Buka Puasa Parsadaan Ritonga Dohot Boruna se-Indonesia
Seratusan Pengurus Besar (PB) dan anggota Parsadaan Ritonga Dohot Boruna se-Indonesia menggelar acara buka puasa, Salat Maghrib dan Tarawih berjamaah di kediaman Ketua Umum PB Parsadaan Ritonga Dohot Boruna se-Indonesia, Ir H Chaidir Ritonga MM, Kompleks Rajawali Indah Medan, Minggu (14/8).
ACARA silaturahmi ini dirangkai dengan pembubaran panitia Musyawarah Nasional (Munas) Parsadaan Ritonga se-Indonesia di Padang Sidimpuan Juni 2011. Munas ini mengantarkan yang juga Wakil Ketua DPRD Sumut, Chaidir Ritonga menjadi Ketua Umum Parsadaan Ritonga se-Indonesia menggantikan H Banuaran Ritonga.
Buka puasa ini dihadiri sejumlah tokoh diantaranya Penasehat PB Parsadaan Ritonga H Banuaran Ritonga, Plt Asisten Setdako Medan, Drs Cekowahda Ritonga, Anggota DPRD Sumut Tiaisah Ritonga, Direktur Operasional PDAM Tirtanadi Mangindang Ritonga SE dan Kepala Cabang Utama Bank Sumut Drs H Paroiman Ritonga.
Dari jajaran pengurus Parsadaan Ritonga Dohot Boruna hadir Sekretaris Umum PB Parsadaan Ritonga se-Indonesia Ihwan Ritonga SE, Ketua dan Sekretaris Panitia Halal bi Halal Parsadaan Ritonga se-Indonesia Drs H Panangaran Ritonga dan Drs Edi Wardo Ritonga serta penceramah Marasutan Ritonga SAg serta undangan lain.
Dalam kesempatan ini Sekretaris Umum PB Parsadaan Ritonga se-Indonesia, Ihwan Ritonga SE yang menjadi Ketua Panitia Munas Parsadaan Ritonga Dohot Boruna melaporkan anggaran pelaksanaan Munas tersebut. ‘’Ada sisa uang pelaksanaan Munas yang dijadikan telah dipakai panjar pemakaian Gedung Uniland untuk Halal Bi Halal Parsadaan Ritonga pada September 2011. Pelaksanaan Munas berjalan dengan baik,’’ katanya.
Chaidir Ritonga mengajak seluruh anggota dan pengurus Parsadaan Ritonga Dohot Boruna untuk dapat bersatu mewujudkan pembangunan bagas godang (rumah besar) Ritonga pertama di Medan.
‘’Melalui organisasi paguyuban marga Ritonga terus meningkatkan hubungan silaturahmi. Lima tahun ke depan, kita dapat melaksanakan Munas Parsadaan Ritonga Dohot Boruna di rumah bagas godang tersebut. Organisasi marga juga harus dikelola dengan manajemen modern,’’ terangnya.
Ketua Perhimpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) di Sumut ini menambahkan, apabila ada perbedaan pendapat diantara anggota dan pengurus Parsadaan Ritonga Dohot Boruna dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
Politisi Partai Golkar Sumut ini juga mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga pelaksanaan Mubes Parsadaan Ritonga Dohot Boruna dapat berjalan dengan baik termasuk dukungan dari Pemprovsu. ‘’Suatu sejarah karena kita mampu melaksanakan Munas dengan anggaran Rp256 juta, masih surplus Rp.9 juta,’’ ucap dia.
Marasutan Ritonga SAg dakam tausyiahnya mengutarakan rasa syukur atas silaturahmi pasca Mubes. Ia juga menerangkan Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum apabila tidak dilakukan oleh dirinya sendiri. ‘’Sehingga maju atau mundurnya Parsadaan Ritonga tidak mungkin diserahkan pada orang lain. Dari, oleh dan untuk Ritonga,’’ jelasnya.
Untuk itu, lanjut dia, apabila Parsadaan Ritonga ingin memiliki bagas godang atau yayasan yang mampu menyekolahkan anak-anak kurang mampu maka harus dapat diwujudkan anggota dan pengurus Parsadaan Ritonga Dohot Borunanya. (*)