28 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Dedek Ngaku Dua Bulan Nafsu Tak Tersalurkan

Foto: Fachril/PM Marzuki alias Dedek (baju kuning), tukang ojek yang memerawani siswi SMP dengan paksa dan merekam adegannya untuk kenangan, diinterogasi Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Tri Setyadi Artono, dan Kasat Reskrim, AKP Edi Safara.
Foto: Fachril/PM
Marzuki alias Dedek (baju kuning), tukang ojek yang memerawani siswi SMP dengan paksa dan merekam adegannya untuk kenangan, diinterogasi Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Tri Setyadi Artono, dan Kasat Reskrim, AKP Edi Safara.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Niat jahat Dedek Marzuki yang tega memerkosa seorang siswi kelas I SMP sebut saja namanya Wulan (13) dilatarbelakangi nafsu birahi yang tak tersalurkan selama 2 bulan lamanya.

Pasalnya, pria 36 tahun yang berprofesi sebagai tukang ojek itu telah pisah ranjang dengan istrinya, Ita. Sehingga, perbuatan tak senonoh itu menjadi sasaran untuk menyalurkan hawa nafsunya.

Hal itu terkuak dari pengakuan pelaku di kantor polisi. “Aku memang sudah pisah ranjang selama dua bulan ini, kami ada ribut karena masalah ekonomi,” kata Dedek.

Selama pisah ranjang, kata Dedek, istrinya pulang ke rumah orangtuanya di Hamparan Perak. Dari situlah, dirinya sering mencoba mendatangi rumah istrinya, tapi, istrinya menolak untuk kembali bersama.

“Bayangkan saja, aku sudah 2 bulan tak sama lagi ama istri, makanya aku tak tahu lagi harus bagaimana, makanya malam itu aku nekat perkosa anak itu,” ungkap Dedek.

Dengan kondisi di balik terali besi, Dedek menyesali perbuatannya. “Aku nyesal kali Bang, karena anak aku masih kecil. Aku harus jalani ini, bagaimana lagi mau aku buat,” katanya bernada keluh.

Untuk memastikan tentang Ita, wartawan mencoba mendatangi rumahnya di Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak. Di Perumahan Musdalifah yang baru berdiri sekitar 10 rumah tersebut, tampak rumah yang dihuni istri pelaku tak berada di dalam rumah.

Berulangkali pintu kediaman bernomor 3 yang halamannya tergenang air itu diketuk. Namun tak ada yang menyahut. “Tak ada orangnya Bang, dari tadi pagi sudah tak ada orang,” kata tetangga.

Ibu rumah tangga bertubuh gemuk itu mengatakan, dirinya kurang mengenal Ita. Setahunya perempuan tersebut baru dua bulan menetap di situ karena pisah ranjang dengan suaminya. “Setahu saya suaminya di Brandan, mereka sudah pisah, makanya istrinya itu tinggal di komplek ini sama orang tuanya,” ungkapnya. (ril/yaa)

Foto: Fachril/PM Marzuki alias Dedek (baju kuning), tukang ojek yang memerawani siswi SMP dengan paksa dan merekam adegannya untuk kenangan, diinterogasi Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Tri Setyadi Artono, dan Kasat Reskrim, AKP Edi Safara.
Foto: Fachril/PM
Marzuki alias Dedek (baju kuning), tukang ojek yang memerawani siswi SMP dengan paksa dan merekam adegannya untuk kenangan, diinterogasi Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Tri Setyadi Artono, dan Kasat Reskrim, AKP Edi Safara.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Niat jahat Dedek Marzuki yang tega memerkosa seorang siswi kelas I SMP sebut saja namanya Wulan (13) dilatarbelakangi nafsu birahi yang tak tersalurkan selama 2 bulan lamanya.

Pasalnya, pria 36 tahun yang berprofesi sebagai tukang ojek itu telah pisah ranjang dengan istrinya, Ita. Sehingga, perbuatan tak senonoh itu menjadi sasaran untuk menyalurkan hawa nafsunya.

Hal itu terkuak dari pengakuan pelaku di kantor polisi. “Aku memang sudah pisah ranjang selama dua bulan ini, kami ada ribut karena masalah ekonomi,” kata Dedek.

Selama pisah ranjang, kata Dedek, istrinya pulang ke rumah orangtuanya di Hamparan Perak. Dari situlah, dirinya sering mencoba mendatangi rumah istrinya, tapi, istrinya menolak untuk kembali bersama.

“Bayangkan saja, aku sudah 2 bulan tak sama lagi ama istri, makanya aku tak tahu lagi harus bagaimana, makanya malam itu aku nekat perkosa anak itu,” ungkap Dedek.

Dengan kondisi di balik terali besi, Dedek menyesali perbuatannya. “Aku nyesal kali Bang, karena anak aku masih kecil. Aku harus jalani ini, bagaimana lagi mau aku buat,” katanya bernada keluh.

Untuk memastikan tentang Ita, wartawan mencoba mendatangi rumahnya di Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak. Di Perumahan Musdalifah yang baru berdiri sekitar 10 rumah tersebut, tampak rumah yang dihuni istri pelaku tak berada di dalam rumah.

Berulangkali pintu kediaman bernomor 3 yang halamannya tergenang air itu diketuk. Namun tak ada yang menyahut. “Tak ada orangnya Bang, dari tadi pagi sudah tak ada orang,” kata tetangga.

Ibu rumah tangga bertubuh gemuk itu mengatakan, dirinya kurang mengenal Ita. Setahunya perempuan tersebut baru dua bulan menetap di situ karena pisah ranjang dengan suaminya. “Setahu saya suaminya di Brandan, mereka sudah pisah, makanya istrinya itu tinggal di komplek ini sama orang tuanya,” ungkapnya. (ril/yaa)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/