JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli meminta agar pihak Imigrasi dan kepolisian berkerja lebih cepat untuk mensukseskan pemberian pembebasan visa 47 negara, yang akan dimulai pada Oktober 2015.
Bahkan, demi lancarnya bulan Oktober nanti saat pemberlakuan bebas visa dimulai, Rizal meminta agar pihak kepolisian dan Imigrasi mau bekerja lembur.
Hal itu dipinta mantan menko perekonomian tersebut agar Indonesia bisa menggejar ketinggalan dengan negara lain, yang sudah lebih dulu menerapkan pembebasan visa.
“Jadi BIN, polisi dan Imigrasi lembur dikit lah, supaya bulan Oktober bebas visa untuk 47 negara bisa jalan. Kita didik semua bangsa kita berlari cepat supaya bisa kejar negara-negara lain,” ujar Rizal di kantornya, Jakarta, Selasa (1/9).
Rizal juga meminta agar pos-pos masuknya turis asing diperkuat sistem hardware dan software keamanannya. “Jadi jangan dilepas gitu saja, harus terus kita monitor (pergerakkan para turis yang datang ke Indonesia-red),” tegasnya. (chi/jpnn)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli meminta agar pihak Imigrasi dan kepolisian berkerja lebih cepat untuk mensukseskan pemberian pembebasan visa 47 negara, yang akan dimulai pada Oktober 2015.
Bahkan, demi lancarnya bulan Oktober nanti saat pemberlakuan bebas visa dimulai, Rizal meminta agar pihak kepolisian dan Imigrasi mau bekerja lembur.
Hal itu dipinta mantan menko perekonomian tersebut agar Indonesia bisa menggejar ketinggalan dengan negara lain, yang sudah lebih dulu menerapkan pembebasan visa.
“Jadi BIN, polisi dan Imigrasi lembur dikit lah, supaya bulan Oktober bebas visa untuk 47 negara bisa jalan. Kita didik semua bangsa kita berlari cepat supaya bisa kejar negara-negara lain,” ujar Rizal di kantornya, Jakarta, Selasa (1/9).
Rizal juga meminta agar pos-pos masuknya turis asing diperkuat sistem hardware dan software keamanannya. “Jadi jangan dilepas gitu saja, harus terus kita monitor (pergerakkan para turis yang datang ke Indonesia-red),” tegasnya. (chi/jpnn)