25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pemerintah Buka Dialog dengan Ulama

Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Salahuddin Wahid (kanan).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO  – Sejumlah ulama menyambangi kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) Selasa (21/2). Di antaranya Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Salahuddin Wahid atau biasa dipanggil Gus Sholah dan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Didin Hafidhuddin. Keduanya berjumpa Menko Polhokam Wiranto guna membicarakan permasalahan bangsa yang tengah terjadi.

Menurut Gus Sholah, pembicaraan dengan Wiranto tidak jauh dari berbagai problem yang saat terus menjadi polemik. Dia bersama beberapa ulama bersua Wiranto untuk membicarakan persoalan tersebut. “Cari jalan keluar,” kata dia.

Sebagai ulama, mereka menyampaikan pemikiran dan gagasan yang bisa dilakukan agar masalah itu tidak berlanjut. “Apa-apa yang bisa kami lakukan,” tambah tokoh yang pernah menjadi cawapres berpasangan dengan Wiranto pada Pilpres 2004 silam.

Ulama kelahiran Jombang itu mengungkapkan, pertemuan beberapa ulama dengan Wiranto tidak berhenti sampai kemarin. Selanjutnya bakal ada pertemuan lain guna membahas hal serupa. “Nanti akan ada pertemuan lagi dengan sejumlah ulama lain,” jelas Gus Sholah. Bukan hanya satu atau dua ulama, melainkan melibatkan banyak ulama. Langkah-langkah yang bakal dilakukan oleh dia dan ulama lain ditentukan pertemuan tersebut.

Serupa dengan yang disampaikan Gus Sholah, Didin pun mengungkapkan, berbagai persoalan yang terjadi belakangan ini menjadi perhatian dirinya sebagai perwakilan MUI dalam pertemuan kemarin. Perlu sinergi serta kerja sama antara pemerintah dengan ulama untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Karena itu, pembicaraan dengan Wiranto kemarin tidak jauh dari masalah yang tengah mengemuka. “Membahas jalan keluarnya,” kata dia.

Persoalan yang dimaksud, sambung Didin, berkaitan dengan penegakan hukum dan keadilan. Termasuk di antaranya masalah hukum yang turut menyeret ulama. “Seperti pemanggilan ulama,” ucap Didin. Dia menyebutkan, sebagai Menko Polhukam Wiranto sangat responsif. Pendapat ulama didengar dan ditampung. Bahkan turut disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Meski tidak menjelaskan secara rinci, pertemuan kemarin membuka kemungkinan bakal diselenggarakan dialog antara ulama dengan Jokowi. “Kami berharap pertemuan dengan presiden semua ulama. Jangan terkotak-kotak,” ungkap Dindin.

Namun demikian, belum bisa dipastikan waktu dan lokasi pertemuan tersebut. Menurut dia, semua bergantung keputusan Jokowi. “Tergantung beliau,” jelasnya. (syn/agm/jpg/yaa)

 

 

Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Salahuddin Wahid (kanan).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO  – Sejumlah ulama menyambangi kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) Selasa (21/2). Di antaranya Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Salahuddin Wahid atau biasa dipanggil Gus Sholah dan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Didin Hafidhuddin. Keduanya berjumpa Menko Polhokam Wiranto guna membicarakan permasalahan bangsa yang tengah terjadi.

Menurut Gus Sholah, pembicaraan dengan Wiranto tidak jauh dari berbagai problem yang saat terus menjadi polemik. Dia bersama beberapa ulama bersua Wiranto untuk membicarakan persoalan tersebut. “Cari jalan keluar,” kata dia.

Sebagai ulama, mereka menyampaikan pemikiran dan gagasan yang bisa dilakukan agar masalah itu tidak berlanjut. “Apa-apa yang bisa kami lakukan,” tambah tokoh yang pernah menjadi cawapres berpasangan dengan Wiranto pada Pilpres 2004 silam.

Ulama kelahiran Jombang itu mengungkapkan, pertemuan beberapa ulama dengan Wiranto tidak berhenti sampai kemarin. Selanjutnya bakal ada pertemuan lain guna membahas hal serupa. “Nanti akan ada pertemuan lagi dengan sejumlah ulama lain,” jelas Gus Sholah. Bukan hanya satu atau dua ulama, melainkan melibatkan banyak ulama. Langkah-langkah yang bakal dilakukan oleh dia dan ulama lain ditentukan pertemuan tersebut.

Serupa dengan yang disampaikan Gus Sholah, Didin pun mengungkapkan, berbagai persoalan yang terjadi belakangan ini menjadi perhatian dirinya sebagai perwakilan MUI dalam pertemuan kemarin. Perlu sinergi serta kerja sama antara pemerintah dengan ulama untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Karena itu, pembicaraan dengan Wiranto kemarin tidak jauh dari masalah yang tengah mengemuka. “Membahas jalan keluarnya,” kata dia.

Persoalan yang dimaksud, sambung Didin, berkaitan dengan penegakan hukum dan keadilan. Termasuk di antaranya masalah hukum yang turut menyeret ulama. “Seperti pemanggilan ulama,” ucap Didin. Dia menyebutkan, sebagai Menko Polhukam Wiranto sangat responsif. Pendapat ulama didengar dan ditampung. Bahkan turut disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Meski tidak menjelaskan secara rinci, pertemuan kemarin membuka kemungkinan bakal diselenggarakan dialog antara ulama dengan Jokowi. “Kami berharap pertemuan dengan presiden semua ulama. Jangan terkotak-kotak,” ungkap Dindin.

Namun demikian, belum bisa dipastikan waktu dan lokasi pertemuan tersebut. Menurut dia, semua bergantung keputusan Jokowi. “Tergantung beliau,” jelasnya. (syn/agm/jpg/yaa)

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/