26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sebut Jokowi-JK tak Layak Dipertahankan

FOTO: dok Presiden Joko Widodo.
FOTO: dok
Presiden Joko Widodo.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Berbagai kalangan terus memberikan penilaian terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK. Bahkan banyak kelompok membentuk organ-organ yang merespon kinerja pemerintah. Banyak di antara mereka kecewa dengan pemerintahan Jokow-JK.

Misalnya Aliansi Tarik Mandat (ATM) misalnya. Sejak satu tahun belakangan ini konsisten menggaungkan Tarik Mandat Jokowi-JK. Organ taktis ini diinisiasi oleh IMM, GPII, Himmah Alwashliyah, dan Himmah Persis. Ada juga Solidaritas Nasional Pembebasan Indonesisa (SNPI) yang digagas oleh PMKRI, LMND dan IMM.

Selain itu Lingkar Studi Ciputat (LSC) yang digagas oleh lintas generasi alumni UIN Ciputat, Aliansi Indonesia Bersatu, Aliansi Mahasiswa Kalimantan Menggugat, Barisan Mahasiswa Oposisi Nasional dan lain-lain.

“Forum-forum diskusi juga marak diselenggarakan aktivis dari berbagai kalangan. Sebuat saja Forum Aktivis Lintas Generasi yang melahirkan Petisi Keprihatinan Rakyat terhadap pemerintahan Jokowi-JK,” kata Ketua DPP IMM Beni Pramula.

Menurut Beni, forum-forum tersebut memiliki agenda rutin dan sangat masif dalam melakukan kajian-kajian serta agenda-agenda aksi dalam merespon persoalan bangsa. “Organ dan forum-forum tersebut menilai pemerintahan Jokowi-JK tidak lagi layak untuk dipertahankan yang itu berarti sama halnya menuntut pergantian kepemimpinan nasional atau dalam arti mereka menginginkan Jokowi-JK untuk lengser dari jabatannya,” kata dia.

Dia melanjutkan, didirikannya organ-organ taktis itu menandakan bahwa kegelisahan rakyat semakin meluas. Padahal harapan rakyat Indonesia begitu besar pada pemerintah Jokowi. “Dalam setahun ini rakyat Indonesia harus mengubur harapan tersebut. Semangat Pancasila tak lagi menjadi spirit, Trisakti sekedar retorika politik semata, Nawacita jadi dukacita. Kedaulatan semakin jauh dari kenyataan,” kata dia.

Salah satunya adalah di bidang ekonomi. Di bawah pemerintahan Jokowi-JK, sistem ekonomi malah semakin liberal. Menurutnya, pemerintah telah membuka keran liberalisasi disemua sektor. BBM disesuaikan dengan harga pasar, membuka keran investasi seluas-luasnya ditunjang dengan paket deregulasi yang cenderung menjual  daripada mengungtungkan negara.

Beni juga mengatakan setahun memimpin, politik makin gaduh, leadership lemah, Indonesia di era Jokowi, layaknya republik multipilot. Jokowi tak bisa melepaskan diri dari kepentingan elit politik dan para pemilik modal besar di belakangnya.

Setahun Memimpin, penegakan hukum makin sulit terwujud. KPK dan kepolisian malah semakin lemah. Menurutnya, sejumlah kasus-kasus besar semakin tak jelas penyelesaiannya. Bahkan, saat ini, Sumatera dan Kalimantan ditutup asap.

“20 oktober ini genderang perubahan itu akan kami tabuh dibeberapa titik aksi, diantaranya istana dan di DPR RI. Ribuan massa akan mendesak Jokowi-JK untuk lengser dan kami akan merangsek ke Senayan untuk meminta agar melakukan Sidang Istimewa mencabut mandat Jokowi-JK,” ujarnya. (jpnn)

FOTO: dok Presiden Joko Widodo.
FOTO: dok
Presiden Joko Widodo.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Berbagai kalangan terus memberikan penilaian terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK. Bahkan banyak kelompok membentuk organ-organ yang merespon kinerja pemerintah. Banyak di antara mereka kecewa dengan pemerintahan Jokow-JK.

Misalnya Aliansi Tarik Mandat (ATM) misalnya. Sejak satu tahun belakangan ini konsisten menggaungkan Tarik Mandat Jokowi-JK. Organ taktis ini diinisiasi oleh IMM, GPII, Himmah Alwashliyah, dan Himmah Persis. Ada juga Solidaritas Nasional Pembebasan Indonesisa (SNPI) yang digagas oleh PMKRI, LMND dan IMM.

Selain itu Lingkar Studi Ciputat (LSC) yang digagas oleh lintas generasi alumni UIN Ciputat, Aliansi Indonesia Bersatu, Aliansi Mahasiswa Kalimantan Menggugat, Barisan Mahasiswa Oposisi Nasional dan lain-lain.

“Forum-forum diskusi juga marak diselenggarakan aktivis dari berbagai kalangan. Sebuat saja Forum Aktivis Lintas Generasi yang melahirkan Petisi Keprihatinan Rakyat terhadap pemerintahan Jokowi-JK,” kata Ketua DPP IMM Beni Pramula.

Menurut Beni, forum-forum tersebut memiliki agenda rutin dan sangat masif dalam melakukan kajian-kajian serta agenda-agenda aksi dalam merespon persoalan bangsa. “Organ dan forum-forum tersebut menilai pemerintahan Jokowi-JK tidak lagi layak untuk dipertahankan yang itu berarti sama halnya menuntut pergantian kepemimpinan nasional atau dalam arti mereka menginginkan Jokowi-JK untuk lengser dari jabatannya,” kata dia.

Dia melanjutkan, didirikannya organ-organ taktis itu menandakan bahwa kegelisahan rakyat semakin meluas. Padahal harapan rakyat Indonesia begitu besar pada pemerintah Jokowi. “Dalam setahun ini rakyat Indonesia harus mengubur harapan tersebut. Semangat Pancasila tak lagi menjadi spirit, Trisakti sekedar retorika politik semata, Nawacita jadi dukacita. Kedaulatan semakin jauh dari kenyataan,” kata dia.

Salah satunya adalah di bidang ekonomi. Di bawah pemerintahan Jokowi-JK, sistem ekonomi malah semakin liberal. Menurutnya, pemerintah telah membuka keran liberalisasi disemua sektor. BBM disesuaikan dengan harga pasar, membuka keran investasi seluas-luasnya ditunjang dengan paket deregulasi yang cenderung menjual  daripada mengungtungkan negara.

Beni juga mengatakan setahun memimpin, politik makin gaduh, leadership lemah, Indonesia di era Jokowi, layaknya republik multipilot. Jokowi tak bisa melepaskan diri dari kepentingan elit politik dan para pemilik modal besar di belakangnya.

Setahun Memimpin, penegakan hukum makin sulit terwujud. KPK dan kepolisian malah semakin lemah. Menurutnya, sejumlah kasus-kasus besar semakin tak jelas penyelesaiannya. Bahkan, saat ini, Sumatera dan Kalimantan ditutup asap.

“20 oktober ini genderang perubahan itu akan kami tabuh dibeberapa titik aksi, diantaranya istana dan di DPR RI. Ribuan massa akan mendesak Jokowi-JK untuk lengser dan kami akan merangsek ke Senayan untuk meminta agar melakukan Sidang Istimewa mencabut mandat Jokowi-JK,” ujarnya. (jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/