26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Berkali-kali Dihajar Gempa, SD di Karo Roboh

Foto: Anita/PM
Bangunan SDN No. 044831 Gung Pinto Kecamatan Namanteran retak-retak akibat gempa pada 16 Januari 2017 lalu, sebelum akhirnya roboh pada gempa susulan, Sabtu (18/3/2017).

KARO, SUMUTPOS.CO – Berkali-kali dihajar gempa tektonik, dan puncaknya digoyang lagi pada Sabtu (18/3) pukul 17:51 WIB, bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) No. 044831 Gung Pinto Kecamatan Namanteran, Kabupaten Karo, Sumut, akhirnya retak dan roboh.

Sebelumnya bangunan sekolah ini telah mengalami kerusakan di beberapa bagian dinding akibat gempa tektonik yang terjadi (17/1) lalu. “Dinding di beberapa bagian banyak yang sudah retak-retak akibat gempa bulan Januari lalu.  Tadi malam akhirnya roboh akibat gempa 4,8 SR semalam. Memang sekolah ini sudah tidak dipakai lagi sejak terjadi gempa Januari kemarin,”ujar Sitepu (45) salah seorang warga.

Kabid Darurat dan Logistik BPBD Karo Nail Peranginangin ketika dikonfirmasi melalui telepon seluler mengakui dibeberapa bagian dinding telah roboh akibat gempa yang terjadi kemarin. “Sebelumnya sekolah itu sudah dipasang police line saat terjadi gempa pada bulan Januari lalu. Karena dibeberapa bagian dinding mengalami rusak atau retak-retak. Oleh sebab itu para siswa telah kita buatkan tiga unit tenda untuk tempat mereka belajar,”ujarnya.

Foto: Anita/PM
Bangunan SDN No. 044831 Gung Pinto Kecamatan Namanteran retak-retak akibat gempa pada 16 Januari 2017 lalu, sebelum akhirnya roboh pada gempa susulan, Sabtu (18/3/2017).

KARO, SUMUTPOS.CO – Berkali-kali dihajar gempa tektonik, dan puncaknya digoyang lagi pada Sabtu (18/3) pukul 17:51 WIB, bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) No. 044831 Gung Pinto Kecamatan Namanteran, Kabupaten Karo, Sumut, akhirnya retak dan roboh.

Sebelumnya bangunan sekolah ini telah mengalami kerusakan di beberapa bagian dinding akibat gempa tektonik yang terjadi (17/1) lalu. “Dinding di beberapa bagian banyak yang sudah retak-retak akibat gempa bulan Januari lalu.  Tadi malam akhirnya roboh akibat gempa 4,8 SR semalam. Memang sekolah ini sudah tidak dipakai lagi sejak terjadi gempa Januari kemarin,”ujar Sitepu (45) salah seorang warga.

Kabid Darurat dan Logistik BPBD Karo Nail Peranginangin ketika dikonfirmasi melalui telepon seluler mengakui dibeberapa bagian dinding telah roboh akibat gempa yang terjadi kemarin. “Sebelumnya sekolah itu sudah dipasang police line saat terjadi gempa pada bulan Januari lalu. Karena dibeberapa bagian dinding mengalami rusak atau retak-retak. Oleh sebab itu para siswa telah kita buatkan tiga unit tenda untuk tempat mereka belajar,”ujarnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/