29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pelaku Incest Menyerah

Korban incest.

TAPTENG, SUMUTPOS.CO  – Berminggu-minggu jadi buron Riswan Ali Amran (36) akhirnya menyerahkan diri. Pria berusia 36 tahun itu menjadi tersangka kasus incest (hubungan sedarah). Riswan dilaporkan menyetubuhi adiknya sendiri hingga hamil.

Kemarin, Riswan menyerahkan diri ke Polsek Kolang, Tapanuli Tengah (Tapteng). Kapolsek Kolang, AKP Restuadi membenarkan hal itu. “Kini sudah ditahan di Polsek Kolang,” jelas AKP Restuadi.

Terbongkarnya kasus ini berawal dari surat teguran dari sekolah untuk Senja (14), korban yang dihamili abangnya itu. “Awalnya ada surat teguran dari sekolah yang mempertanyakan kenapa Senja tidak masuk. Surat tersebut sampai kepada saya. Selama ini, Senja, mulai dari SD hingga kelas 3 SMP, tinggal di rumah Riswan,” ujar R br M, ibu korban.

Setelah menerima surat itu, orangtua Senja mempertanyakan hal itu langsung kepada Senja. Dan, Kamis (9/2) lalu, R br M mendatangi Senja dan bertanya kenapa dia tidak masuk sekolah.

Namun, saat itu Senja tidak mau cerita karena saat itu keluarga Riswan (dari pihak istri) berada di rumah itu mengelilingi Senja. Dan, setelah malam tiba, barulah Senja mengajak ibunya ke kamar dan menceritakan sejujurnya bahwa dirinya sudah berbadan dua. Bahkan usia kandungannya sudah 6,5 bulan dan pelakunya ternyata abangnya, Riswan Ali Amran.

Kabar ini pun langsung merebak di masyarakat hingga menimbulkan emosi di tengah-tengah warga. Bahkan, warga yang sudah tersulut emosi, terutama teman semarga korban, ingin membakar rumah Riswan. Dan, untuk meredakan emosi warga, pihak keluarga Senja sepakat mengadukan hal ini ke Polsek Kolang. Didampingi warga, mereka akhirnya membuat laporan.

R br M sempat pingsan begitu mendengar bahwa Riswan yang telah melakukannya.  “Bagaimana saya tidak sedih. Yang berbuat itu adalah ito-nya (abangnya). Satu marga, masih keluarga, satu oppung. Saya sudah mempercayai dia sepenuhnya. Mulai dari SD hingga SMP kelas 3, Senja sudah tinggal di rumahnya untuk membantu dia di rumah dan menjaga anak-anaknya. Bahkan, salah satu anakku laki-laki juga bekerja dengannya. Ya Tuhan, anakku yang paling besar pun sekarang sedang stroke, ditambah lagi persoalan anakku ini. Saya nggak tahu gimana lagi,” rintih ibu dari 7 anak, 3 laki-laki dan 4 perempuan ini. (net/bbs)

Korban incest.

TAPTENG, SUMUTPOS.CO  – Berminggu-minggu jadi buron Riswan Ali Amran (36) akhirnya menyerahkan diri. Pria berusia 36 tahun itu menjadi tersangka kasus incest (hubungan sedarah). Riswan dilaporkan menyetubuhi adiknya sendiri hingga hamil.

Kemarin, Riswan menyerahkan diri ke Polsek Kolang, Tapanuli Tengah (Tapteng). Kapolsek Kolang, AKP Restuadi membenarkan hal itu. “Kini sudah ditahan di Polsek Kolang,” jelas AKP Restuadi.

Terbongkarnya kasus ini berawal dari surat teguran dari sekolah untuk Senja (14), korban yang dihamili abangnya itu. “Awalnya ada surat teguran dari sekolah yang mempertanyakan kenapa Senja tidak masuk. Surat tersebut sampai kepada saya. Selama ini, Senja, mulai dari SD hingga kelas 3 SMP, tinggal di rumah Riswan,” ujar R br M, ibu korban.

Setelah menerima surat itu, orangtua Senja mempertanyakan hal itu langsung kepada Senja. Dan, Kamis (9/2) lalu, R br M mendatangi Senja dan bertanya kenapa dia tidak masuk sekolah.

Namun, saat itu Senja tidak mau cerita karena saat itu keluarga Riswan (dari pihak istri) berada di rumah itu mengelilingi Senja. Dan, setelah malam tiba, barulah Senja mengajak ibunya ke kamar dan menceritakan sejujurnya bahwa dirinya sudah berbadan dua. Bahkan usia kandungannya sudah 6,5 bulan dan pelakunya ternyata abangnya, Riswan Ali Amran.

Kabar ini pun langsung merebak di masyarakat hingga menimbulkan emosi di tengah-tengah warga. Bahkan, warga yang sudah tersulut emosi, terutama teman semarga korban, ingin membakar rumah Riswan. Dan, untuk meredakan emosi warga, pihak keluarga Senja sepakat mengadukan hal ini ke Polsek Kolang. Didampingi warga, mereka akhirnya membuat laporan.

R br M sempat pingsan begitu mendengar bahwa Riswan yang telah melakukannya.  “Bagaimana saya tidak sedih. Yang berbuat itu adalah ito-nya (abangnya). Satu marga, masih keluarga, satu oppung. Saya sudah mempercayai dia sepenuhnya. Mulai dari SD hingga SMP kelas 3, Senja sudah tinggal di rumahnya untuk membantu dia di rumah dan menjaga anak-anaknya. Bahkan, salah satu anakku laki-laki juga bekerja dengannya. Ya Tuhan, anakku yang paling besar pun sekarang sedang stroke, ditambah lagi persoalan anakku ini. Saya nggak tahu gimana lagi,” rintih ibu dari 7 anak, 3 laki-laki dan 4 perempuan ini. (net/bbs)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/