BELAWAN, SUMUTPOS.CO- Memasuki H-4 Hari Raya Idul Fitri, arus kedatangan pemudik kapal laut di terminal penumpang domestik Pelabuhan Ujung Baru Belawan, membludak. Kapal motor penumpang KM Kelud yang membawa pemudik asal Pulau Jawa dan Batam sedikitnya menurunkan 2.838 orang penumpang, Senin (13/7) kemarin.
Dari pantauan Sumut Pos, kapal tiba di Pelabuhan Belawan sekira pukul 10.00 WIB. Ribuan pemudik terlihat saling berdesakan saat menuruni anak tangga KM Keludn
Para penumpang kapal mengaku, fasilitas transportasi angkutan masal milik Pelni dinilai kurang memuaskan.
“Fasilitas seperti toilet KM Kelud rusak dan jorok, mau buang air pun sulit. Belum lagi, di atas dek kapal ada pembangunan swalayan. Ini sangat mengganggu kenyamanan penumpang,” ujar Wisma Hamidi Lubis (47), penumpang asal Tanjung Priok, Jakarta.
Wisma, yang akan merayakan Lebaran di kampung halamannya di Pematangsiantar, juga mengeluhkan masih adanya oknum calo berkeliaran di atas kapal. Belum lagi, kondisi penuh sesak penumpang yang tidur di lorong-lorong kapal, membuat suasana kian semrawut.
“Pelni sebelumnya pernah bilang praktik percaloan akan ditertibkan. Tapi, nyatanya saat di Pelabuhan Tanjung Priok dan Batam, masih ada calo tiket di atas kapal,” sebutnya.
Kepala PT Pelni (Persero) Cabang Medan, Budi Santoso menyebutkan, penumpang KM Kelud yang turun di Pelabuhan Belawan tercatat sebanyak
2.838 orang penumpang. Jumlah itu sebut, Budi lebih banyak dari kedatangan penumpang kapal pada beberapa hari lalu.
“Untuk arus kedatangan pemudik pada H-4 lebaran, sudah terlihat mencapai puncak. Sedangkan, untuk arus keberangkatan masih normal atau hanya 919 orang penumpang,” terang Budi.
KM Kelud yang kembali bertolak meninggal Pelabuhan Belawan sekira pukul 13.00 WIB, dengan khusus rute pelayaran Belawan-Batam dan sebaliknya, dijadwalkan akan kembali merapat di Belawan pada H-1 menjelang hari raya Idul Fitri 1436 H.
“Jadi nanti pada H-1 Lebaran, KM Kelud akan kembali merapat di Belawan. Dan, selanjutnya akan melakukan pelayaranan kembali dengan tujuan yang sama, artinya frekuensi untuk rute Belawan-Batam ditambah,” ucapnya.
Sementara, terkait belum dioperasikan terminal penumpang baru di Pelabuhan Belawan Lama, PT Pelabuhan Indonesia I Medan bersama PT Pelni, Syahbandar Pelabuhan Utama Belawan, Otoritas Pelabuhan Belawan, Polres Pelabuhan Belawan dan anggota DPD RI, Parlindungan Purba melakukan survei di sepanjang alur pelayaran menuju ke dermaga terminal penumpang baru.
Humas PT Pelabuhan Indonesia I Medan, Eriansyah Boy mengatakan, dari hasil survei yang dilakukan bersama dengan melibatkan nakhoda kapal PT
Pelni, tidak ditemukan kendala besar di sekitar alur yang nantinya akan dilintasi KM Kelud.
“Nakhoda kapal dari Pelni tadi juga ikut sertakan dalam melakukan survei di sekitar. Pun begitu, kita tetap menunggu tim survei resmi dari pusat, untuk menentukan layak atau tidak,” kata Eriansyah.
Secara teknik terminal penumpang kapal laut di Pelabuhan Belawan Lama sudah cukup ideal untuk dioperasikan. Selain lokasinya tidak bercampur dengan dermaga kapal kargo yang melakukan aktivitas bongkar muat barang, keberadannya juga tidak terlalu jauh dari jalan raya dan Stasiun Kereta Api Belawan.
Tidak hanya itu, dari sisi fasilitas, pelayanan dan SDM, perusahaan plat merah bergerak dibidang jasa kepelabuhanan ini mengaku telah siap untuk mengoperasikan terminal penumpang baru di Pelabuhan Belawan Lama. Hanya saja, pihaknya tetap menunggu survei resmi dari PT Pelni pusat.
“Memang tadi ada harapan dari anggota DPD RI agar pada tanggal 21 Juli 2015, harus sudah dioperasikan. Sebenarnya, jauh hari sebelumnya atau sejak tanggal 8 Juli lalu, kita ingin terminal penumpang ini beroperasi,” ujarnya.
Sementara, anggota DPD RI Parlindungan Purba berharap agar terminal penumpang kapal laut Pelabuhan Belawan Lama bisa beroperasi dengan baik. Namun, dia menyebutkan bakal berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan Laut (Kemenhubla) RI di Jakarta, untuk meminta hasil laporan survei alur tersebut.
“Dari persyaratan katanya sudah aman, hanya saja dari pihak Pelni sendiri ingin mengutamakan keamanan. Tadi saya sudah menemui instansi terkait, dan bersama-sama melakukan survei alur dengan melibatkan PT Pelni,” pungkas, Parlindungan.(rul/adz)