28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Teka-teki Menezes

LA PLATA-Tampil dengan predikat juara bertahan Copa Amerika ternyata tak menjamin tim berjuluk Selecao itu mampu berlaga pada partai puncak tahun ini.

Pasalnya, kemarin (18/7) saat berlaga di babak perempatfinal, anak asuh Mano Menzes itu kalah adu penalti 0-2 atas Paraguay. Tak pelak kekalahan ini selain membuat tim favorit itu tersingkir, di sisi lain posisi sang pelatih pun dipertanyakan.

Apalagi, sebelum berangkat ke Copa America, Menezes sudah membuat banyak dahi berkerut ketka ia banyak menumpukan kekuatan pada para pemain minim pengalaman (walau punya bakat hebat) seperti Neymar atau Paulo Henrique Ganso.

Meski juga mengangkut sejumlah pemain senior seperti Julio Cesar, Lucio dan Robinho, kritik kepada Menezes tidak lantas jadi surut. Pasalnya, Brasil gagal tampil sesuai ekspektasi awalnya.

Di laga pertama, Brasil menghadapi Venezuela. Meladeni tim yang di atas kertas sekelas di bawah, Neymar dkk tampil bak orang bingung. Hasil akhir 0-0 mencerminkan kebuntuan Brasil saat itu.

Penampilan Brasil membaik di pertandingan kedua melawan Paraguay, tetapi Selecao malah nyaris kalah dan membutuhkan gol telat Fred untuk memetik hasil imbang 2-2.

Harapan perbaikan mencuat ketika di laga terakhir Grup B Brasil melipat Ekuador 4-2 walau sempat bikin ketar-ketir di awal. Pato dan Neymar seperti menjawab kritik dengan masing-masing menyumbangkan dua gol.

Dan seperti sudah dibeberkan di atas, Brasil akhirnya terhenti di tangan Paraguay di perempatfinal. Menezes kembali jadi pihak yang disalahkan karena dianggap gagal memaksimalkan potensi timnya.

Walau dibulan-bulani kritik, Menezes sepertinya harus bersyukur karena tampaknya ia cukup aman. Presiden CBF Ricardo Teixeira dengan tangkas langsung menyuarakan dukungan buat pria 49 tahun itu.

Menurut CBF, tidak ada guna mengganti Menezes mengingat Brasil sudah harus bersiap menghadapi Olimpiade 2012 dan Piala Dunia 2014.

Sementara itu Menezes sendiri mengatakan bahwa hasil akhir pertandingan kemarin tak dapat dijadikan refrensi untuk mengatakan Paraguay lebih baik daripada Brasil.

“Kami harus keluar dari pertandingan seperti ini dengan indikasi jelas betapa Brasil berjuang gigih, hingga poin di mana kami jauh lebih superior di keseluruhan 120 menit.

Itu tak cukup karena kami tak mencetak gol yang kami usahakan dengan sangat keras,” bilang Menezes.
“Kami kehilangan tempat di semi-final atas lawan yang hanya meraih hasil imbang empat kali (di kompetisi ini). Jadi, sepakbola bukan semata tentang keinginan. Ini sebuah rangkaian dari banyak hal. Kita melihat dua tim besar, Argentina dan Brasil, gagal lolos ke semi-final,” pungkas Menezes. (bbs/jpnn)

LA PLATA-Tampil dengan predikat juara bertahan Copa Amerika ternyata tak menjamin tim berjuluk Selecao itu mampu berlaga pada partai puncak tahun ini.

Pasalnya, kemarin (18/7) saat berlaga di babak perempatfinal, anak asuh Mano Menzes itu kalah adu penalti 0-2 atas Paraguay. Tak pelak kekalahan ini selain membuat tim favorit itu tersingkir, di sisi lain posisi sang pelatih pun dipertanyakan.

Apalagi, sebelum berangkat ke Copa America, Menezes sudah membuat banyak dahi berkerut ketka ia banyak menumpukan kekuatan pada para pemain minim pengalaman (walau punya bakat hebat) seperti Neymar atau Paulo Henrique Ganso.

Meski juga mengangkut sejumlah pemain senior seperti Julio Cesar, Lucio dan Robinho, kritik kepada Menezes tidak lantas jadi surut. Pasalnya, Brasil gagal tampil sesuai ekspektasi awalnya.

Di laga pertama, Brasil menghadapi Venezuela. Meladeni tim yang di atas kertas sekelas di bawah, Neymar dkk tampil bak orang bingung. Hasil akhir 0-0 mencerminkan kebuntuan Brasil saat itu.

Penampilan Brasil membaik di pertandingan kedua melawan Paraguay, tetapi Selecao malah nyaris kalah dan membutuhkan gol telat Fred untuk memetik hasil imbang 2-2.

Harapan perbaikan mencuat ketika di laga terakhir Grup B Brasil melipat Ekuador 4-2 walau sempat bikin ketar-ketir di awal. Pato dan Neymar seperti menjawab kritik dengan masing-masing menyumbangkan dua gol.

Dan seperti sudah dibeberkan di atas, Brasil akhirnya terhenti di tangan Paraguay di perempatfinal. Menezes kembali jadi pihak yang disalahkan karena dianggap gagal memaksimalkan potensi timnya.

Walau dibulan-bulani kritik, Menezes sepertinya harus bersyukur karena tampaknya ia cukup aman. Presiden CBF Ricardo Teixeira dengan tangkas langsung menyuarakan dukungan buat pria 49 tahun itu.

Menurut CBF, tidak ada guna mengganti Menezes mengingat Brasil sudah harus bersiap menghadapi Olimpiade 2012 dan Piala Dunia 2014.

Sementara itu Menezes sendiri mengatakan bahwa hasil akhir pertandingan kemarin tak dapat dijadikan refrensi untuk mengatakan Paraguay lebih baik daripada Brasil.

“Kami harus keluar dari pertandingan seperti ini dengan indikasi jelas betapa Brasil berjuang gigih, hingga poin di mana kami jauh lebih superior di keseluruhan 120 menit.

Itu tak cukup karena kami tak mencetak gol yang kami usahakan dengan sangat keras,” bilang Menezes.
“Kami kehilangan tempat di semi-final atas lawan yang hanya meraih hasil imbang empat kali (di kompetisi ini). Jadi, sepakbola bukan semata tentang keinginan. Ini sebuah rangkaian dari banyak hal. Kita melihat dua tim besar, Argentina dan Brasil, gagal lolos ke semi-final,” pungkas Menezes. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/