BINJAI, SUMUTPOS.CO – Erik, seorang pelaku pencurian dan kekerasan (curas) bergumul dengan aparat kepolisian saat dia ditangkap. Pria 28 tahun itu berhasil kabur setelah menghunuskan pisau ke arah perut salah seorang personil polisi.
Warga seputaran Jalan Tuanku Imam Bonjol, Gang Hj Safiah, Lingkungan IV, Kelurahan Setia, Kecamatan Binjai Kota, heboh. Erik berhasil melarikan diri meski dihadiahi timah panas di kaki. Hingga Rabu (14/9) sekitar pukul 10.00 WIB, petugas masih melakukan penyisiran untuk menangkap pelaku.
Dari lokasi juga ditemukan tiga buah selonsongan peluru dan langsung diamankan pihak kepolisian. Aksi heroik penangkapan berawal dari keresahan masyarakat. Aparat kepolisian Polsek Binjai Kota menerima laporan aksi anarkis warga Jalan Pande Dingin, Kelurahan Binjai, Kecamatan Binjai Kota itu.
Pelaku sempat melakukan pemalakan dengan menggunakan senjata tajam (sajam) terhadap seorang ibu di Pasar Tavip. Hal ini langsung membuat petugas melakukan perburuan dan mendapati pelaku di Jalan Imam Bonjol.
Adalah Bripka Gideon, anggota Reskrim Polsek Kota, sempat bergumul dengan pelaku. Sayang, pelaku keburu mengeluarkan senjata tajam dan hampir menghunuskan ke arah perut Gideon. Beruntung, personil ini berhasil menghindar. Di saat itulah, pelaku kabur dari tangkapannya.
“Udah kutangkap tadi. Eh, tak tahunya ditikam aku, hampir saja kena dan kabur dia,” ungkap personil ini dengan sekujur tubuh penuh lumpur akibat perkelahian.
Sesaat akan melarikan diri, pelaku sempat di dor oleh personil dan mengenai kakinya. Sayang, pelaku tetap berhasil kabur dan menghilang di pemukiman kediaman padat penduduk itu.
Kapolres Binjai AKBP M Rendra Salipu melalui Kapolsek Binjai Kota Kompol Dapot Lubis mengaku, kalau pihaknya masih terus melakukan pengejaran dengan menyebar anggota.
“Belum ketemu, ini kita masih terus melakukan perburuan. Anggota juga sudah menyebar guna mencari keberadaan pelaku,” sebut Kapolsek Binjai Kota Kompol Dapot Lubis.
Sejauh ini, menurutnya, sudah banyak yang membuat laporan dan resah dengan kelakuan pelaku. Sayang, sejauh ini belum ada yang membuat laporan secara tertulis dan hanya laporan secara lisan.
“Makanya kita berharap warga membuat laporan secara tertulis. Agar pelaku tidak bisa lagi berkelit dengan dalil tertentu,” harap Kompol Dapot Lubis, sembari mengatakan kepada warga jangan takut membuat laporan. (bam/yaa)