26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

UMN Al-Washliyah Peringati Isra’ Mi’raj

Kisah perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW merupakan momentum umat menjadi seorang muslim/yang ikhlas dalam melakukan amal ibadah untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Hal itu dikatakan Rektor Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah Drs H Kondar Siregar MA pada Peringatan Isra’ Mi’raj di Masjid Raudhatul Jannah Kampus UMN Jalan Garu II Medan, Jum’at (22/7).

Acara ini dihadiri PR-I UMN Al-Washliyah Drs Ridwanto MSi, PR-II UMN Al-Washliyah Drs H Ridwanto MSi, Ketua Prodi Pascasarjana UMN Al-Washliyah Prof Dr. H. Ahmad Laut Hasibuan MPd,  Dekan Fakultas Pertanian UMN Al-Washliyah Ir Zulkarnain Lubis MSi pegawai dan mahasiswa.

Menurut Siregar, Isra Mi’raj memberi pelajaran bagi umat Islam untuk menerima atau melaksanakan suatu pekerjaan itu dengan iman. Pesan salat lima waktu yang dibawa Rasulullah lewat peristiwa Isra Mi’raj harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan.

‘’Isra Mi’raj juga menumbuhkembangkan sikap, loyalitas  dan etos kerja yang berlandas kepada keihlasan, keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT,” ujar Rektor pada acara yang diisi taushiyah Isra Mi’raj yang disampaikan Usradz Dr. H. Azhar Sitompul MA.

“UMN sedang memasuki masa transisi kepemimpinan yang baru. Kita perlu terus membenahi kinerja kita dengan mengedepankan rasa kebersamaan, disiplin yang kuat dan memiliki sense of belonging atau rasa memiliki yang kuat. Dibagian lain, Ustadz Azhar Sitompul menyampaikan risalah peristiwa Isra Mi’raj, sebagai sebuah kisah misteri nabi yang sulit ‘dimakan’ logika. Peristiwa Isra dan Mi’raj, kata Sitompul Isra Mi’raj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah yaitu antara tahun 620-621 M.

Dalam peristiwa Isra’, Nabi Muhammad SAW, diberangkatkan Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa di Palestina. Lalu dalam Mi’raj Nabi dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Disini Rasulullah mendapat perintah langsung dari Allah SWT agar umat Muhammad, menunaikan salat lima waktu.
Perjalanan yang begitu rumit diterima akal ini jelas merupakan ujian keimanan bagi umat Islam. Karena itu, peristiwa Isra Mi’raj menjadi peristiwa yang berharga, karena ketika inilah salat lima waktu diwajibkan. (*/sih)

Kisah perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW merupakan momentum umat menjadi seorang muslim/yang ikhlas dalam melakukan amal ibadah untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Hal itu dikatakan Rektor Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah Drs H Kondar Siregar MA pada Peringatan Isra’ Mi’raj di Masjid Raudhatul Jannah Kampus UMN Jalan Garu II Medan, Jum’at (22/7).

Acara ini dihadiri PR-I UMN Al-Washliyah Drs Ridwanto MSi, PR-II UMN Al-Washliyah Drs H Ridwanto MSi, Ketua Prodi Pascasarjana UMN Al-Washliyah Prof Dr. H. Ahmad Laut Hasibuan MPd,  Dekan Fakultas Pertanian UMN Al-Washliyah Ir Zulkarnain Lubis MSi pegawai dan mahasiswa.

Menurut Siregar, Isra Mi’raj memberi pelajaran bagi umat Islam untuk menerima atau melaksanakan suatu pekerjaan itu dengan iman. Pesan salat lima waktu yang dibawa Rasulullah lewat peristiwa Isra Mi’raj harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan.

‘’Isra Mi’raj juga menumbuhkembangkan sikap, loyalitas  dan etos kerja yang berlandas kepada keihlasan, keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT,” ujar Rektor pada acara yang diisi taushiyah Isra Mi’raj yang disampaikan Usradz Dr. H. Azhar Sitompul MA.

“UMN sedang memasuki masa transisi kepemimpinan yang baru. Kita perlu terus membenahi kinerja kita dengan mengedepankan rasa kebersamaan, disiplin yang kuat dan memiliki sense of belonging atau rasa memiliki yang kuat. Dibagian lain, Ustadz Azhar Sitompul menyampaikan risalah peristiwa Isra Mi’raj, sebagai sebuah kisah misteri nabi yang sulit ‘dimakan’ logika. Peristiwa Isra dan Mi’raj, kata Sitompul Isra Mi’raj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah yaitu antara tahun 620-621 M.

Dalam peristiwa Isra’, Nabi Muhammad SAW, diberangkatkan Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa di Palestina. Lalu dalam Mi’raj Nabi dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Disini Rasulullah mendapat perintah langsung dari Allah SWT agar umat Muhammad, menunaikan salat lima waktu.
Perjalanan yang begitu rumit diterima akal ini jelas merupakan ujian keimanan bagi umat Islam. Karena itu, peristiwa Isra Mi’raj menjadi peristiwa yang berharga, karena ketika inilah salat lima waktu diwajibkan. (*/sih)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/