29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Brasil Sua Portugal di Final

BOGOTA – Brasil bersua kembali dengan Portugal pada final Piala Dunia U-20 di Kolombia. Ini adalah bentrok kedua negara jajahan dan penjajahnya itu di partai puncak. Sebelumnya, 20 tahun yang lalu mereka pernah bentrok dan Portugal jadi pemenang.

Keberhasilan Brasil dan Portugal melaju ke final setelah mengalahkan lawan-lawan mereka di semifinal. Brasil menundukkan Meksiko 2-0 (0-0)  di Estadio Ramirez Villegas, Pereira, dan Portugal menang 2-0 (2-0) atas Prancis di Estadio Atanasio Girardot, Medello kemarin (18/8).

Tidak mudah bagi Brasil melewati Meksiko. Pertarungan kedua tim berlangsung seru. Bahkan, kemenangan Brasil baru ditentukan pada sepuluh menit akhir pertandingan melalui gol Henrique Almeida pada menit ke-80 dan 84.
Dengan begitu, ini menjadi final kedelapan bagi Brasil. Mereka telah mengoleksi empat gelar dan sedang mengejar yang kelima. Setelah edisi lalu kalah dari Ghana pada final, kali ini Samba Muda, julukan Brasil, berambisi menang.
“Portugal selalu menjadi lawan yang menyulitkan. Itu akan menjadi pertandingan yang berat seperti ketika kami mengalahkan Spanyol dan Meksiko,” bilang Ney Franco, pelatih Brasil, seperti dilansir Associated Press. Sementara itu, Portugal sendiri berambisi mengulang prestasi yang dicapai Luis Figo, Rui Costa, dan Joao Pinto, yang disebut-sebut sebagai generasi emas Portugal. “Brasil selalu menjadi favorit, tapi kami tak gentar. Kami siap,” kata Vale, pelatih Portugal.

Berbeda dengan Brasil yang menentukan kemenangan pada akhir pertandingan, Portugal telah memantapkan posisinya sejak awal laga. Baru sembilan menit pertandingan berjalan Portugal sudah unggul lewat Danilo dan digandakan Nelson Oliveira melalui eksekusi penalti di menit ke-40.

“Selamat buat Portugal yang berhasil mencapai final. Kami harus mengakui mereka. Kami melihat dua cara bermain yang berbeda diterapkan kedua tim dan mereka yang bermain bertahan yang akhirnya keluar sebagai pemenang,” kata Francis Smerecki, pelatih Prancis.

Setelah memastikan kemenangan, Portugal lebih terfokus untuk terus menjaga keunggulan, ketimbang maju menyerang. “Pertahanan mereka sangat kuat dan memang tidak ada aturan yang melarang mereka menumpuk sembilan pemain di area penalti,” ketus Smerecki.
Namun, yang lebih disesalinya adalah para pemainnya juga tidak mampu melakukan variasi serangan. “Kami tidak memiliki pemain yang kreatif dan juga membuat beberapa kesalahan teknis. Harusnya tidak terjadi,” beber Smerecki. (ham/jpnn)

BOGOTA – Brasil bersua kembali dengan Portugal pada final Piala Dunia U-20 di Kolombia. Ini adalah bentrok kedua negara jajahan dan penjajahnya itu di partai puncak. Sebelumnya, 20 tahun yang lalu mereka pernah bentrok dan Portugal jadi pemenang.

Keberhasilan Brasil dan Portugal melaju ke final setelah mengalahkan lawan-lawan mereka di semifinal. Brasil menundukkan Meksiko 2-0 (0-0)  di Estadio Ramirez Villegas, Pereira, dan Portugal menang 2-0 (2-0) atas Prancis di Estadio Atanasio Girardot, Medello kemarin (18/8).

Tidak mudah bagi Brasil melewati Meksiko. Pertarungan kedua tim berlangsung seru. Bahkan, kemenangan Brasil baru ditentukan pada sepuluh menit akhir pertandingan melalui gol Henrique Almeida pada menit ke-80 dan 84.
Dengan begitu, ini menjadi final kedelapan bagi Brasil. Mereka telah mengoleksi empat gelar dan sedang mengejar yang kelima. Setelah edisi lalu kalah dari Ghana pada final, kali ini Samba Muda, julukan Brasil, berambisi menang.
“Portugal selalu menjadi lawan yang menyulitkan. Itu akan menjadi pertandingan yang berat seperti ketika kami mengalahkan Spanyol dan Meksiko,” bilang Ney Franco, pelatih Brasil, seperti dilansir Associated Press. Sementara itu, Portugal sendiri berambisi mengulang prestasi yang dicapai Luis Figo, Rui Costa, dan Joao Pinto, yang disebut-sebut sebagai generasi emas Portugal. “Brasil selalu menjadi favorit, tapi kami tak gentar. Kami siap,” kata Vale, pelatih Portugal.

Berbeda dengan Brasil yang menentukan kemenangan pada akhir pertandingan, Portugal telah memantapkan posisinya sejak awal laga. Baru sembilan menit pertandingan berjalan Portugal sudah unggul lewat Danilo dan digandakan Nelson Oliveira melalui eksekusi penalti di menit ke-40.

“Selamat buat Portugal yang berhasil mencapai final. Kami harus mengakui mereka. Kami melihat dua cara bermain yang berbeda diterapkan kedua tim dan mereka yang bermain bertahan yang akhirnya keluar sebagai pemenang,” kata Francis Smerecki, pelatih Prancis.

Setelah memastikan kemenangan, Portugal lebih terfokus untuk terus menjaga keunggulan, ketimbang maju menyerang. “Pertahanan mereka sangat kuat dan memang tidak ada aturan yang melarang mereka menumpuk sembilan pemain di area penalti,” ketus Smerecki.
Namun, yang lebih disesalinya adalah para pemainnya juga tidak mampu melakukan variasi serangan. “Kami tidak memiliki pemain yang kreatif dan juga membuat beberapa kesalahan teknis. Harusnya tidak terjadi,” beber Smerecki. (ham/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/