29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Pembangunan Tower Telekomunikasi Diklaim Serobot Lahan Warga

Pembangunan Tower Telekomunikasi Diklaim Serobot Lahan Warga.
Pembangunan Tower Telekomunikasi Diklaim Serobot Lahan Warga.

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Pembangunan tower telekomunikasi yang dilakukan PT Inti Bangun Sejahtera berlokasi di Dusun IV Lamtoro II, Desa Bandarklippa, Percut Seituan, diduga menyerobot lahan yang diklaim milik warga atas nama Sabrisam. Alhasil, pemilik lahan berang melihat adanya pembangunan tower tersebut.

Pantauan wartawan, pemilik lahan didampingi adek kandungnya, Handoko bersama belasan orang mendatangi lokasi pembangunan tower tersebut, Rabu (28/12). Mereka meminta kepada tiga pekerja yang tengah melakukan pekerjaannya, untuk berhenti dari aktivitasnya. “Kalian enggak tahu ini siapa, kok main bangun aja tower di sini. Jangan main serobot beginilah,” kata salah satu warga.

Kedatangan warga tersebut tentu menciutkan nyali pekerja tersebut. Lalu para pekerja didesak menghubungi pimpinan proyek (Pimpro) pembangunan tower itu. Namun, lantaran tidak berhasil dihubungi, pembangunan tower itupun disegel.

:Sekitar tiga minggu lalu, mulai awal dibangun tower itu. Lalu kami datangi ke kantornya, Jalan Krakatau, dua hari lalu,” kata Handoko di lokasi pembangunan tower telekomunikasi.

“Akhirnya kami tahu kalau tower itu dibangun PT Inti Bangun Sejahtera. Ini tanah kami, alas hak SK Camat Percut Seituan. Begitu coba dihubungi, dia enggak mau menerimanya. Apa maksudnya ini, mereka sudah serobot lahan,” kata dia.

“Kalau gak mau damai, kita potong aja tower ini. Tower itu bisa dibangun karena ada orang yang mengaku punya lahan. Jadi, dia yang nego sama pihak tower. Tapi yang ngaku itu sudah lari. Dari pekerja tahunya ini,” tambah dia.

Sementara, dua pekerja yang diwawancarai mengaku tidak tahu siapa Pimpro mereka. Katanya, pengerjaan lanjutan tower berupa memasang anti petir atas dasar perintah dari kantor mereka yang terletak di Jalan Sidorukun.

“Kan kami kemarin sempat berhenti ngerjakan tower ini, dua hari kami berhenti itu. Jadi kami disuruh lagi ngerjakan tower ini, pasang anti petirnya,” kata kedua pekerja yang kemudian memilih balik kanan lantaran aktifitas pembangunan tower itu disegel oleh pemilik lahan. (ted/yaa)

Pembangunan Tower Telekomunikasi Diklaim Serobot Lahan Warga.
Pembangunan Tower Telekomunikasi Diklaim Serobot Lahan Warga.

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Pembangunan tower telekomunikasi yang dilakukan PT Inti Bangun Sejahtera berlokasi di Dusun IV Lamtoro II, Desa Bandarklippa, Percut Seituan, diduga menyerobot lahan yang diklaim milik warga atas nama Sabrisam. Alhasil, pemilik lahan berang melihat adanya pembangunan tower tersebut.

Pantauan wartawan, pemilik lahan didampingi adek kandungnya, Handoko bersama belasan orang mendatangi lokasi pembangunan tower tersebut, Rabu (28/12). Mereka meminta kepada tiga pekerja yang tengah melakukan pekerjaannya, untuk berhenti dari aktivitasnya. “Kalian enggak tahu ini siapa, kok main bangun aja tower di sini. Jangan main serobot beginilah,” kata salah satu warga.

Kedatangan warga tersebut tentu menciutkan nyali pekerja tersebut. Lalu para pekerja didesak menghubungi pimpinan proyek (Pimpro) pembangunan tower itu. Namun, lantaran tidak berhasil dihubungi, pembangunan tower itupun disegel.

:Sekitar tiga minggu lalu, mulai awal dibangun tower itu. Lalu kami datangi ke kantornya, Jalan Krakatau, dua hari lalu,” kata Handoko di lokasi pembangunan tower telekomunikasi.

“Akhirnya kami tahu kalau tower itu dibangun PT Inti Bangun Sejahtera. Ini tanah kami, alas hak SK Camat Percut Seituan. Begitu coba dihubungi, dia enggak mau menerimanya. Apa maksudnya ini, mereka sudah serobot lahan,” kata dia.

“Kalau gak mau damai, kita potong aja tower ini. Tower itu bisa dibangun karena ada orang yang mengaku punya lahan. Jadi, dia yang nego sama pihak tower. Tapi yang ngaku itu sudah lari. Dari pekerja tahunya ini,” tambah dia.

Sementara, dua pekerja yang diwawancarai mengaku tidak tahu siapa Pimpro mereka. Katanya, pengerjaan lanjutan tower berupa memasang anti petir atas dasar perintah dari kantor mereka yang terletak di Jalan Sidorukun.

“Kan kami kemarin sempat berhenti ngerjakan tower ini, dua hari kami berhenti itu. Jadi kami disuruh lagi ngerjakan tower ini, pasang anti petirnya,” kata kedua pekerja yang kemudian memilih balik kanan lantaran aktifitas pembangunan tower itu disegel oleh pemilik lahan. (ted/yaa)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/