28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Erry Diminta Nasdem Persiapkan Diri

Ketua DPW Partai Nasdem Sumut HT Erry Nuradi bersama sekertarisnya Iskandar ST dalam satu acara, belum lama ini. Saat ini PArtai Nasdem belum menentukan calon yang bakal diusung dalam Pilgubsu2018.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Partai NasDem punya tradisi mendeklarasikan pasangan yang akan diusung pada perhelatan Pilkada (Pemilihan Kepada Daerah) lebih awal. Namun, hal itu belum terihat di perhelatan Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu). Partai besutan Surya Paloh itu tampaknya masih menghitung peluang Tengku Erry di Pilgubsu 2018.

Korwil Sumut DPP Partai Nasdem, Martin Manurung menyatakan, pihaknya masih memberikan kesempatan kepada Tengku Erry Nuradi untuk dapat melakukan langkah-langkah yang dapat membuat potensi kemenangan menjadi lebih besar di Pilgubsu 2018.

“NasDem memberikan kesempatan kepada Tengku Erry untuk mempersiapkan diri, apalagi beliau adalah gubernur petahana serta Ketua DPW NasDem Sumut,” kata Martin kepada wartawan di sekretariat DPW Nasdem Sumut di Jalan Monginsidi, akhir pekan lalu.

Karena posisi Tengku Erry merupakan gubernur petahana dan Kedua DPW NasDem Sumut, kata Martin, tentu partainya ingin potensi untuk bisa memenangkan Pilgubsu 2018 lebih besar. Apalagi, NasDem sendiri hanya memiliki 5 kursi si DPRD Sumut. Agar bisa mengusung pasangan calon, Nasdem butuh dukungan 15 kursi tambahan.

Martin sendiri sudah menyadari hal tersebut. Maka dari itu, dia membuka peluang untuk berkoalisi dengan parpol manapun di Pilgubsu 2018. “Soal komunikasi politik terbuka dengan siapapun, tidak ada hambatan dengan parpol manapun. Yang terpenting koalisi nantinya bisa memenangkan Pilgubsu,” paparnya.

Namun berdasarkan catatan, dari dua Pilkada di Sumut terakhir, Partai Nasdem gagal menghantarkan calon yang diusungnya menjadi pemenang. Sebagai contoh, Pilkada Tapteng serta Pilkada Siantar.

Sementara Pengamat Politik dari USU, Dr Warjio memiliki pandangan tersendiri mengapa NasDem begitu lambat menyatakan dukungan atau mendeklarasikan diri untuk mendukung Tengku Erry Nuradi di Pilgubsu 2018. Menurutnya, pusaran kasus korupsi yang melibatkan mantan Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho bisa menjadi salah satu alasannya.

nama Tengku Erry belakangan sering disebut-sebut di dalam pusaran kasus korupsi yang melibatkan mantan Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho. “Mungkin kasus ini menjadi pertimbangan tersendiri oleh Nasdem,” ujar Warjio.

Meski begitu, dia mengaku perhelatan Pilgusbu 2018 masih lama. Jadi segala kemungkinan bisa saja terjadi, termasuk tidak mengusung atau mendukung Tengku Erry.”Masih ada nama Prananda Surya Paloh yang potensial,” terangnya.(dik/adz)

Ketua DPW Partai Nasdem Sumut HT Erry Nuradi bersama sekertarisnya Iskandar ST dalam satu acara, belum lama ini. Saat ini PArtai Nasdem belum menentukan calon yang bakal diusung dalam Pilgubsu2018.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Partai NasDem punya tradisi mendeklarasikan pasangan yang akan diusung pada perhelatan Pilkada (Pemilihan Kepada Daerah) lebih awal. Namun, hal itu belum terihat di perhelatan Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu). Partai besutan Surya Paloh itu tampaknya masih menghitung peluang Tengku Erry di Pilgubsu 2018.

Korwil Sumut DPP Partai Nasdem, Martin Manurung menyatakan, pihaknya masih memberikan kesempatan kepada Tengku Erry Nuradi untuk dapat melakukan langkah-langkah yang dapat membuat potensi kemenangan menjadi lebih besar di Pilgubsu 2018.

“NasDem memberikan kesempatan kepada Tengku Erry untuk mempersiapkan diri, apalagi beliau adalah gubernur petahana serta Ketua DPW NasDem Sumut,” kata Martin kepada wartawan di sekretariat DPW Nasdem Sumut di Jalan Monginsidi, akhir pekan lalu.

Karena posisi Tengku Erry merupakan gubernur petahana dan Kedua DPW NasDem Sumut, kata Martin, tentu partainya ingin potensi untuk bisa memenangkan Pilgubsu 2018 lebih besar. Apalagi, NasDem sendiri hanya memiliki 5 kursi si DPRD Sumut. Agar bisa mengusung pasangan calon, Nasdem butuh dukungan 15 kursi tambahan.

Martin sendiri sudah menyadari hal tersebut. Maka dari itu, dia membuka peluang untuk berkoalisi dengan parpol manapun di Pilgubsu 2018. “Soal komunikasi politik terbuka dengan siapapun, tidak ada hambatan dengan parpol manapun. Yang terpenting koalisi nantinya bisa memenangkan Pilgubsu,” paparnya.

Namun berdasarkan catatan, dari dua Pilkada di Sumut terakhir, Partai Nasdem gagal menghantarkan calon yang diusungnya menjadi pemenang. Sebagai contoh, Pilkada Tapteng serta Pilkada Siantar.

Sementara Pengamat Politik dari USU, Dr Warjio memiliki pandangan tersendiri mengapa NasDem begitu lambat menyatakan dukungan atau mendeklarasikan diri untuk mendukung Tengku Erry Nuradi di Pilgubsu 2018. Menurutnya, pusaran kasus korupsi yang melibatkan mantan Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho bisa menjadi salah satu alasannya.

nama Tengku Erry belakangan sering disebut-sebut di dalam pusaran kasus korupsi yang melibatkan mantan Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho. “Mungkin kasus ini menjadi pertimbangan tersendiri oleh Nasdem,” ujar Warjio.

Meski begitu, dia mengaku perhelatan Pilgusbu 2018 masih lama. Jadi segala kemungkinan bisa saja terjadi, termasuk tidak mengusung atau mendukung Tengku Erry.”Masih ada nama Prananda Surya Paloh yang potensial,” terangnya.(dik/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/