26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Selamat Jalan Leo Maspaitella

SURABAYA, SUMUTPOS.CO  – Legenda voli nasional Indonesia sekaligus mantan pelatih tim nasional Indonesia Leo Maspaitella, Rabu (3/5) tutup usia diangka 78 tahun. Pria yang memiliki nama lengkap  Leonard Jonas Maspaitella ini diketahui telah mengalami stroke sejak 2016 lalu.

Tidak ada firasat apapun yang dirasakan oleh anak keduanya Loudry Maspaitella, yang juga merupakan mantan pemain dan saat ini merupakan pelatih voli nasional Indonesia. Kepada Jawa Pos, Loudry menceritakan Senin (1/5) lalu dirinya masih bercengkrama dengan sang ayah yang saat itu malah terlihat sehat dan bugar.

“Saya juga heran, kenapa hari itu papa terlihat segar. Saya anggap ini kemajuan untuk kesehatan beliau ternyata justru itu pertanda beliau akan dipanggil Tuhan,” cerita Loudry dirumah duka yang terletak di perumahan Rungkut Harapan Surabaya.

Loudry juga sempat menceritakan kepada sang ayah mengenai karir kepelatihannya usai menjadi asisten pelatih membawa tim Jakarta BNI Taplus 46 di Proliga 2017 lalu. Leo yang memang sudah tidak bisa banyak bicara karena stroke yang dideritanya, hanya menanggapi cerita anak bungsunya tersebut dengan senyuman.

“Memang sejak 2007 papa sudah punya gula darah yang mencapai angka 600. Saat 2016 usai natal, beliau terjatuh di kamar mandi dan mengenai tulang ekornya. Beliau stroke bukan karena terjatuh tapi karena imbas dari jatuh itu beliau banyak diatas kasur sehingga menjadi stroke,” jelas pria yang pernah mendapat predikat tosser terbaik di Indonesia ini.

Leo menghembuskan napas terakhirnya, usai melakukan doa berdua bersama sang istri Paulina Sarah Lessil subuh kemarin. Usai berdoa bersama yang menjadi rutinitas pasangan mantan pemain voli ini, Loudry menceritakan ayahnya sempat mengalami mual.

“Tidak lama setelah itu papa di panggil Tuhan pukul 05.15 WIB. Mama langsung menghubungi saya serta kakak saya (Henny Maspaitella). Henny yang paling kaget papa sudah meninggal karena dia yang lebih sering berinteraksi dengan papa setiap hari kerumah papa bersama anak-anaknya,” ujar Loudry yang merupakan adik kandung Henny Maspaitella atlet nasional atletik Indonesia.

Hingga malam kemarin, ratusan keluarga dan kerabat juga terus memenuhi rumah duka secara bergantian. Kebaktian penghiburan juga dilakukan di rumah duka malam kemarin, dan istri mendiang Leo Maspaitella, Paulina juga terlihat ramah menyambut tamu yang melayat. Rencananya, hari ini jenasah Leo Maspaitella akan dikebumikan di Makam Kembang Kuning Surabaya pukul 12.00 WIB. (nic).

SURABAYA, SUMUTPOS.CO  – Legenda voli nasional Indonesia sekaligus mantan pelatih tim nasional Indonesia Leo Maspaitella, Rabu (3/5) tutup usia diangka 78 tahun. Pria yang memiliki nama lengkap  Leonard Jonas Maspaitella ini diketahui telah mengalami stroke sejak 2016 lalu.

Tidak ada firasat apapun yang dirasakan oleh anak keduanya Loudry Maspaitella, yang juga merupakan mantan pemain dan saat ini merupakan pelatih voli nasional Indonesia. Kepada Jawa Pos, Loudry menceritakan Senin (1/5) lalu dirinya masih bercengkrama dengan sang ayah yang saat itu malah terlihat sehat dan bugar.

“Saya juga heran, kenapa hari itu papa terlihat segar. Saya anggap ini kemajuan untuk kesehatan beliau ternyata justru itu pertanda beliau akan dipanggil Tuhan,” cerita Loudry dirumah duka yang terletak di perumahan Rungkut Harapan Surabaya.

Loudry juga sempat menceritakan kepada sang ayah mengenai karir kepelatihannya usai menjadi asisten pelatih membawa tim Jakarta BNI Taplus 46 di Proliga 2017 lalu. Leo yang memang sudah tidak bisa banyak bicara karena stroke yang dideritanya, hanya menanggapi cerita anak bungsunya tersebut dengan senyuman.

“Memang sejak 2007 papa sudah punya gula darah yang mencapai angka 600. Saat 2016 usai natal, beliau terjatuh di kamar mandi dan mengenai tulang ekornya. Beliau stroke bukan karena terjatuh tapi karena imbas dari jatuh itu beliau banyak diatas kasur sehingga menjadi stroke,” jelas pria yang pernah mendapat predikat tosser terbaik di Indonesia ini.

Leo menghembuskan napas terakhirnya, usai melakukan doa berdua bersama sang istri Paulina Sarah Lessil subuh kemarin. Usai berdoa bersama yang menjadi rutinitas pasangan mantan pemain voli ini, Loudry menceritakan ayahnya sempat mengalami mual.

“Tidak lama setelah itu papa di panggil Tuhan pukul 05.15 WIB. Mama langsung menghubungi saya serta kakak saya (Henny Maspaitella). Henny yang paling kaget papa sudah meninggal karena dia yang lebih sering berinteraksi dengan papa setiap hari kerumah papa bersama anak-anaknya,” ujar Loudry yang merupakan adik kandung Henny Maspaitella atlet nasional atletik Indonesia.

Hingga malam kemarin, ratusan keluarga dan kerabat juga terus memenuhi rumah duka secara bergantian. Kebaktian penghiburan juga dilakukan di rumah duka malam kemarin, dan istri mendiang Leo Maspaitella, Paulina juga terlihat ramah menyambut tamu yang melayat. Rencananya, hari ini jenasah Leo Maspaitella akan dikebumikan di Makam Kembang Kuning Surabaya pukul 12.00 WIB. (nic).

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/