BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Dengan kondisi kepala memar, Sri Ningsi (35) menyambangi Polsek Medan Labuhan, Senin (23 1) siang. Warga Blok EE, Kelurahan Nelayan Indah, Medan Marelan melaporkan suaminya, Udin (43) karena telah menganiaya dirinya.
Menurut Sri, penganiayaan dialaminya terjadi di rumahnya. Siang itu, dia baru saja pulang bernyanyi di kafe di kawasan Percut Sei Tuan.
Suaminya emosi karena Sri tak pulang setelah selesai bernyanyi. Lantas, pria yang sehari-hari berprofesi sebagi sopir bus pariwisata ini memukuli Sri dengan menghantukkan kepalanya ke lantai.
Akibatnya, bagian kepala sebelah kiri memar. Tak hanya itu, pria yang telah memiliki tiga anak ini mengurung Sri di kamar.
“Aku pulang langsung dipukulinya. Puas dia (Udin) mukuli, aku dikurung di kamar,” kata Sri di kantor polisi.
Dikatakan Sri, dirinya tak pulang usai bernyanyi karena suaminya tak menjemput. Sehingga dirinya memilih tidur di rumah adiknya tak jauh dari kafe tempatnya bernyanyi.
“Masalahnya bukan karena cemburu, memang suami saya mau cari kesalahan. Maunya ditanya dulu sama aku, dimana aku tidur, ini main pukul aja,” beber Sri dengan kondisi kepala memar.
Dijelaskan ibu anak tiga ini, selama ini dia nyanyi selalu diantar oleh suaminya. Hanya saja kemarin suaminya tak ada di rumah, makanya dia pergi naik angkot.
“Aku biasanya pergi diantar dan pulang dijemput, tapi tadi malam aku tak dijemput, makanya aku tidur tempat adik aku, bukannya aku kemana – mana,” kesal Sri lagi.
Dirinya terpaksa melaporkan suaminya ke Polsek Medan Labuhan, lantaran suaminya ringan tangan.
“Sejak aku berumah tangga sampai sekarang, suami aku memang ringan tangan, makanya aku tak tahan. Kalau soal cemburu atau ekonomi tak ada masalah. Memang suami aku ringan tangan aja,” ungkap Sri di kantor polisi.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, AKP Ponijo belum mengetahui laporan tersebut. “Belum tahu saya, nanti saya cek dulu, kalau memang sudah mencukupi unsur akan kita proses,” katanya.(fac/ala)