29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Kubu Agung dan Ical Bulat ke Eldin

Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin.
Dzulmi Eldin.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Partai Golongan Karya (Golkar) Sumatera Utara (Sumut) memastikan dukungannya kepada nama Dzulmi Eldin sebagai bakal calon wali kota pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Medan.

Hal ini muncul dari kedua kubu baik versi Munas Bali di bawah Aburizal ‘Ical’ Bakrie maupun Ancol yang dikomandoi Agung Laksono.

Ketua Tim Pilkada DPD Golkar Sumut Irham Buana Nasution mengatakan hingga kemarin sore dirinya masih berada di Jakarta menghadiri pertemuan dengan Tim 10 yang bekerja untuk menentukan pencalonann
kepala daerah atau wakil kepala daerah dari kedua kubu yang saat ini sedang konflik. Sebab Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara mengharuskan keduanya untuk mencalonkan nama atau pasangan calon (paslon) yang sama untuk setiap daerah.

“Kami sedang di Jakarta dengan Tim 10 yang bekerja atas nama Golkar untuk pencalonan kepala daerah sejak lima hari lalu untuk finalisasi,” ujar Irham kepada wartawan, Minggu (26/7).

Dikatakannya untuk Sumut, dimana ada 23 kabupaten/kota yang akan menggelar Pilkada serentak 2015, Golkar juga akan menetapkan seluruh nama-nama yang akan diusung dan didaftarkan ke KPU masing-masing daerah oleh pimpinan DPD tingkat dua. Sehingga, usai memastikan seluruh nama kandidat, mereka akan ikut mendaftarkan pasangan calon yang dipresikdi akan berlangsung hari ini.

“Hari ini (kemarin) kan hari terakhir. Insya Allah seluruhnya sudah ditetapkan,” sebutnya.

Sementara untuk nama calon yang harus sama di kedua kubu, Irham juga menyebutkan bahwa calon masing-masing ditetapkan berdasarkan tingkat elektabilitas dan popularitas berdasarkan pendekatan survei. Meskipun pada prinsipnya, Golkar memprioritaskan kadernya untuk maju. Sedangkan nama incumbent menjadi pertimbangan yang kedua.

“Kalau ada dua nama, akan ditentukan dengan melihat nama calon yang memiliki peluang sama. Jadi pakai pendekatan survei lagi,” tambahnya.

Khusus Kota Medan, diirnya menyebutkan sudah hampir dipastikan pilihan dukungan Golkar diberikan kepada calon incumbent yakni Dzulmi Eldin. Sedangkan siapa yang akan menjadi pendampingnya, mereka menyerahkan komunikasi politik kepada DPD Golkar tingkat dua bersama partai lain yang juga memberikan dukungan yang sama.

“Sudah kita dapat calon nama-nama. Khusus untuk Medan, kita akan jadwal besok (hari ini). Hampir dipastikan kita ke incumbent. Kalau untuk pasangannya, biar DPD tingkat II yang membicarakannya dengan partai lain,” katanya.

Sementara di kubu Munas Ancol, Plt Ketua Harian DPD Golkar Sumut Rajamin Sirait juga mengatakan hal senada, dimana pihaknya sudah mengarahkan dukungan kepada calon incumbent pada bursa pencalonan Pilkada Medan. Dengan demikian, pilihan kedua kubu hampir dipastikan sah kepada satu nama.

“Untuk nama-nama sudah ada ditangan Ketua Umum (Agung Laksono). Kalau calon di Medan, kita arahnya ke pak Eldin,” sebutnya.

Dengan demikian, hampir dipastikan Partai Golkar akan ikut mengusung nama Eldin sebagai calon wali kota dan Akhyar Nasution sebagai calon wakil wali kota sebagaimana dideklarasikan sejumlah partai sebelumnya.

PDIP Dukung Eldin-Akhyar
Sementara, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Sumut Soetarto mengatakan pihaknya telah menerima keputusan dari pimpinan pusat partai (DPP) di Jakarta untuk bakal paslon yang akan didaftarkan dan diusung nantinya bersama dengan partai lain yang menjadi mitra koalisi mereka.

“Sudah ada ketetapan dari pusat tentang pencalonan. Untuk SK (surat keputusan) yang ditandatangani Ketua Umum (Ketum) dan Sekretaris Jendral (Sekjend), di Sumut tinggal tiga daerah lagi,” ujar Soetarto saat ditemui dikantornya, Jalan Hayam Wuruk, Medan, Minggu (26/7).

Tiga daerah dimaksudkan Soetarto yakni Kabupaten Karo, Simalungun, dan Kota Medan. Namun secara keputusan, ketiganya sudah ditetapkan dan menunggu dikirimkan ke Sumut saja. Sedangkan nama-nama paslon, seluruhnya sudah dapat dipastikan oleh pihaknya.

Pihaknya juga memastikan tidak akan ada deklarasi dilakukan terkait keputusan partai memberikan dukungan kepada seluruh paslon yang diusung di 23 kabupaten/kota se-Sumut. Namun lebih memilih menyerahkan dukungan langsung kepada yang bersangkutan.

“Kita tidak ingin juga deklarasi, kita ingin lebih dekat dengan calonnya. Jadi diserahkan kepada paslon masing-masing didampingi pengurus DPC (kabupaten/kota). Karena pendaftaran kan mereka (paslon) yang lakukan,” katanya.

Khusus untuk Kota Medan, pihaknya juga memastikan dukungan diberikan kepada bakal paslon Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution. Hal tersebut setelah DPD PDI Perjuangan Sumut mendapat konfirmasi langsung dari pusat, terkait pencalonan kepala daerah.

Soal munculnya nama Akhyar Nasution dari deklarasi atau keputusan yang dikeluarkan oleh partai lain sebelum PDI Perjuangan, Soetarto mengaku mereka memiliki pertimbangan tersendiri untuk menentukan siapa nama yang akan mereka pilih sebagai pendamping Eldin. Hal ini kemudian menimbulkan spekulasi bahwa nama tersebut sudah ada jauh sebelum diputuskan secara resmi. Bahkan sebelum partai lain mendeklarasikan pasangan ini.

Dirinya pun membantah jika pihaknya disebut kecolongan atau mengikuti pilihan partai lain atau calon incumbent soal pilihan pendamping. Meskipun berdasarkan status, Akhyar sendiri merupakan kader sekaligus pengurus DPD PDI Perjuangan Sumut sebagai wakil sekretaris. Sebab sejak awal, sejumlah nama seperti Ketua DPC Medan Hasyim dan Sekretarisnya Sastra serta nama lain seperti Samuel Panjaitan, ikut dalam proses penjaringan partai.

“Ini bukan persoalan (kita) mengikut atau kecolongan. Semua partai pasti punya pertimbangan sendiri. Tentu kita menghormati dan menghargai partai-partai pendukung lain, kita apresiasi sudah melakukan dukungan untuk Eldin-Akhyar yang kader PDI Perjuangan. Kita ingin melihat keinginan warga. Dan semua punya dinamika masing-masing,” kilahnya.

Selain Medan, PDI Perjuangan juga telah menetapkan nama-nama bakal paslon untuk Pilkada 23 kabupaten/kota se-Sumut. Sejumlah nama disebutkannya sudah mengikuti sekolah Pilkada untuk calon kepala daerah.

Adapun 23 bakal paslon se-Sumut yang diusung PDI Perjuangan yakni Marselinus Ingati Nezara-Haogosokhi (Nias Utara), Syahrul M. Pasaribu-Aswin Efendi Siregar (Tapsel), Juiadi-Muhammad Tulen (Binjai), Sokhi’atulo Laoli-Arosokhi Waruwu (Nias), Wildan Aswan Tanjung-Kholil Jufri Tanjung (Labusel), Idealisman Dachi-Siotaraizakho Gaho (Nisel), Sudarto Sitepu-Herman Purba Karo-Karo (Karo), Dosmar Banjarnahor-Saut Parlindungan Simamora (Humbahas), Dahlan Hasan Nasution-M. Ja’far Sukhairi Nasution (Madina).

Selanjutnya ada Taufan Gama Simatupang-H Surya (Asahan), Lakhomizaro Zebua-Sowa’a Laoli (Gunungsitoli), Wesly Silalahi-Sailanto (Pematangsiantar), Remigo Yolanda Berutu-Maju Ilyas Padang (Pakpak Bharat), Pangonal Harahap-Andi Suhaimi Dalimunthe (Labuhanbatu), Abdul Rahim-Ali Muhammad Madhy, M Syarfi Hutauruk-Edipolo Sitanggang (Sibolga), Darwin Siagian-Hulman Sitorus (Toba Samosir), Faduhusi Daely-Khenoki Waruwu (Nias Barat), Minan Pasaribu-Yusrial Suprianto (Labura), Hamlet Sinambela-Surya Darma (Tanjung Balai), Tumpak Siregar-Irwansyah Damanik (Simalungun), Rapidin Simbolon-Juang Sinaga (Samosir), dan Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution (Medan).

Seluruh nama-nama bakal paslon tersebut rencananya akan mendaftar secara serentak pada hari ini, 27 Juli 2015 ke KPU daerah masing-masing. (bal/rbb)

Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin.
Dzulmi Eldin.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Partai Golongan Karya (Golkar) Sumatera Utara (Sumut) memastikan dukungannya kepada nama Dzulmi Eldin sebagai bakal calon wali kota pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Medan.

Hal ini muncul dari kedua kubu baik versi Munas Bali di bawah Aburizal ‘Ical’ Bakrie maupun Ancol yang dikomandoi Agung Laksono.

Ketua Tim Pilkada DPD Golkar Sumut Irham Buana Nasution mengatakan hingga kemarin sore dirinya masih berada di Jakarta menghadiri pertemuan dengan Tim 10 yang bekerja untuk menentukan pencalonann
kepala daerah atau wakil kepala daerah dari kedua kubu yang saat ini sedang konflik. Sebab Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara mengharuskan keduanya untuk mencalonkan nama atau pasangan calon (paslon) yang sama untuk setiap daerah.

“Kami sedang di Jakarta dengan Tim 10 yang bekerja atas nama Golkar untuk pencalonan kepala daerah sejak lima hari lalu untuk finalisasi,” ujar Irham kepada wartawan, Minggu (26/7).

Dikatakannya untuk Sumut, dimana ada 23 kabupaten/kota yang akan menggelar Pilkada serentak 2015, Golkar juga akan menetapkan seluruh nama-nama yang akan diusung dan didaftarkan ke KPU masing-masing daerah oleh pimpinan DPD tingkat dua. Sehingga, usai memastikan seluruh nama kandidat, mereka akan ikut mendaftarkan pasangan calon yang dipresikdi akan berlangsung hari ini.

“Hari ini (kemarin) kan hari terakhir. Insya Allah seluruhnya sudah ditetapkan,” sebutnya.

Sementara untuk nama calon yang harus sama di kedua kubu, Irham juga menyebutkan bahwa calon masing-masing ditetapkan berdasarkan tingkat elektabilitas dan popularitas berdasarkan pendekatan survei. Meskipun pada prinsipnya, Golkar memprioritaskan kadernya untuk maju. Sedangkan nama incumbent menjadi pertimbangan yang kedua.

“Kalau ada dua nama, akan ditentukan dengan melihat nama calon yang memiliki peluang sama. Jadi pakai pendekatan survei lagi,” tambahnya.

Khusus Kota Medan, diirnya menyebutkan sudah hampir dipastikan pilihan dukungan Golkar diberikan kepada calon incumbent yakni Dzulmi Eldin. Sedangkan siapa yang akan menjadi pendampingnya, mereka menyerahkan komunikasi politik kepada DPD Golkar tingkat dua bersama partai lain yang juga memberikan dukungan yang sama.

“Sudah kita dapat calon nama-nama. Khusus untuk Medan, kita akan jadwal besok (hari ini). Hampir dipastikan kita ke incumbent. Kalau untuk pasangannya, biar DPD tingkat II yang membicarakannya dengan partai lain,” katanya.

Sementara di kubu Munas Ancol, Plt Ketua Harian DPD Golkar Sumut Rajamin Sirait juga mengatakan hal senada, dimana pihaknya sudah mengarahkan dukungan kepada calon incumbent pada bursa pencalonan Pilkada Medan. Dengan demikian, pilihan kedua kubu hampir dipastikan sah kepada satu nama.

“Untuk nama-nama sudah ada ditangan Ketua Umum (Agung Laksono). Kalau calon di Medan, kita arahnya ke pak Eldin,” sebutnya.

Dengan demikian, hampir dipastikan Partai Golkar akan ikut mengusung nama Eldin sebagai calon wali kota dan Akhyar Nasution sebagai calon wakil wali kota sebagaimana dideklarasikan sejumlah partai sebelumnya.

PDIP Dukung Eldin-Akhyar
Sementara, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Sumut Soetarto mengatakan pihaknya telah menerima keputusan dari pimpinan pusat partai (DPP) di Jakarta untuk bakal paslon yang akan didaftarkan dan diusung nantinya bersama dengan partai lain yang menjadi mitra koalisi mereka.

“Sudah ada ketetapan dari pusat tentang pencalonan. Untuk SK (surat keputusan) yang ditandatangani Ketua Umum (Ketum) dan Sekretaris Jendral (Sekjend), di Sumut tinggal tiga daerah lagi,” ujar Soetarto saat ditemui dikantornya, Jalan Hayam Wuruk, Medan, Minggu (26/7).

Tiga daerah dimaksudkan Soetarto yakni Kabupaten Karo, Simalungun, dan Kota Medan. Namun secara keputusan, ketiganya sudah ditetapkan dan menunggu dikirimkan ke Sumut saja. Sedangkan nama-nama paslon, seluruhnya sudah dapat dipastikan oleh pihaknya.

Pihaknya juga memastikan tidak akan ada deklarasi dilakukan terkait keputusan partai memberikan dukungan kepada seluruh paslon yang diusung di 23 kabupaten/kota se-Sumut. Namun lebih memilih menyerahkan dukungan langsung kepada yang bersangkutan.

“Kita tidak ingin juga deklarasi, kita ingin lebih dekat dengan calonnya. Jadi diserahkan kepada paslon masing-masing didampingi pengurus DPC (kabupaten/kota). Karena pendaftaran kan mereka (paslon) yang lakukan,” katanya.

Khusus untuk Kota Medan, pihaknya juga memastikan dukungan diberikan kepada bakal paslon Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution. Hal tersebut setelah DPD PDI Perjuangan Sumut mendapat konfirmasi langsung dari pusat, terkait pencalonan kepala daerah.

Soal munculnya nama Akhyar Nasution dari deklarasi atau keputusan yang dikeluarkan oleh partai lain sebelum PDI Perjuangan, Soetarto mengaku mereka memiliki pertimbangan tersendiri untuk menentukan siapa nama yang akan mereka pilih sebagai pendamping Eldin. Hal ini kemudian menimbulkan spekulasi bahwa nama tersebut sudah ada jauh sebelum diputuskan secara resmi. Bahkan sebelum partai lain mendeklarasikan pasangan ini.

Dirinya pun membantah jika pihaknya disebut kecolongan atau mengikuti pilihan partai lain atau calon incumbent soal pilihan pendamping. Meskipun berdasarkan status, Akhyar sendiri merupakan kader sekaligus pengurus DPD PDI Perjuangan Sumut sebagai wakil sekretaris. Sebab sejak awal, sejumlah nama seperti Ketua DPC Medan Hasyim dan Sekretarisnya Sastra serta nama lain seperti Samuel Panjaitan, ikut dalam proses penjaringan partai.

“Ini bukan persoalan (kita) mengikut atau kecolongan. Semua partai pasti punya pertimbangan sendiri. Tentu kita menghormati dan menghargai partai-partai pendukung lain, kita apresiasi sudah melakukan dukungan untuk Eldin-Akhyar yang kader PDI Perjuangan. Kita ingin melihat keinginan warga. Dan semua punya dinamika masing-masing,” kilahnya.

Selain Medan, PDI Perjuangan juga telah menetapkan nama-nama bakal paslon untuk Pilkada 23 kabupaten/kota se-Sumut. Sejumlah nama disebutkannya sudah mengikuti sekolah Pilkada untuk calon kepala daerah.

Adapun 23 bakal paslon se-Sumut yang diusung PDI Perjuangan yakni Marselinus Ingati Nezara-Haogosokhi (Nias Utara), Syahrul M. Pasaribu-Aswin Efendi Siregar (Tapsel), Juiadi-Muhammad Tulen (Binjai), Sokhi’atulo Laoli-Arosokhi Waruwu (Nias), Wildan Aswan Tanjung-Kholil Jufri Tanjung (Labusel), Idealisman Dachi-Siotaraizakho Gaho (Nisel), Sudarto Sitepu-Herman Purba Karo-Karo (Karo), Dosmar Banjarnahor-Saut Parlindungan Simamora (Humbahas), Dahlan Hasan Nasution-M. Ja’far Sukhairi Nasution (Madina).

Selanjutnya ada Taufan Gama Simatupang-H Surya (Asahan), Lakhomizaro Zebua-Sowa’a Laoli (Gunungsitoli), Wesly Silalahi-Sailanto (Pematangsiantar), Remigo Yolanda Berutu-Maju Ilyas Padang (Pakpak Bharat), Pangonal Harahap-Andi Suhaimi Dalimunthe (Labuhanbatu), Abdul Rahim-Ali Muhammad Madhy, M Syarfi Hutauruk-Edipolo Sitanggang (Sibolga), Darwin Siagian-Hulman Sitorus (Toba Samosir), Faduhusi Daely-Khenoki Waruwu (Nias Barat), Minan Pasaribu-Yusrial Suprianto (Labura), Hamlet Sinambela-Surya Darma (Tanjung Balai), Tumpak Siregar-Irwansyah Damanik (Simalungun), Rapidin Simbolon-Juang Sinaga (Samosir), dan Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution (Medan).

Seluruh nama-nama bakal paslon tersebut rencananya akan mendaftar secara serentak pada hari ini, 27 Juli 2015 ke KPU daerah masing-masing. (bal/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/