27 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Para Pemilik Usaha di Medan Plaza Tuntut Ganti Rugi

DANIL SIREGAR/SUMUT POS - Sejumlah pemilik kios melihat kondisi Medan Plaza paska terbakar, Senin (24/8). Mereka menjelasan kerugian barang dagangan yang ikut terbakar.
DANIL SIREGAR/SUMUT POS – Sejumlah pemilik kios melihat kondisi Medan Plaza paska terbakar, Senin (24/8). Mereka menjelasan kerugian barang dagangan yang ikut terbakar.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Kebakaran yang meludeskan Medan Plaza di Jalan Iskandar Muda, Sabtu (22/8) dini hari lalu, hingga kini masih masiterius, terbakar atau dibakar. Terlepas dari itu, dampak yang ditimbulkan jelas mengancam masa depan hidup orang banyak, khususnya para pemilik usaha di pusat perbelanjaan tertua di Kota Medan itu.

Bagaimana tidak, barang-barang milik mereka hangus terbakar sehingga mengalami kerugian mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah yang bisa membuat mereka bangkrut. Karenanya, ratusan pengusaha yang membuka lapak di Medan Plaza berbondong-bondong mendatangi lokasi kebakaran, tepatnya di depan kantor Satpam, Senin (24/8) siang. Mereka menuntut manajemen Medan Plaza untuk ganti rugi.

“Kami hanya ingin minta penjelasan, apakah ada ganti rugi atau tidak. Soalnya, sejak kemarin manajemen hanya jani-janji saja. Kami ini pedagang, jadi butuh kepastian,” teriak Tumpal Tampubolon (45), seorang pedagang pakaian.

Dikatakannya, ada lima poin yang dituntut mereka kepada manajemen Medan Plaza. Pertama, mengenai kios merupakan hak milik yang kini sudah terbakar. Apakah diganti atau tidak. Kedua, bagaimana yang kios disewa, ikut diganti atau tidak.

Ketiga, biaya maintenaince bulanan, apakah ikut diganti atau tidak. Keempat, barang-barang yang sudah terbakar, apa mereka mau ganti juga. Dan kelima, soal relokasi.

“Rencananya kami akan mengadu ke DPRD untuk menuntut hak kami yang belum terpenuhi,” cetus Tumpal.

Disebutkannya, sejumlah pedagang telah bertemu dengan calon Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin. “Kami sempat bertemu dengan Pak Eldin dan beliau janji akan membantu kami. Dia juga janji akan menyediakan tempat baru untuk kami. Tapi, belum tahu di mana tempat baru yang dijanjikan itu,” sebut Tumpal sembari menambahkan, para pedagang hari ini akan datang ke lokasi kebakaran lagi.

Sementara pantauan Sumut Pos, Senin (24/8), gedung Medan Plaza terlihat senyap. Kepingan seng disusun menggantikan pagar dan dibalut Police Line untuk sterilisasi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Begitupun, gerbang belakang Medan Plaza masih terlihat terbuka.

Di luarnya, sekelompok pria tengah serius bercerita. Mereka diantaranya, Yose Rizal (35) dan Rosman Sinaga (38), pemilik toko pakaian M3 Gallery yang berada di lantai 4 dan Toko Sepatu di Pasar Murah, lantai 2. Wajah keduanya cukup serius beserta rekan-rekannya yang menjadi korban kebakaran.

Kedatangan mereka tidak lama, sekitar 30 menit kemudian langsung membubarkan diri. Hanya melihat-lihat dari luar, menunggu kepastian dari pengelola mall. Setelah jawaban diterima, tak ada yang bisa dilakukan, selain pulang ke rumah masing-masing. Semuanya menjadi pengangguran.

“Kami datang karena disuruh kumpul, tapi ini baru dikabari sama perwakilan pihak pengelolanya untuk datang lagi besok (hari ini, Red). Besok semua pedagang katanya dikumpulkan,” ujar Yose Rizal kepada Sumut Pos, Senin (24/8).

Yose Rizal mengaku telah merumahkan 9 karyawannya pasca kebakaran. Ia bahkan belum tahu, seperti apa nasibnya ke depan. Kerugian bapak dari 3 orang anak ini mencapai 600 juta, dan itu adalah satu-satunya pencarian keluarganya.

“Saya terpaksa merumahkan 9 karyawan karena gajinya itu dari hasil penjualan. Ini sudah mau akhir bulan, waktunya memberi gaji ke mereka, tapi uangnya dari mana? Makanya, kami meminta kepastian secepatnya kepada pihak pengelola. Sejauh ini, karyawan saya nggak ada komplen karena merekakan melihat langsung kejadiannya seperti apa. Tapikan, kasihan juga,” katanya.

Lanjut pria yang disapa Yos ini, Ia belum bisa memberi kepastian atau memperkerjakan karyawannya kembali lantaran, modal dan lokasi untuk kembali berjualan belum ada. “Ini selesaikan dahulu, baru nanti seperti apa ke depannya,” ujarnya sembari mengatakan, ia tidak memiliki asuransi atas usahanya tersebut.

Rosman Sinaga ikut menambahkan, katanya, aktivitas mereka saat ini pun sudah sama seperti penganguran. “Yah, bukan hanya karyawan kami saja yang jadi penganguran. Kami juga udah seperti penganguran, karena ini usaha satu-satunya, katanya sembari mengatakan kerugian yang dialaminya mencapai Rp300 juta lebih.

Sementara itu, dua wanita yang tak mau disebutkan namanya juga terlihat tengah sibuk mengurus surat-surat serta laporan di pos keamanan Menplaz. Kedua karyawan di toko ponsel ini terlihat enggan bercerita, mereka hanya mengatakan akan mencari pekerjaan baru.

“Belum tahu gimana keputusannya. Tokonya cuma satu, sebelum ada kepastian yah cari-cari pekerjaan baru,” katanya singkat sambil berlalu.

Sementara itu, Kuasa Hukum Medan Plaza, Artanta Sembiring mengimbau kepada para pedagang untuk membawa bukti kwitansi dan pembayaran sewa gedung bulan lalu serta sewa yang berjalan. “Sudah kami katakan nanti akan dibicarakan. Jadi, silahkan bawa bukti-buktinya,” ujar Artanta sembari meminta para pedagang untuk bersabar.

Disinggung, apakah pemilik Medan Plaza akan membayar ganti rugi kepada pemilik kios yang memiliki surat-surat lengkap, dia sempat kebingungan menjawab.

“Iya kita tunggulah, tapi kalau memang sudah ada surat-surat mereka kita akan ganti,” katanya yang kemudian pergi menuju kantor satpam. (ris/put/adz)

DANIL SIREGAR/SUMUT POS - Sejumlah pemilik kios melihat kondisi Medan Plaza paska terbakar, Senin (24/8). Mereka menjelasan kerugian barang dagangan yang ikut terbakar.
DANIL SIREGAR/SUMUT POS – Sejumlah pemilik kios melihat kondisi Medan Plaza paska terbakar, Senin (24/8). Mereka menjelasan kerugian barang dagangan yang ikut terbakar.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Kebakaran yang meludeskan Medan Plaza di Jalan Iskandar Muda, Sabtu (22/8) dini hari lalu, hingga kini masih masiterius, terbakar atau dibakar. Terlepas dari itu, dampak yang ditimbulkan jelas mengancam masa depan hidup orang banyak, khususnya para pemilik usaha di pusat perbelanjaan tertua di Kota Medan itu.

Bagaimana tidak, barang-barang milik mereka hangus terbakar sehingga mengalami kerugian mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah yang bisa membuat mereka bangkrut. Karenanya, ratusan pengusaha yang membuka lapak di Medan Plaza berbondong-bondong mendatangi lokasi kebakaran, tepatnya di depan kantor Satpam, Senin (24/8) siang. Mereka menuntut manajemen Medan Plaza untuk ganti rugi.

“Kami hanya ingin minta penjelasan, apakah ada ganti rugi atau tidak. Soalnya, sejak kemarin manajemen hanya jani-janji saja. Kami ini pedagang, jadi butuh kepastian,” teriak Tumpal Tampubolon (45), seorang pedagang pakaian.

Dikatakannya, ada lima poin yang dituntut mereka kepada manajemen Medan Plaza. Pertama, mengenai kios merupakan hak milik yang kini sudah terbakar. Apakah diganti atau tidak. Kedua, bagaimana yang kios disewa, ikut diganti atau tidak.

Ketiga, biaya maintenaince bulanan, apakah ikut diganti atau tidak. Keempat, barang-barang yang sudah terbakar, apa mereka mau ganti juga. Dan kelima, soal relokasi.

“Rencananya kami akan mengadu ke DPRD untuk menuntut hak kami yang belum terpenuhi,” cetus Tumpal.

Disebutkannya, sejumlah pedagang telah bertemu dengan calon Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin. “Kami sempat bertemu dengan Pak Eldin dan beliau janji akan membantu kami. Dia juga janji akan menyediakan tempat baru untuk kami. Tapi, belum tahu di mana tempat baru yang dijanjikan itu,” sebut Tumpal sembari menambahkan, para pedagang hari ini akan datang ke lokasi kebakaran lagi.

Sementara pantauan Sumut Pos, Senin (24/8), gedung Medan Plaza terlihat senyap. Kepingan seng disusun menggantikan pagar dan dibalut Police Line untuk sterilisasi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Begitupun, gerbang belakang Medan Plaza masih terlihat terbuka.

Di luarnya, sekelompok pria tengah serius bercerita. Mereka diantaranya, Yose Rizal (35) dan Rosman Sinaga (38), pemilik toko pakaian M3 Gallery yang berada di lantai 4 dan Toko Sepatu di Pasar Murah, lantai 2. Wajah keduanya cukup serius beserta rekan-rekannya yang menjadi korban kebakaran.

Kedatangan mereka tidak lama, sekitar 30 menit kemudian langsung membubarkan diri. Hanya melihat-lihat dari luar, menunggu kepastian dari pengelola mall. Setelah jawaban diterima, tak ada yang bisa dilakukan, selain pulang ke rumah masing-masing. Semuanya menjadi pengangguran.

“Kami datang karena disuruh kumpul, tapi ini baru dikabari sama perwakilan pihak pengelolanya untuk datang lagi besok (hari ini, Red). Besok semua pedagang katanya dikumpulkan,” ujar Yose Rizal kepada Sumut Pos, Senin (24/8).

Yose Rizal mengaku telah merumahkan 9 karyawannya pasca kebakaran. Ia bahkan belum tahu, seperti apa nasibnya ke depan. Kerugian bapak dari 3 orang anak ini mencapai 600 juta, dan itu adalah satu-satunya pencarian keluarganya.

“Saya terpaksa merumahkan 9 karyawan karena gajinya itu dari hasil penjualan. Ini sudah mau akhir bulan, waktunya memberi gaji ke mereka, tapi uangnya dari mana? Makanya, kami meminta kepastian secepatnya kepada pihak pengelola. Sejauh ini, karyawan saya nggak ada komplen karena merekakan melihat langsung kejadiannya seperti apa. Tapikan, kasihan juga,” katanya.

Lanjut pria yang disapa Yos ini, Ia belum bisa memberi kepastian atau memperkerjakan karyawannya kembali lantaran, modal dan lokasi untuk kembali berjualan belum ada. “Ini selesaikan dahulu, baru nanti seperti apa ke depannya,” ujarnya sembari mengatakan, ia tidak memiliki asuransi atas usahanya tersebut.

Rosman Sinaga ikut menambahkan, katanya, aktivitas mereka saat ini pun sudah sama seperti penganguran. “Yah, bukan hanya karyawan kami saja yang jadi penganguran. Kami juga udah seperti penganguran, karena ini usaha satu-satunya, katanya sembari mengatakan kerugian yang dialaminya mencapai Rp300 juta lebih.

Sementara itu, dua wanita yang tak mau disebutkan namanya juga terlihat tengah sibuk mengurus surat-surat serta laporan di pos keamanan Menplaz. Kedua karyawan di toko ponsel ini terlihat enggan bercerita, mereka hanya mengatakan akan mencari pekerjaan baru.

“Belum tahu gimana keputusannya. Tokonya cuma satu, sebelum ada kepastian yah cari-cari pekerjaan baru,” katanya singkat sambil berlalu.

Sementara itu, Kuasa Hukum Medan Plaza, Artanta Sembiring mengimbau kepada para pedagang untuk membawa bukti kwitansi dan pembayaran sewa gedung bulan lalu serta sewa yang berjalan. “Sudah kami katakan nanti akan dibicarakan. Jadi, silahkan bawa bukti-buktinya,” ujar Artanta sembari meminta para pedagang untuk bersabar.

Disinggung, apakah pemilik Medan Plaza akan membayar ganti rugi kepada pemilik kios yang memiliki surat-surat lengkap, dia sempat kebingungan menjawab.

“Iya kita tunggulah, tapi kalau memang sudah ada surat-surat mereka kita akan ganti,” katanya yang kemudian pergi menuju kantor satpam. (ris/put/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/