26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Indonesia Belum Cabut Travel Advisory

JAKARTA- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London, Kerajaan Inggris merangkap Republik Irlandia dan International Maritime Organization (IMO) tidak menyangkan jika kerusuhan di Kota London dan sekitarnya sudah mulai mereda. Meskipun begitu, imbauan tidak berkunjung ke kota London (travel advisory) masih belum dicabut. Pemerintah masih khawatir jika kerusuhan bakal memanas lagi. Melalui sambungan telepon, Protokol Konsuler Indoknesia di London Wandi Andriano kepada Jawa Pos (grup Sumut Pos) kemarin (13/8) mengatakan, jika titik-titik kerusuhan di London dan sekitarnya sudah relatif lebih tenang

“Secara umum, bisa mendekati pulih seperti semua,” ujarnya. Wandi menuturkan, KBRI di London sudah melansir titik-titik yang menjadi pusat kerusuhan ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Wandi menuturkan, titik kerusuhan di sekitar London diantaranya adalah Hackney, Peckham, Lewisham, Clapham Junction, Croydon, Notting Hill, Fulham, Lee, Elephant and Castel, dan Calliers Wood.

Selajutnya kerusuhan juga terjadi di Chalk Farm, Balham, Old Kent Road, Lower Bridge, Loughborough Junction, Ladbroke Grove, Camden, New Cross, Mile and, Ealing, Kilburn, Deptford, East Ham, Caiford, Bethnal Green, Denmark Hill, Leyton Mills, Walthamstow, Chingford Mount dan Brixion. Sementara kerusuhan dan tindak kriminal penjarahan juga telah menyebar ke beberapa kota lainnya di Inggris seperti di Bristol, Liverpool, Menchester, Nottingham dan Birmingham.

Selama kerusuhan di London pecah, Wandi mengatakan dirinya mendapat tugas untuk memimpin pos informasi WNI. Dia mengatakan, saat ini WNI yang berada di London sekitar 5.000 jiwa. Sementara itu, lebih dari seratus orang Indonesia mendarat di London setiap hari. “Sebagian besar adalah mahasiswa,” tuturnya. Sisanya adalah perempuan yang menikah dengan warga setempat, serta sebagian kecil lagi menjadi TKI di beberapa sektor.

Sejak terjadi kerusuhan hingga kemarin, Wandi menjelaskan baru ada dua telepon dari tanah air. Seluruhnya adalah, keluarga mahasiswa asal Jakarta yang sedang belajar. “Mereka semua ingin tahu kondisi keluarganya di sini,” kata Wandi. Setelah dicek, baru satu permintaan saja yang sudah berhasil ditindaklanjuti. Yaitu kabar dari seorang mahasiswa yang belajar di kawasan Liverpool.

Menurut laporan yang masuk ke Wandi, kondisi mahasiswa tersebut dalam keadaan baik-baik saja. Tidak sampai menjadi korban kerusuhan. Sayang, dia tidak bisa menyebutkan identitas pelajar itu. Sementara untuk satu permintaan lainnya, Wandi belum bisa mengkonfirmasi. Sebab, informasi awal yang disampaikan ke KBRI kurang jelas. “Dia hanya mengirim lewat email (kbri@btconnect.com), itu saja kurang lengkap,” cetus Wandi. Dia mengatakan, pihak KBRI masih membuka posko informasi bagi keluarga WNI yang ada di London dan sekitarnya. Nomor yang bisa dihubungi adalah +447923502807, nomor ponsel Wandi.

Di bagian lain, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu Tatang A. Razak menjelaskan, memang benar ada kabar kerusuhan di London dan sekitarnya sudah mulai mereda. Tapi, Tatang mengatakan jika kebijakan travel advisory atau himbauan tidak berkunjung ke London belum dicabut. Kebijakan itu dilansir Kemenlu sejak Rabu lalu (10/8). “Kita belum bisa memastikan kapan travel advisory itu dicabut,” jelasnya.(wan/jpnn)

JAKARTA- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London, Kerajaan Inggris merangkap Republik Irlandia dan International Maritime Organization (IMO) tidak menyangkan jika kerusuhan di Kota London dan sekitarnya sudah mulai mereda. Meskipun begitu, imbauan tidak berkunjung ke kota London (travel advisory) masih belum dicabut. Pemerintah masih khawatir jika kerusuhan bakal memanas lagi. Melalui sambungan telepon, Protokol Konsuler Indoknesia di London Wandi Andriano kepada Jawa Pos (grup Sumut Pos) kemarin (13/8) mengatakan, jika titik-titik kerusuhan di London dan sekitarnya sudah relatif lebih tenang

“Secara umum, bisa mendekati pulih seperti semua,” ujarnya. Wandi menuturkan, KBRI di London sudah melansir titik-titik yang menjadi pusat kerusuhan ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Wandi menuturkan, titik kerusuhan di sekitar London diantaranya adalah Hackney, Peckham, Lewisham, Clapham Junction, Croydon, Notting Hill, Fulham, Lee, Elephant and Castel, dan Calliers Wood.

Selajutnya kerusuhan juga terjadi di Chalk Farm, Balham, Old Kent Road, Lower Bridge, Loughborough Junction, Ladbroke Grove, Camden, New Cross, Mile and, Ealing, Kilburn, Deptford, East Ham, Caiford, Bethnal Green, Denmark Hill, Leyton Mills, Walthamstow, Chingford Mount dan Brixion. Sementara kerusuhan dan tindak kriminal penjarahan juga telah menyebar ke beberapa kota lainnya di Inggris seperti di Bristol, Liverpool, Menchester, Nottingham dan Birmingham.

Selama kerusuhan di London pecah, Wandi mengatakan dirinya mendapat tugas untuk memimpin pos informasi WNI. Dia mengatakan, saat ini WNI yang berada di London sekitar 5.000 jiwa. Sementara itu, lebih dari seratus orang Indonesia mendarat di London setiap hari. “Sebagian besar adalah mahasiswa,” tuturnya. Sisanya adalah perempuan yang menikah dengan warga setempat, serta sebagian kecil lagi menjadi TKI di beberapa sektor.

Sejak terjadi kerusuhan hingga kemarin, Wandi menjelaskan baru ada dua telepon dari tanah air. Seluruhnya adalah, keluarga mahasiswa asal Jakarta yang sedang belajar. “Mereka semua ingin tahu kondisi keluarganya di sini,” kata Wandi. Setelah dicek, baru satu permintaan saja yang sudah berhasil ditindaklanjuti. Yaitu kabar dari seorang mahasiswa yang belajar di kawasan Liverpool.

Menurut laporan yang masuk ke Wandi, kondisi mahasiswa tersebut dalam keadaan baik-baik saja. Tidak sampai menjadi korban kerusuhan. Sayang, dia tidak bisa menyebutkan identitas pelajar itu. Sementara untuk satu permintaan lainnya, Wandi belum bisa mengkonfirmasi. Sebab, informasi awal yang disampaikan ke KBRI kurang jelas. “Dia hanya mengirim lewat email (kbri@btconnect.com), itu saja kurang lengkap,” cetus Wandi. Dia mengatakan, pihak KBRI masih membuka posko informasi bagi keluarga WNI yang ada di London dan sekitarnya. Nomor yang bisa dihubungi adalah +447923502807, nomor ponsel Wandi.

Di bagian lain, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu Tatang A. Razak menjelaskan, memang benar ada kabar kerusuhan di London dan sekitarnya sudah mulai mereda. Tapi, Tatang mengatakan jika kebijakan travel advisory atau himbauan tidak berkunjung ke London belum dicabut. Kebijakan itu dilansir Kemenlu sejak Rabu lalu (10/8). “Kita belum bisa memastikan kapan travel advisory itu dicabut,” jelasnya.(wan/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/