26 C
Medan
Monday, September 30, 2024

Sekolah dan Rumah Terendam Banjir

SERGAI- Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Sei Rampah, Sabtu (20/8) malam sekira pukul 22.00 WIB, mengakibatkan dua bangunan sekolah dan rumah warga di Dusun VIII, Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, terendam banjir.

Pantauan Sumut Pos, banjir merendam tiga  rumah warga setinggi 35 centimeter yaitu milik,  Sugianto (81), Leman (60), dan Abdul Hakim Lubis (43). Selain itu, banjir juga  merendam halaman sekolah dasar (SD) Negri 102020 dan SDN 102041  Firdaus.

Menurut korban banjir, Sugianto (81) dan Riadi, hujan lebat yang  turun kemarin (20/8) malam, mengakibatkan air masuk ke dalam rumah mencapai ketinggian 35 centimeter, sedangkan dihalaman rumah 60 centimeter.

Mereka pun harus mengungsi ke rumah jiran tetangga, dengan membawa perabot rumah tangga yang bisa diselamatkan. Keduanya menduga, banjir yang melanda rumah mereka, disebebabkan adanya aktivitas galian C di daerah mereka.
“Banjir ini diakibatkan tertimbunnya sejumlah parit oleh galian C pembuatan pertapakan perumahan. Padahal, sejak belasan tahun kami tinggal disini, tidak pernah terjadi banjir seperti ini, walaupun hujan lebat sampai beberapa hari,” keluh Riadi.

Jika parit yang tertimbun tidak segera dibongkar oleh pengelola, kata mereka, kondisi seperti ini (banjir) akan semakin parah. Sebab, sudah tidak ada lagi saluran pembuangan air di daerah mereka.
Camat Sei Rampah Fajar Simbolon, ketika dihubungi Sumut Pos mengatakan, akan segera mengambil sikap atas penutupan parit tersebut.(mag-15)

SERGAI- Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Sei Rampah, Sabtu (20/8) malam sekira pukul 22.00 WIB, mengakibatkan dua bangunan sekolah dan rumah warga di Dusun VIII, Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, terendam banjir.

Pantauan Sumut Pos, banjir merendam tiga  rumah warga setinggi 35 centimeter yaitu milik,  Sugianto (81), Leman (60), dan Abdul Hakim Lubis (43). Selain itu, banjir juga  merendam halaman sekolah dasar (SD) Negri 102020 dan SDN 102041  Firdaus.

Menurut korban banjir, Sugianto (81) dan Riadi, hujan lebat yang  turun kemarin (20/8) malam, mengakibatkan air masuk ke dalam rumah mencapai ketinggian 35 centimeter, sedangkan dihalaman rumah 60 centimeter.

Mereka pun harus mengungsi ke rumah jiran tetangga, dengan membawa perabot rumah tangga yang bisa diselamatkan. Keduanya menduga, banjir yang melanda rumah mereka, disebebabkan adanya aktivitas galian C di daerah mereka.
“Banjir ini diakibatkan tertimbunnya sejumlah parit oleh galian C pembuatan pertapakan perumahan. Padahal, sejak belasan tahun kami tinggal disini, tidak pernah terjadi banjir seperti ini, walaupun hujan lebat sampai beberapa hari,” keluh Riadi.

Jika parit yang tertimbun tidak segera dibongkar oleh pengelola, kata mereka, kondisi seperti ini (banjir) akan semakin parah. Sebab, sudah tidak ada lagi saluran pembuangan air di daerah mereka.
Camat Sei Rampah Fajar Simbolon, ketika dihubungi Sumut Pos mengatakan, akan segera mengambil sikap atas penutupan parit tersebut.(mag-15)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/