JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Wacana pemindahan ibu kota Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah terus bergulir. Bahkan, saat ini Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah memiliki target pada 2018 rencana tersebut mulai direalisasi.
Dalam kunjungannya ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Presiden Joko Widodo menjawab pertanyaan wartawan saat ditanya soal itu. Namun, Jokowi enggan menjelaskan lebih lanjut secara detail terkait rencana itu.
“(Pemindahan) nanti akan saya sampaikan pada waktunya,” kata Jokowi yang mengulang kalimat itu sampai tiga kali, Selasa (4/7) seperti dilansir Jawa Pos.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga enggan berbicara banyak soal itu. Dia meminta agar penjelasan dilakukan satu pintu yakni oleh Presiden Jokowi.
“Saya tidak ada komen nanti kan Presiden yang akan menjelaskan,” tegasnya. Isu wacana ini sebelumnya bergulir sejak era kepemimpinan Presiden Soekarno.
Belakangan, Presiden Joko Widodo kembali menggulirkan isu tersebut. Ibu kota Jakarta dianggap sudah tidak representatif dengan kemacetan yang terus terjadi setiap hari. (jpg)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Wacana pemindahan ibu kota Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah terus bergulir. Bahkan, saat ini Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah memiliki target pada 2018 rencana tersebut mulai direalisasi.
Dalam kunjungannya ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Presiden Joko Widodo menjawab pertanyaan wartawan saat ditanya soal itu. Namun, Jokowi enggan menjelaskan lebih lanjut secara detail terkait rencana itu.
“(Pemindahan) nanti akan saya sampaikan pada waktunya,” kata Jokowi yang mengulang kalimat itu sampai tiga kali, Selasa (4/7) seperti dilansir Jawa Pos.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga enggan berbicara banyak soal itu. Dia meminta agar penjelasan dilakukan satu pintu yakni oleh Presiden Jokowi.
“Saya tidak ada komen nanti kan Presiden yang akan menjelaskan,” tegasnya. Isu wacana ini sebelumnya bergulir sejak era kepemimpinan Presiden Soekarno.
Belakangan, Presiden Joko Widodo kembali menggulirkan isu tersebut. Ibu kota Jakarta dianggap sudah tidak representatif dengan kemacetan yang terus terjadi setiap hari. (jpg)