26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Simak Hal-hal Unik di Balik Tahun Kabisat…

Foto: NASA Bumi dilihat dari permukaan Bulan.
Foto: NASA
Bumi dilihat dari permukaan Bulan.

SUMUTPOS.CO – Bulan Februari tahun ini memiliki hari ke-29. Adanya hari ke-29 di bulan Februari itu hanya berulang setiap empat tahun sekali, atau yang lebih kondang dengan tahun kabisat berdasarkan perhitungan kalender matahari.

Tahun kabisat berarti jumlah hari dalam setahun tidak 365 hari, tapi 366 hari. Angka 366 hari itu merupakan hasil pembulatan.

Tapi, ada baiknya juga tahu tentang hal-hal terkait tahun kabisat ini. Yuk simak hal-hal ini:

1. Tinjauan Astronomi
Bumi membutuhkan waktu 365,24 hari untuk secara penuh mengorbit memutari matahari dalam setahun. Tapi ada satu hari ekstra yang ditambahkan dalam di sistem kalender Gregorian yang jamak digunakan saat ini. Penambahan hari itulah yang jadi tahun kabisat.

2. Secara Teori ada Setiap 4 Tahun Sekali
Meski muncul setiap empat tahun sekali, namun tidak serta-merta tahun yang habis dibagi empat berarti tahun kabisat. Misalnya, tahun 2000 merupakan tahun kabisat.

Namun, tahun 1700, 1800 dan 1900 bukanlah tahun kabisat. Artinya tahun yang habis dibagi 100 tapi tidak habis dibagi 400 bukanlah tahun kabisat. Ini adalah solusi bagi sistem kalender Gregorian yang paling banyak digunakan hingga saat ini.

3. Kisah Kaisar Julius dan Paus
Sebelum Kaisar Julius atau Julius Caesar memerintah di Kekaisaran Romawi, masyarakat mengacu pada kalender yang setahun hanya terdiri dari 355 hari. Tapi sistem penanggalan yang belum sempurna membuat warga yang mengacu 355 hari dalam satu tahun kalender menambahkan 22 hari setiap dua tahun sekali.

Demi memudahkan, Julius Caesar memerintahkan ahli astronominya, Sosogenes untuk memunculkan sistem pananggalan baru yang sudah memasukkan pembulatan sebagai kompensasi tambahan jam dalam setahun. Akhirnya, jam ekstra itu ditambahkan menjadi stau hari di bulan Februari.

Foto: NASA Bumi dilihat dari permukaan Bulan.
Foto: NASA
Bumi dilihat dari permukaan Bulan.

SUMUTPOS.CO – Bulan Februari tahun ini memiliki hari ke-29. Adanya hari ke-29 di bulan Februari itu hanya berulang setiap empat tahun sekali, atau yang lebih kondang dengan tahun kabisat berdasarkan perhitungan kalender matahari.

Tahun kabisat berarti jumlah hari dalam setahun tidak 365 hari, tapi 366 hari. Angka 366 hari itu merupakan hasil pembulatan.

Tapi, ada baiknya juga tahu tentang hal-hal terkait tahun kabisat ini. Yuk simak hal-hal ini:

1. Tinjauan Astronomi
Bumi membutuhkan waktu 365,24 hari untuk secara penuh mengorbit memutari matahari dalam setahun. Tapi ada satu hari ekstra yang ditambahkan dalam di sistem kalender Gregorian yang jamak digunakan saat ini. Penambahan hari itulah yang jadi tahun kabisat.

2. Secara Teori ada Setiap 4 Tahun Sekali
Meski muncul setiap empat tahun sekali, namun tidak serta-merta tahun yang habis dibagi empat berarti tahun kabisat. Misalnya, tahun 2000 merupakan tahun kabisat.

Namun, tahun 1700, 1800 dan 1900 bukanlah tahun kabisat. Artinya tahun yang habis dibagi 100 tapi tidak habis dibagi 400 bukanlah tahun kabisat. Ini adalah solusi bagi sistem kalender Gregorian yang paling banyak digunakan hingga saat ini.

3. Kisah Kaisar Julius dan Paus
Sebelum Kaisar Julius atau Julius Caesar memerintah di Kekaisaran Romawi, masyarakat mengacu pada kalender yang setahun hanya terdiri dari 355 hari. Tapi sistem penanggalan yang belum sempurna membuat warga yang mengacu 355 hari dalam satu tahun kalender menambahkan 22 hari setiap dua tahun sekali.

Demi memudahkan, Julius Caesar memerintahkan ahli astronominya, Sosogenes untuk memunculkan sistem pananggalan baru yang sudah memasukkan pembulatan sebagai kompensasi tambahan jam dalam setahun. Akhirnya, jam ekstra itu ditambahkan menjadi stau hari di bulan Februari.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/