MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penggerebekan yang melibatkan sedikitnya 12 personel Polres Deliserdang berlangsung di Jalan Rambongan Satu, pingiran rel Kereta Api, Tembung. Sembilan suara tembakan terdengar pada penindakan tersebut.
Pada Sabtu (13/5) siang kemarin, petugas datang ke rumah Rina (34) dengan mengendarai 1 mobil dan 4 kereta. Begitu sampai, mereka langsung merangsek masuk.
Target polisi bukan Rina, melainkan adiknya yang bernama Ihyar alias Bengok (30). Pria ini masuk dalam daftar perburuan karena diduga menjalankan bisnis narkoba.
Gerak cepat Polisi tidak sia-sia. Di dalam rumah, Bengok didapati sedang bertransaksi dengan seorang pria berinisial Cs. Barang bukti 1 paket sabu dan 1 unit timbangan elektrik atau skil pun disita.
Mengetahui ada penggrebekan, warga sekitar seketika berdatangan. Melihat banyaknya warga, seorang petugas segera mengungkap identitasnya selaku Polisi. “Kami Polisi,” katanya sembari memperlihatkan pistolnya.
Namun ketika warga mulai mengerti, tiba-tiba 3 petugas keluar dari rumah Rina sembari melepaskan tembakan ke udara. “Sudah, bubar… bubar,” bentak ketiga Polisi itu.
Menurut warga, kemarahan Polisi itu karena ada warga yang melempar atap rumah saat penggerebekan. Mendengar adanya tembakan, warga spontan lari ketakutan, “Ngeri kali bah. Main tembak-tembak saja polisinya,” ketus warga.
Tak lama, petugas meninggalkan rumah Rina sambil membawa Bengok bersama barang bukti.(cr8/ras)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penggerebekan yang melibatkan sedikitnya 12 personel Polres Deliserdang berlangsung di Jalan Rambongan Satu, pingiran rel Kereta Api, Tembung. Sembilan suara tembakan terdengar pada penindakan tersebut.
Pada Sabtu (13/5) siang kemarin, petugas datang ke rumah Rina (34) dengan mengendarai 1 mobil dan 4 kereta. Begitu sampai, mereka langsung merangsek masuk.
Target polisi bukan Rina, melainkan adiknya yang bernama Ihyar alias Bengok (30). Pria ini masuk dalam daftar perburuan karena diduga menjalankan bisnis narkoba.
Gerak cepat Polisi tidak sia-sia. Di dalam rumah, Bengok didapati sedang bertransaksi dengan seorang pria berinisial Cs. Barang bukti 1 paket sabu dan 1 unit timbangan elektrik atau skil pun disita.
Mengetahui ada penggrebekan, warga sekitar seketika berdatangan. Melihat banyaknya warga, seorang petugas segera mengungkap identitasnya selaku Polisi. “Kami Polisi,” katanya sembari memperlihatkan pistolnya.
Namun ketika warga mulai mengerti, tiba-tiba 3 petugas keluar dari rumah Rina sembari melepaskan tembakan ke udara. “Sudah, bubar… bubar,” bentak ketiga Polisi itu.
Menurut warga, kemarahan Polisi itu karena ada warga yang melempar atap rumah saat penggerebekan. Mendengar adanya tembakan, warga spontan lari ketakutan, “Ngeri kali bah. Main tembak-tembak saja polisinya,” ketus warga.
Tak lama, petugas meninggalkan rumah Rina sambil membawa Bengok bersama barang bukti.(cr8/ras)