis. Tapi, dari tiga kali menelepon hanya dijawab iya, namun tak pernah ditindaklanjuti. Karena itu dia merasa PSSI melakukan pembiaran meski sudah ada laporan.

“Siapa yang melakukan pembiaran. Tidak benar, kami justru melawan. Tapi setiap di PSSI ada tugasnya masing-masing, nah saya tidak mungkin ngurusi soal match fixing,” katanya saat dihubungi, Kamis (18/6).

Lelaki berdarah Arab itu bahkan mengaku tidak mengenal dan tak tahu kalau Gunawan pernah menghubunginya. Tapi, dia menjamin jika dia saat ditelepon telah mengarahkan Gunawan harus menghubungi siapa.

“Tahun 2013, saya itu Exco ngurusi bagian Komite Media. Saya enggak kenal, tapi pasti mengarahkan dia ke pejabat yang berwenang soal match fixing, ya itu Komdis (komisi disiplin). Jadi saya enggak mungkin mendiamkan dia, pasti saya arahkan,” tegas lelaki asal Malang tersebut.

Dia malah balik menantang, harusnya dengan beredarnya rekaman, adanya pengakuan dan LSM yang membackup pelapor, polisi bisa menindaklanjuti masalah itu. Bukan sekedar wacana, tapi juga dibongkar.

“Katanya polisi sudah pernah menangani kasus seperti ini, ya sudah dibongkar saja. Mereka kan bisa lacak, orangnya pelakunya sudah ada kan,” pungkas mantan anggota DPR RI 2009-2014 itu. (dkk/jpnn)

Ilustrasi.
Ilustrasi.

SUMUTPOS.CO- DJAMAL Azis, Exco PSSI pada 2013 silam yang sebelumnya disebut-sebut sudah dilapori soal Match fixing membantah melakukan pembiaran. Bagi dia, setiap masalah di PSSI, ada pihak yang sudah mengurusi.

Nama Djamal Azis muncul setelah eks pelatih Persipur Purwodadi, Gunawan, membuat pengakuan di Jakarta, Rabu (17/6) malam. Dia mengaku, pada saat melatih Persipur pada 2013, mengetahui soal match fixing yang dilakukan oleh klubnya.

Dia pun mengadu ke PSSI via Djamal Azis. Tapi, dari tiga kali menelepon hanya dijawab iya, namun tak pernah ditindaklanjuti. Karena itu dia merasa PSSI melakukan pembiaran meski sudah ada laporan.

“Siapa yang melakukan pembiaran. Tidak benar, kami justru melawan. Tapi setiap di PSSI ada tugasnya masing-masing, nah saya tidak mungkin ngurusi soal match fixing,” katanya saat dihubungi, Kamis (18/6).

Lelaki berdarah Arab itu bahkan mengaku tidak mengenal dan tak tahu kalau Gunawan pernah menghubunginya. Tapi, dia menjamin jika dia saat ditelepon telah mengarahkan Gunawan harus menghubungi siapa.

“Tahun 2013, saya itu Exco ngurusi bagian Komite Media. Saya enggak kenal, tapi pasti mengarahkan dia ke pejabat yang berwenang soal match fixing, ya itu Komdis (komisi disiplin). Jadi saya enggak mungkin mendiamkan dia, pasti saya arahkan,” tegas lelaki asal Malang tersebut.

Dia malah balik menantang, harusnya dengan beredarnya rekaman, adanya pengakuan dan LSM yang membackup pelapor, polisi bisa menindaklanjuti masalah itu. Bukan sekedar wacana, tapi juga dibongkar.

“Katanya polisi sudah pernah menangani kasus seperti ini, ya sudah dibongkar saja. Mereka kan bisa lacak, orangnya pelakunya sudah ada kan,” pungkas mantan anggota DPR RI 2009-2014 itu. (dkk/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/