LA PLATA – Kegagalan melaju ke final Copa America 2011 akibat kalah adu penalti dari Paraguay, benar-benar membuat Venezuela patah hati. Tim berjuluk La Vinotinto itu menilai mereka lah yang lebih pantas melaju ke partai puncak.
Namun, mereka harus menepikan kekecewaan itu. Sebab, masih ada tugas penting di depan mata. Mereka harus bertarung melawan Peru dalam perebutan tempat ketiga di Estadio Ciudad de La Plata, dini hari nanti.
Setelah gagal tampil di final, peringkat ketiga bisa menjadi pelipur lara buat tim besutan Cesar Farias itu. “Kami ingin pulang dengan kepala tegak. Para pemain telah berjuang dengan hebat, tapi tugas kami belum usai,” kata Farias, seperti dilansir AFP.
Venezuela banyak dipuji karena menghadirkan kejutan selama Copa America 2011. Sebagai tim yang sama sekali tidak diunggulkan mereka mampu mencapai semifinal dan itu menjadi semifinal pertama sepanjang sejarah tim.
Bukan hanya melaju jauh, tapi Venezuela juga mampu mempertontonkan permainan sepak bola menyerang. Melawa Peru, kemungkinan besar Farias akan memainkan Nicolas Fedor yang tampil apik pada semifinal sebagai pengganti.
Fedor akan menemani Salomon Rondon. Mereka akan ditopang barisan tengah yang sudah kembali segar dengan bermainnya gelandang Hamburg SV Tomas Rincon yang pada semifinal terpaksa absen karena skorsing.
erdasarkan rekor bentrok kedua tim sejak 1996, Peru sedikit lebih unggul. Mereka menang enam kali, seri sekali, dan kalah empat kali dalam 11 pertemuan. Namun, dalam beberapa laga terakhir performa Venezuela jauh lebih baik.
Makanya, bursa taruhan lebih banyak yang menjagokan Venezuela, meski secara tradisi Peru juga lebih baik. Mereka sudah dua kali menjadi juara Copa America, yakni pada 1939 dan 1975.
Apalagi, Peru juga tidak diperkuat kapten Juan Vargas yang terkena skorsing. Belum lagi kondisi Adam Balbin yang kurang fit. Situasi yang tidak menyenangkan. Sebab, jauh hari sebelumnya mereka sudah kehilangan banyak pemain penting, seperti Claudio Pizarro dan Jefferson Farfan yang mengalami cedera jelang Copa America 2011 dihelat.
“Kami sudah siap dengan segala kemungkinan. Yang paling penting para pemain menyadari bahwa mereka harus bermain dengan keyakinan dan pikiran yang positif,” bilang Sergio Markarian, pelatih Peru, seperti dilansir Soocerway. (ham/jpnn)