Dari Kampoeng Ramadan
Sepintas, daging ayam bisa di bilang sebagai salah bahan makanan yang banyak di konsumsi masyarakat. Selain mudah didapat, daging ayam juga memiliki berbagai ragam yang bisa dijadikan sebagai menu masakan.
Namun ada menu baru untuk bisa menikmati daging ayam di tambah gurihnya tulang yang lunak. Buk Raden Heffy Ramadhan, selaku pemilik stan di Kampoeng Ramadan memberi nama menu masakan tersebut dengan nama, ayam tulang lunak, sesuai nama dari kampung asalnya, Jawa Barat.
“Ini resep masakan yang saya dapat ketika saya lagi di Bandung, saat itu saudara saya nanya, mau ga makan ayam yang tulangnya bisa di makan, saya jadi penasaran dan langsung nyobain, ternyata memang enak sehingga saya penasaran dan mencontoh cara membuatnya,” kenang Reffy.
Menurut Heffy, di kota Bandung tidak sulit menemukan para pedagang ayam tulang lunak yang bisa di dapati di kaki lima. Namun untuk di kota Medan menurut Reffy, baru dirinya yang menjual ayam tulang lunak tersebut.
Menu yang banyak terdapat di warung di daerah Jawa ini memiliki cita rasa khas, selain daging lebih kenyal karena berbahan ayam kampung, ayam bakar tulang lunak juga dimasak dengan menggunakan berbagai aneka bumbu rempah.
Sehingga terasa lebih gurih,dengan cita rasa asli dari daerah asalnya melalui modifikasi tentunya dengan citarasa yang sesuai dengan lidah masyarakat medan kebanyakan. “Karena di Bandung rasa ayamnya lebih cenderung manis-manis, jadi saya modifikasi dengan menambahkan cabe sehingga terasa lebih pedas sesuai selera orang Medan,” sebutnya.
Untuk penyajianya, bilang Reffy, selain ditambah dengan sambal khas Medan sambal belacan, tahu tempe goreng dan selada, menambah keragaman menu makanan yang mengundah selera.
Untuk mendapatkan satu porsi ayam bakar tulang lunak ini, dibutuhkan waktu lebih lama dibanding ayam bakar biasa, karena proses memasaknya yang membutuhkan tiga tahapan.
Sebelum dibakar, ayam kampung yang akan dimasak terlebih dahulu dikukus dengan campuran bumbu rempah. Setelah melewati proses kukus, ayam selanjutnya digoreng dengan campuran telur.
Ayam kampung yang telah digoreng, kemudian ditiriskan dan dibakar dengan campuran kecap manis dan lombok sekitar 15 menit dan setelah itu langsung bisa dinikmati dengan harga Rp15 ribu per porsinya jika menambahkan nasi dan hanya Rp10 ribu tanpa nasi.
Soal rasa, jangan ditanya, karena perpaduan rasa gurih daging ayam menyatu dengan rasa tulangnya yang lunak serta tambahan bumbu alami. Bagi penikmat kuliner, untuk dapat merasakan nikmatnya ayam tulang lunak, bisa langsung mendapatkannnya di kampoeng ramadhan ataupun bisa lewat pesanan. (uma)