26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bocah SD Tewas di Proyek Kolam Ikan

ilustrasi-tenggelam

BRANDAN, SUMUTPOS.CO – Walau sempat mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Pertamina Pangkalan Brandan (RSPPB), Ln (11), murid kelas V Sekolah Dasar Negeri (SDN) Nomor 050755, akhirnya tewas, Minggu (9/10) dinihari.

Diberitakan sebelumnya, korban nyaris tewas akibat tenggelam di areal pengerukan tanah pasca proyek pembangunan sekolah Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Islamilillah, yang berada di Jalan Besitang Nomor 18 Simpang 3 Pangkalan Susu, Sabtu (8/10) sekira pukul 15.45 WIB.

“Ini sudah takdir Illahi. Cucu kita pergi karena Sang Pencipta lebih sayang dengan beliau,” ungkap Ismail Hasibuan, kakek korban, kemarin.

Ismail yang kerap disapa Pak Jimron ini mengungkapkan, bahwa upaya keluarga telah maksimal untuk menyelamatkan nyawa korban. “Perihal insiden ini, kami atasnama pihak keluarga tidak merasa keberatan dan tidak ada menuntut pihak pengelola proyek pembangunan sekolah,” ungkapnya.

Pak Jimron menegaskan, atas insiden tersebut, pihak pengelola proyek pembangunan sekolah MAS yang setara sekolah menengah atas (SMA) dan pihak pemilik sekolah bertanggungjawab. Di kesempatan yang sama, H. Rifin selaku pengelola pasca proyek pembangunan sekolah MAS Islamilillah, pihaknya turut berduka.

“Intinya, pihak pengelola dan sekolah bertanggungjawab atas insiden meninggalnya korban. Karena kejadian ini bukan diminta, melainkan suratan takdir Illahi,” kata H. Rifin di seberang telepon seluler.

Sebelumnya, korban Ln mandi bersama kedua abang kandungnya dan seorang temannya di lokasi tersebut. Pihak pengelola areal pengerukan itu akan dijadikan kolam ikan dan taman tepatnya, di belakang pembangunan sekolah itu.

Ternyata korban tidak dapat berenang. Nahas, warga Dusun Sepakat Simpang 3 Pangkalan Susu, Keluarahan Tangkahan Durian, Brandan Barat, Langkat itu lalu tenggelam di kolam galian sedalam kurang lebih dua meter dan luas 40X10 meter tersebut. Sebelumnya, nyawa korban dapat diselamatkan oleh para pekerja proyek.

Kapolsek Pangkalan Brandan AKP W. Sidabutar melalui Kanitres IPTU D. Situmorang membenarkan insiden tewasnya korban akibat mandi-mandi di lokasi pengerukan tanah itu. “Saat kejadian itu, Sabtu (8/10) sekira pukul 16.30 WIB, kita telah turun ke tempat kejadian perkara (TKP),” katanya. Kemarin, korban dikebumikan di TPU Pangkalan Brandan. (cr-10/yaa)

ilustrasi-tenggelam

BRANDAN, SUMUTPOS.CO – Walau sempat mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Pertamina Pangkalan Brandan (RSPPB), Ln (11), murid kelas V Sekolah Dasar Negeri (SDN) Nomor 050755, akhirnya tewas, Minggu (9/10) dinihari.

Diberitakan sebelumnya, korban nyaris tewas akibat tenggelam di areal pengerukan tanah pasca proyek pembangunan sekolah Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Islamilillah, yang berada di Jalan Besitang Nomor 18 Simpang 3 Pangkalan Susu, Sabtu (8/10) sekira pukul 15.45 WIB.

“Ini sudah takdir Illahi. Cucu kita pergi karena Sang Pencipta lebih sayang dengan beliau,” ungkap Ismail Hasibuan, kakek korban, kemarin.

Ismail yang kerap disapa Pak Jimron ini mengungkapkan, bahwa upaya keluarga telah maksimal untuk menyelamatkan nyawa korban. “Perihal insiden ini, kami atasnama pihak keluarga tidak merasa keberatan dan tidak ada menuntut pihak pengelola proyek pembangunan sekolah,” ungkapnya.

Pak Jimron menegaskan, atas insiden tersebut, pihak pengelola proyek pembangunan sekolah MAS yang setara sekolah menengah atas (SMA) dan pihak pemilik sekolah bertanggungjawab. Di kesempatan yang sama, H. Rifin selaku pengelola pasca proyek pembangunan sekolah MAS Islamilillah, pihaknya turut berduka.

“Intinya, pihak pengelola dan sekolah bertanggungjawab atas insiden meninggalnya korban. Karena kejadian ini bukan diminta, melainkan suratan takdir Illahi,” kata H. Rifin di seberang telepon seluler.

Sebelumnya, korban Ln mandi bersama kedua abang kandungnya dan seorang temannya di lokasi tersebut. Pihak pengelola areal pengerukan itu akan dijadikan kolam ikan dan taman tepatnya, di belakang pembangunan sekolah itu.

Ternyata korban tidak dapat berenang. Nahas, warga Dusun Sepakat Simpang 3 Pangkalan Susu, Keluarahan Tangkahan Durian, Brandan Barat, Langkat itu lalu tenggelam di kolam galian sedalam kurang lebih dua meter dan luas 40X10 meter tersebut. Sebelumnya, nyawa korban dapat diselamatkan oleh para pekerja proyek.

Kapolsek Pangkalan Brandan AKP W. Sidabutar melalui Kanitres IPTU D. Situmorang membenarkan insiden tewasnya korban akibat mandi-mandi di lokasi pengerukan tanah itu. “Saat kejadian itu, Sabtu (8/10) sekira pukul 16.30 WIB, kita telah turun ke tempat kejadian perkara (TKP),” katanya. Kemarin, korban dikebumikan di TPU Pangkalan Brandan. (cr-10/yaa)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/