29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Nenek Datang dari Aceh, Acara Tangis-tangisan Mengharu-biru

Foto: Hulman/PM Muamar digendong ibunya (kiri), sebelum dibawa sang nenek (kanan) ke Aceh. Ayah dan ibunya ketangkap bawa sabu di bandara Kualanamu, Sumut.
Foto: Hulman/PM
Muamar digendong ibunya (kiri), sebelum dibawa sang nenek (kanan) ke Aceh. Ayah dan ibunya ketangkap bawa sabu di bandara Kualanamu, Sumut.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Muamar Baqi (2) anak Mustafa Nurdin (37) dan istrinya Mariana (31) yang tertangkap membawa 1 kilo sabu di Bandara Kualanamu, akhirnya dikembalikan polisi ke neneknya. Muamar dijemput neneknya Sudarmiyati (54) dan saudara laki-lakinya di Sat Narkoba Polres Deliserdang, Jumat 3/6) siang
Saat bertemu dengan cucunya, Sudarmiyati yang merupakan ibu dari Mariana itu tak mampu menahan kesedihannya. Isak tangis pun mewarnai pertemuan ini. Sudarmiyati terlihat beberapakali memeluk cucunya dan putrinya Mariana.

Raut wajah penyesalan pun terpancar dari wajah Mariana. Dia menyesal menuruti paksaan suaminya untuk menyeludupkan sabu-sabu seberat 1 Kg yang dia disembunyikan di jilbab, bra dan celana dalamnya.

Kesedihan juga terpancar dari wajah Mustafa saat Sudarmiyati membawa anak mereka keluar dari Sat Narkoba Polres Deli Serdang. Sudarmiyati yang mengenakan kaca mata ini pun terlihat sesekali mengusap air mata yang membasahi wajahnya. Rencananya Muamar akan dibawa ke Bireun, Aceh dan tinggal bersamanya. Namun, Sudarmiyati enggan berkomentar banyak terkait ditangkapnya Mariana dan Mustafa, menantunya yang nekat jadi kurir sabu.

Setelah Sudarmiyati meninggalkan ruangan Sat Narkoba Polres Deli Serdang bersama Muamar dan saudara laki-lakinya , di ruang pemeriksaan Mustafa terus berusaha menenangkan Mariana yang tak henti-hentinya menangis.

Kasat Narkoba Polres Deli Serdang AKP Eddy Safari menerangkan jika Muamar akan dibawa ke Bireun, Aceh. Mantan Kapolsek Tanjung Morawa ini pun mengungkapkan jika nomor handphone pria yang mentransfer uang sebesar Rp 10 juta ke rekening sudah tidak aktif lagi dengan posisi terakhir di Bireun Aceh.

“Kita sudah menyerahkan anaknya ke pihak keluarga dan dijemput oleh neneknya. Nomor handphone pria yang mentransfer uang ke rekening Mustafa sudah tidak aktif lagi, posisi terakhir di Bireun Aceh. Mudah-mudahan jaringan Mustafa dan istrinya bisa terungkap,” tegas Eddy.

Foto: Hulman/PM Kasat Narkoba Polres Deliserdang, AKP Edy Safari, menunjukkan barang bukti sabu yang coba diselundupkan pasangan suami istri Mustafa dan Mariana (kanan).
Foto: Hulman/PM
Kasat Narkoba Polres Deliserdang, AKP Edy Safari, menunjukkan barang bukti sabu yang coba diselundupkan pasangan suami istri Mustafa dan Mariana (kanan).

Sebelumnya petugas Avsec Bandara Kualanamu menggagalkan pengiriman 1 kg sabu-sabu tujuan Batam. Parahnya, kristal haram itu berusaha diseludupkan oleh sekeluarga asal Aceh.

Adalah Mustafa dan istrinya Mariana yang coba menyeludupkan sabu itu. Untuk mengelabui petugas Avsec, pasangan suami istri (pasutri) itu membawa serta Muamar, anaknya yang masih berusia 2 tahun. Sekeluarga itu tinggal di Dusun Timur, Geulanggang Teungoh Kota Juang, Bireun, Aceh.Rencananya, Kamis (2/6) sekira pukul 12.30 WIB Mustafa akan terbang ke Batam bersama keluarganya dengan pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 392.

Foto: Hulman/PM Muamar digendong ibunya (kiri), sebelum dibawa sang nenek (kanan) ke Aceh. Ayah dan ibunya ketangkap bawa sabu di bandara Kualanamu, Sumut.
Foto: Hulman/PM
Muamar digendong ibunya (kiri), sebelum dibawa sang nenek (kanan) ke Aceh. Ayah dan ibunya ketangkap bawa sabu di bandara Kualanamu, Sumut.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Muamar Baqi (2) anak Mustafa Nurdin (37) dan istrinya Mariana (31) yang tertangkap membawa 1 kilo sabu di Bandara Kualanamu, akhirnya dikembalikan polisi ke neneknya. Muamar dijemput neneknya Sudarmiyati (54) dan saudara laki-lakinya di Sat Narkoba Polres Deliserdang, Jumat 3/6) siang
Saat bertemu dengan cucunya, Sudarmiyati yang merupakan ibu dari Mariana itu tak mampu menahan kesedihannya. Isak tangis pun mewarnai pertemuan ini. Sudarmiyati terlihat beberapakali memeluk cucunya dan putrinya Mariana.

Raut wajah penyesalan pun terpancar dari wajah Mariana. Dia menyesal menuruti paksaan suaminya untuk menyeludupkan sabu-sabu seberat 1 Kg yang dia disembunyikan di jilbab, bra dan celana dalamnya.

Kesedihan juga terpancar dari wajah Mustafa saat Sudarmiyati membawa anak mereka keluar dari Sat Narkoba Polres Deli Serdang. Sudarmiyati yang mengenakan kaca mata ini pun terlihat sesekali mengusap air mata yang membasahi wajahnya. Rencananya Muamar akan dibawa ke Bireun, Aceh dan tinggal bersamanya. Namun, Sudarmiyati enggan berkomentar banyak terkait ditangkapnya Mariana dan Mustafa, menantunya yang nekat jadi kurir sabu.

Setelah Sudarmiyati meninggalkan ruangan Sat Narkoba Polres Deli Serdang bersama Muamar dan saudara laki-lakinya , di ruang pemeriksaan Mustafa terus berusaha menenangkan Mariana yang tak henti-hentinya menangis.

Kasat Narkoba Polres Deli Serdang AKP Eddy Safari menerangkan jika Muamar akan dibawa ke Bireun, Aceh. Mantan Kapolsek Tanjung Morawa ini pun mengungkapkan jika nomor handphone pria yang mentransfer uang sebesar Rp 10 juta ke rekening sudah tidak aktif lagi dengan posisi terakhir di Bireun Aceh.

“Kita sudah menyerahkan anaknya ke pihak keluarga dan dijemput oleh neneknya. Nomor handphone pria yang mentransfer uang ke rekening Mustafa sudah tidak aktif lagi, posisi terakhir di Bireun Aceh. Mudah-mudahan jaringan Mustafa dan istrinya bisa terungkap,” tegas Eddy.

Foto: Hulman/PM Kasat Narkoba Polres Deliserdang, AKP Edy Safari, menunjukkan barang bukti sabu yang coba diselundupkan pasangan suami istri Mustafa dan Mariana (kanan).
Foto: Hulman/PM
Kasat Narkoba Polres Deliserdang, AKP Edy Safari, menunjukkan barang bukti sabu yang coba diselundupkan pasangan suami istri Mustafa dan Mariana (kanan).

Sebelumnya petugas Avsec Bandara Kualanamu menggagalkan pengiriman 1 kg sabu-sabu tujuan Batam. Parahnya, kristal haram itu berusaha diseludupkan oleh sekeluarga asal Aceh.

Adalah Mustafa dan istrinya Mariana yang coba menyeludupkan sabu itu. Untuk mengelabui petugas Avsec, pasangan suami istri (pasutri) itu membawa serta Muamar, anaknya yang masih berusia 2 tahun. Sekeluarga itu tinggal di Dusun Timur, Geulanggang Teungoh Kota Juang, Bireun, Aceh.Rencananya, Kamis (2/6) sekira pukul 12.30 WIB Mustafa akan terbang ke Batam bersama keluarganya dengan pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 392.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/