MEDAN, SUMUTPOS.CO – Depresi karena rencana pernikahan tak direstui dari calon mertua, Safitra Gunawan (25) mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di jendela kamar tidur rumahnya.
Aksi nekat pria yang akrab disapa Fitra itu pun langsung menghebohkan warga Jalan Terusan, Gang Selamat, Dusun 5, Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Seituan, Senin (15/2) sore.
Nursaira (22) yang mendapat kabar buruk itu, histeris meratapi jasad Fitra. “Kenapa kau tinggalkan aku Sayang. Ya Allah, kami mau nikah. Sayang kali aku sama dia,” ujar wanita yang akrab disapa Ira tersebut sembari bersender di dinding rumah kekasihnya itu.
Sembari menangis, Ira mengungkapkan jika Fitra masih sempat ngumpul di rumah kakak sepupuhnya, Novi (27) di Jalan Rahayu. “Tadi malam kami masih sempat sama dari rumah kakak sepupuhnya. Pulang dari sana, kami pun masih sempat teleponan. Katanya dia minta maaf sama saya dan bilang sayang pada kami semua,” beber Ira.
Dikatakan wanita yang menetap di Jalan Puri Gang Ciknoni, Medan Area ini, setelah pulang dari rumah kakak sepupuhnya itu, Fitra tampak menanggung beban masalah sembari memukul-mukul sepeda motornya. Melihat itu, Ira pun menenangkan kekasihnya.
Tak beberapa lama, lewat telepon Fitra menghubungi Ira dan mengajak bunuh diri bersama. “Masalah kami selama pacaran tidak ada. Yang punya masalah itu saya, karena kabur dari rumah orangtua. Masalahnya kami mau menikah, tapi tidak direstui orangtua ku. Aku sempat mau diantarkannya pulang ke rumah orangtuaku, tapi aku bilang belum siap. Setelah dia pulang itu, dia pun telpon dan mengajakku bunuh diri,” ungkap Ira sembari menangis.
Sementara itu, adik Fitra mengaku sangat terkejut ketika melihat abang sulungnya gantung diri di jendela kamar tidurnya. “Saat itu aku mau masukkan kasur ke kamar. Karena tadi malam saya tidur di ruang tamu. Ketika mau masukkan kasur itulah, saya gedor-gedor pintu kamar tak dibukanya. Saat engsel terjatuh, di situlah kulihat abang sudah tergantung,” ujar Sarifudin.
Dikatakan Sarifudin, ia bersama kakaknya mencari nafkah dari menjual Tahu Sumedang. “Di rumah ini, kami tinggal sama kakak sepupu dan keluarga. Ibu saya merantau di Malaysia dan bapak di Sei Rampah, Sergai,” ungkap pria yang akrab dipanggil Arif tersebut.
Terpisah, petugas Polsek Percut Seituan yang mendengar adanya korban bunuh diri turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). “Motifnya belum jelas. Saksi-saksi masih kita mintai keterangan. Pihak keluarga tadi minta jasad korban tidak diotopsi. Tidak ditemukan tanda-tanda adanya bekas penganiayaan, tapi jika ada akan kita otopsi,”terang Kapolsek Percut Seituan, Kompol Lesman Zendrato saat ditemui di lokasi kejadian. (ham/han)