MEDAN, SUMUTPOS.CO -Kemenangan atas 757 Kepri Jaya membuat PSMS percaya diri menatap laga-laga selanjutnya di Liga 2. Selanjutnya PSMS akan menghadapi Pro Duta FC di Stadion Teladan, Minggu (30/4) mendatang.
Dengan target lolos ke kasta tertinggi tentu target terdekat yang harus diwujudkan PSMS adalah lolos dari penyisihan grup 1. Pelatih PSMS, Mahruzar Nasution secara hitung-hitungan menyebutkan minimal timnya harus meraih 30 poin.
Itu berarti, tim besutan pelatih Mahruzar Nasution paling tidak harus bisa sapu bersih tujuh kemenangan kandang dan tiga pertandingan tandang dari total 14 pertandingan. Ternyata, Mahruzar sudah memperhitungkannya. “30 poin, itu pun kita masih bisa dibilang berdebar-debar karena masih tergantung raihan poin lawan. Tapi untuk aman, minimal 11 pertandingan kita bisa menangkan,” ujarnya.
Itu berarti, 33 poin harus bisa diraih sepanjang babak penyisihan grup. “Pertandingan di kandang kita sapu bersih semua kemenangan di kandang dan empat pertandingan tandang. Hitungan kasarnya seperti itu,” ucap mantan asisten pelatih timnas U-16 dan U-19 tersebut.
PSMS sendiri mendapat keuntungan dengan lima laga kandang di putaran pertama. Ini berarti putaran pertama menjadi kesempatan besar mendulang poin. Sementara putaran kedua PSMS hanya mendapat jatah dua laga kandang dan sisanya tandang.
“Kalau sisa tiga pertandingam kandang paling tidak bisa seri di tambah empat kemenangan tandang tentunya poin bisa lebih dari target,” ucapnya.
Sementara untuk ujian terdekat menghadapi Pro Duta, Mahruzar mengatakan dirinya masih mengevaluasi dari laga sebelumnya. “Sejauh ini tim pelatih masih akan fokus pada evaluasi dari pertandingan perdana, khususnya Possession dan build up attack. Karena memang kami menargetkan tiga angka bila bermain di kandang,” katanya.
Di sisi lain, kemarin (Selasa 25/4), pemain dan tim pelatih PSMS menerima kucuran bonus hasil kemenangan laga kontra Kepri.Menurut Mahruzar itu sudah lebih dari cukup untuk memotivasi pemain. “Dapat bonus, Alhamdulillah. Enggak tahu jumlahnya berapa karena diamplopi. Sebelumnya saat seri menghadapi Persib (uji coba dengan skor akhir 0-0) juga dapat bonus,” katanya.
Namun menurutnya, bonus bukan merupakan segala-galanya. Yang terpenting, bagaimana PSMS Medan bisa bermain maksimal di setiap pertandingan. “Kepada pemain saya sudah bilang jangan berpikir bonus karena tidak segala-galanya,” ucapnya.
Sementara Manajer PSMS Medan, Januari Siregar menyebutkan, bonus tersebut merupakan apresiasi dari pengurus dan manajemen PSMS kepada pelatih dan pemain. “Nominalnya nggak boleh dipublikasi tapi seluruh pemain dan seluruh coach dapat apresiasi dalam bentuk bonus. Semoga tali asih tersebut dapat meningkatkan kebersamaan dan kerja sama maupun sama sama kerja di antara semua pihak di PSMS,” ucapnya. (don)