JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Muhammad Budyatna menilai Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai sosok pengecut. Terlebih di saat kondisi Indonesia yang disebutnya sedang morat-marit.
Prabowo menurut Budyatna, hanya mengiyakan semua keinginan pemerintahan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kalau akan begini terus, sebaiknya Prabowo bergabung saja dalam pemeritahan Jokowi-JK dari pada mengaku sebagai oposisi. Tampilannya saja yang gagah, tapi sebenarnya pengecut. Sebagai oposisi tidak seharusnya Prabowo diam melihat kondisi saat ini. Coba tunjukkan pada saya di mana ada demokrasi, ada pemerintahan dan ada oposisi, pemimpin oposisinya diam saja dan malah cenderung mendukung semua yang diputuskan pemerintah. Kalau seperti ini sekalian saja gabung,” ujar Budyatna ketika dihubungi, Selasa (8/9).
Saat ini lanjut Budyatna, tidak seharusnya Prabowo diam, karena sudah hampir separuh rakyat Indonesia memilihnya dan berharap dia menjadi pemimpin oposisi yang benar.
“Sampai detik ini dia takut. Takut pada komentar negatif orang di sosial media. Padahal seharusnya dia sadar faktanya sebagian besar rakyat Indonesia saat ini menaruh harapan padanya untuk melawan berbagai kebijakan Jokowi yang menyengsarakan rakyat. Kalau kemarin dia cuma tampil gagah di atas kuda, sekarang Prabowo ngumpel di bawah perut kudanya,” tegas Budyatna. (fas/jpnn)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Muhammad Budyatna menilai Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai sosok pengecut. Terlebih di saat kondisi Indonesia yang disebutnya sedang morat-marit.
Prabowo menurut Budyatna, hanya mengiyakan semua keinginan pemerintahan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kalau akan begini terus, sebaiknya Prabowo bergabung saja dalam pemeritahan Jokowi-JK dari pada mengaku sebagai oposisi. Tampilannya saja yang gagah, tapi sebenarnya pengecut. Sebagai oposisi tidak seharusnya Prabowo diam melihat kondisi saat ini. Coba tunjukkan pada saya di mana ada demokrasi, ada pemerintahan dan ada oposisi, pemimpin oposisinya diam saja dan malah cenderung mendukung semua yang diputuskan pemerintah. Kalau seperti ini sekalian saja gabung,” ujar Budyatna ketika dihubungi, Selasa (8/9).
Saat ini lanjut Budyatna, tidak seharusnya Prabowo diam, karena sudah hampir separuh rakyat Indonesia memilihnya dan berharap dia menjadi pemimpin oposisi yang benar.
“Sampai detik ini dia takut. Takut pada komentar negatif orang di sosial media. Padahal seharusnya dia sadar faktanya sebagian besar rakyat Indonesia saat ini menaruh harapan padanya untuk melawan berbagai kebijakan Jokowi yang menyengsarakan rakyat. Kalau kemarin dia cuma tampil gagah di atas kuda, sekarang Prabowo ngumpel di bawah perut kudanya,” tegas Budyatna. (fas/jpnn)