Dua Pemain Gagal Berangkat
JAKARTA – Kinerja manajemen baru Timnas patut dipertanyakan. Bagaimana tidak, dua pemain gagal berangkat ke Turkmenistan. Penyebabnya juga remeh. Yaitu calling visa dari Negara tujuan (Turkmenistan) tidak keluar. Pertanyaannya, kalau 17 pemain lainnya bisa kenapa dua pemain ini tidak. Dua pemain yang bernasib apes itu adalah Wahyu Wijiastanto dan Tony Sucipto.
Bisa jadi kejadian ini disebabkan karena hampir keseluruhan kru manajemen timnas diganti wajah-wajah baru paska terpilihnya Djohar Arifin sebagai Ketum PSSI periode 2011-2015 pada Kongres Luar Biasa (KLB) 9 Juli lalu di Solo.
Tadi malam wartawan mencoba menghubungi general manajer timnas Arya Abhiseka dan manajer timnas Ferry Kodrat untuk minta konfirmasi tapi tidak ada respon. Hanya humas timnas Dessy Christina menyebarkan infomasi ke media jika Tony Sucipto dan Wahyu Wijiastanto gagal berangkat ke Turkmenistan karena visa calling tidak keluar.
Sebagai ganti awalnya tim pelatih menginginkan Benny Wahyudi dan Eggy Melgiansyah. Akan tetapi dua pemain itu sudah terlanjur minta ijin pulang ke rumahnya masing-masing. Akhirnya hanya satu pemain yang siap menggantikan. Yaitu bek Sriwijaya FC Gunawan. Batal berangkatnya dua pemain itu dipastikan bakal berdampak pada strategi yang awalnya sudah dirancang pelatih Wim Rijsbergen.
Di sini timbul pertanyaan lagi, kenapa tiba-tiba Benny dan Eggy ditunjuk (meski gagal berangkat) dan akhirnya Gunawan yang berangkat – Apakah mereka ini sebelumnya sudah disiapkan visanya?
Dihubungi tadi malam Wahyu Wijiastanto yang masih berada di Hotel Kartika Candra mengaku sangat kecewa dan sedih dengan kejadian ini. Itu bisa dimaklumi. Sebab ini adalah kali pertama pemain terbaik Divisi Utama musim 2010/2011 itu dipanggil timnas senior Merah Putih. “Saya jelas sangat kecewa mas. Ini mestinya menjadi debut saya di timnas senior,” kata Wahyu.
Palang pintu Persiba Bantul itu mengaku dirinya dan Tony diberi tahu kalau tidak bisa berangkat sekitar jam 15.00 kemarin sore. “Yang memberi tahu manajer Fery Kodrat langsung. Dia hanya bilang saya dan Tony tidak bisa berangkat karena visa tidak jadi. Tidak ada penjelasan lain-lain lagi. Setelah itu saya juga tidak tanya-tanya dan langsung kembali ke kamar karena sangat kecewa,” sambungnya.
Wahyu mengaku heran ini bisa terjadi. Sebab semua ditangani manajemen timnas dan pengurusannya dilakukan bersama dengan pemain yang lain. “Mau bagaimana lagi mas. Mungkin ini belum rejeki saya,” beber Wahyu pasrah.
Tanda-tanda ketidakberesan pengurusan visa sebenarnya sudah tercium sejak dua hari sebelumnya. Waktu itu timnas yang sudah dilepas Djohar Arifin harus mengundurkan keberangkatan sehari.
Kekecewaan senada diungkapkan Tony Sucipto. Menurut pemain Persija Jakarta itu kejadian ini baru kali pertama dialaminya selama berkarir di timnas. “Saya dan Wahyu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Yang pasti soal visa ada yang mengurus sendiri dan kami hanya menyerahkan semua persyaratan,” ujarnya. (ali/jpnn)