BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – Sukses memanen semangka hingga 10 ton di atas lahan seluas 5.000 meter persegi atau 0,5 hektare, Kelompok Tani (Poktan) Aek Pahu yang dipimpin Pahri Hasibuan, bermimpi Desa Aek Pahu menjadi salah satu sentra palawija, khususnya buah semangka.
”Panen semangka ini sungguh menggembirakan. Kami berhasil memanen hingga 10 ton. Jika hasilnya begini terus, kami bermimpi desa ini menjadi sentra semangka untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dan Tapanuli Selatan,” kata Pahri Hasibuan, pemimpin salah satu poktan binaan Tambang Emas Martabe, lewat program Markobun Mahita, di sela-sela panen di Desa Aek Pahu, Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sabtu (15/8).
Kesuksesan program Markobun Mahita, yang berhasil meraih penghargaan perak pada ajang Anugerah Apresiasi Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) 2015 untuk CSR Best Practice For Millenium Development Goals Toward Sustainable Development Goals baru-baru ini, sekaligus mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, kesempatan kerja yang penuh dan produktif serta pekerjaan yang layak bagi semua dengan bidang program partisipasi penciptaan lapangan kerja baru.
Target volume panen semangka 10 ton dengan potensi omset mencapai Rp 25 juta ini untuk pemenuhan kebutuhan PTAR dan pasar lokal di Kecamatan Batangtoru.
Pada kesempatan yang sama, Tambang Emas Martabe dan Poktan Aek Pahu juga meresmikan Saung ‘Sopo Parsadaan Aek Pahu’ berukuran 4 x 6 meter. Sopo ini rencananya akan berfungsi sebagai tempat penyuluhan pertanian oleh BP3K (Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) Batangtoru untuk poktan Aek Pahu. (rel/mea)
BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – Sukses memanen semangka hingga 10 ton di atas lahan seluas 5.000 meter persegi atau 0,5 hektare, Kelompok Tani (Poktan) Aek Pahu yang dipimpin Pahri Hasibuan, bermimpi Desa Aek Pahu menjadi salah satu sentra palawija, khususnya buah semangka.
”Panen semangka ini sungguh menggembirakan. Kami berhasil memanen hingga 10 ton. Jika hasilnya begini terus, kami bermimpi desa ini menjadi sentra semangka untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dan Tapanuli Selatan,” kata Pahri Hasibuan, pemimpin salah satu poktan binaan Tambang Emas Martabe, lewat program Markobun Mahita, di sela-sela panen di Desa Aek Pahu, Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sabtu (15/8).
Kesuksesan program Markobun Mahita, yang berhasil meraih penghargaan perak pada ajang Anugerah Apresiasi Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) 2015 untuk CSR Best Practice For Millenium Development Goals Toward Sustainable Development Goals baru-baru ini, sekaligus mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, kesempatan kerja yang penuh dan produktif serta pekerjaan yang layak bagi semua dengan bidang program partisipasi penciptaan lapangan kerja baru.
Target volume panen semangka 10 ton dengan potensi omset mencapai Rp 25 juta ini untuk pemenuhan kebutuhan PTAR dan pasar lokal di Kecamatan Batangtoru.
Pada kesempatan yang sama, Tambang Emas Martabe dan Poktan Aek Pahu juga meresmikan Saung ‘Sopo Parsadaan Aek Pahu’ berukuran 4 x 6 meter. Sopo ini rencananya akan berfungsi sebagai tempat penyuluhan pertanian oleh BP3K (Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) Batangtoru untuk poktan Aek Pahu. (rel/mea)