Pada saat anak menghadapi masalah ataupun bersalah ataupun akan memberikan pendidikan tentang penyalahgunaan narkotika dan prekursor narkotika, berusahalah untuk tidak menceramahinya ataupun menasihati anak seperti pendidikan formal, sebab akan membuat anak menjauhi orang tua.
Oleh : Astuti Marianti Tobing, ST
Untuk pendidikan penyalahgunaan narkotika dan prekursor narkotika, sebaiknya diberikan melalui media televisi, menggunakan gambar-gambar dari buku yang menjelaskan tentang narkotika dan prekursor narkotika yang berbahaya yang mengakibatkan putus sekolah, tidak dapat bekerja dengan baik, mengganggu ketertiban umum, bahkan terkena berbagai macam penyakit.
Akan tetapi orang tua tidak akan dapat mencegah apabila tidak mengetahui apa yang akandicegah. Karenanya penting bagi orang tua untuk mempelajari mengenai masalah penyalahgunaan narkotika dan prekursor narkotika, sebelum nantinya disampaikan kepada anak sebagai proses pendidikan terhadap anak.
Dengan membaca melalui media cetak ataupun media online, mengikuti penyuluhan, berdiskusi, dan langsung mendatangi serta berkomunikasi langsung dengan Badan Narkotika Nasional terdekat dari lingkungan ataupun lewat situs Badan Narkotika Nasional.
Setelah orang tua benar mengerti dan mendapat pemahaman tentang penyalahgunaan narkotika dan prekursor narkotika, maka orang tua sebaiknya cepat mengajarkannya pada anak secara detail, sehingga anak mengerti dan mampu mengambil langkah benar.
Umumnya anak (usia anak dan remaja) menerima informasi penyalahgunaan narkotika dan prekursor narkotika dari luar rumah, sebagian besar dari teman sebayanya. Akan sangat berbahaya jika anak mengetahuinya setengah-setengah. Maksudnya, anak biasanya akan tahu yang enaknya saja tanpa mengerti dampak yang ditimbulkan oleh pengalahgunaan narkoba.
Sejak dini orang tua harus mampu mengetahui bakat anak. Selanjutnya orang tua membantu mengarahkan dan menggali potensi anak yang mendukung citra dirinya. Mengembangkan keahlian dan ketrampilan anak akan menutupi kekurangan anak.
Jika citra diri anak yang positif muncul maka anak akan menganggap dirinya berharga dan akan sayang untuk merusaknya. Pada umumnya jika anak dikenalkan pada olah raga (sepak bola, renang, karate, bola basket, tenis lapangan, lari) dan menyukai serta menekuninya, anak akan menjaga diri untuk tidak merusak tubuhnya. Karena narkotika dan prekursor narkotika tidak diperbolehkan dalam olah raga. (Bersambung/Sumber : Buku P4GN Bidang Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2010)