DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Kabut asap kiriman kembali menyelimuti Kota Lubukpakam dan Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) sekitarnya. Dampaknya, sejumlah penerbangan mengalami delay ke tempat tujuan yang menjadi sumber titik panas tersebut.
Kasi Data dan Informasi BMKG KNIA, Mega Sirait, Selasa (20/10) hari ini menyatakan, cuaca di sekitar bandara kebanggaan masyarakat Sumut itu masih berasap. Jarak pandang di pagi hari pukul 07.00 WIB, 1.800 meter.
Namun pukul 13.30 WIB, jarak pandang malah menurun, yakni di angka 1.500 meter. Itu menunjukkan penyebaran asap mengarah ke Sumut.
“Tadi pagi sempat baik, di jam 9 pagi, jarak pandang 1.900 meter. Tapi tetap cuaca smoke (asap). Jarak pandang 1.900 meter itu hingga pukul 10.30 WIB. Kemudian terus turun hingga di pukul 13.00 WIB,” jelas Mega.
Menurut BMKG, titik panas (hotspot) tak terdeteksi di Sumut hingga pukul 05.00 WIB. Namun, di Pulau Sumatera, jumlah titik hotspot ada sebanyak 825 titik.
“Jambi ada 110 titik panas, Lampung 2 titik, Sumsel 654, Kepri 1 titik panas, Bangka Belitung 28 titik panas dan Riau 30 titik panas,” urai Mega.
Ditanya potensi hujan, menurut Mega, tetap ada untuk kawasan Lubukpakam. “Tapi intensitasnya rendah. Potensi ada, cuma enggak deras. Padahal di Medan hujannya deras kali sampai banjir,” sebutnya.
Penerbangan juga mengalami delay (terlambat). Manager Airport Duty KNIA, Indra Mulia Lubis menjelaskan, penerbangan yang mengalami delay seperti Batam, Palembang, Pekanbaru, Gunungsitoli dan Sibolga.
“Delay-nya 2 jam gitu. Banyak yang delay-delay lah juga ke beberapa tujuan penerbangan seperti Batam, Pekanbaru,” pungkasnya. (ted)