Tunggakan Pelanggan PLN Sumut Rp120 Miliar
MEDAN- PLN Sumut mempererat kerjasama dengan Kejatisu dan Poldasu mengadakan workshop P2TL dan pengendalian tunggakan di Udiklat Tuntungan yang dibuka Senin (22/8) lalu. Kegiatan tersebut berlangsung tiga hari dengan diikuti 74 peserta dari PLN Sumut, Lubuk Pakam, Binjai dan Medan.
Manager SDM dan Organisasi PLN Sumut Ir Setiabudi Suhud mengatakan, akhir-akhir ini banyak keluhan tentang P2TL (penertiban pemakaian tenaga listrik) maupun pemutusan listrik terkait dengan tunggakan. “Sehubungan dengan itu, maka PLN melakukan pelatihan pegawai. Untuk itu penatarnya juga melibatkan kejaksaan, kepolisian dan pengacara termasuk etika,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, penanganan barang-barang bukti yang merupakan kompetensi kepolisian sehingga petugas P2TL itu diberi kemampuan mengurus barang bukti P2TL itu, agar meminimalkan complain dari pelanggan.
Di Sumut ini, selain pemakaian listrik yang illegal (curi), ada juga lampu penerangan jalan umum illegal. Tunggakan masih tinggi, sampai 22 Agustus saja tunggakan rekening pelanggan PLN di Sumut sekitar Rp120 miliar. Tagihan rekening di Sumut per bulan sekitar Rp450 miliar dari pelanggan 2,5 juta.
Dikatakan Setiabudi, dalam hubungan PLN dengan pelanggan ada perjanjian jual-beli tenaga listrik dan ini kesepakatan. Jika tanggal 20 belum dibayar maka sepakat diputus sementara tanggal 21. Sedangkan 60 hari belum juga dibayar, maka dibongkar rampung. “Kalau mau nyambung lagi setelah bongkar rampung itu, diperlakukan seperti bayar nyambung baru dan juga tunggakannya harus dilunasi,” tambahnya.
Soal UJL (uang jaminan langganan) terhadap pelanggan yang diputus listriknya, lanjutnya, akan diperhitungkan dan UJL rencananya dikembalikan kepada pelanggan.
Menurutnya, penyambungan listrik sekarang tanpa UJL atau penyambungan listrik pra bayar (bayar duluan/seperti system pulsa). Saat ini di Sumut sudah 19 ribu pelanggan yang pra bayar. “Kalau pulsanya habis tengah malam, bayar pakai ATM juga bisa ke bank terdekat. Namun diingatkannya jangan menunggu habis tengah malam,” paparnya.
Dengan pra bayar, pelanggan lebih termotivasi mengatur pemakaian dan penghematan listrik. Yang berpenghasilan kecil, boleh beli Rp20 ribu per minggu. Sementara untuk petani saat panen, banyak uang maka bisa beli sekaligus untuk 6 bulan atau setahun ke depan.
“Pra bayar itu pilihan, hanya saat ini meteran yang tersedia adalah untuk yang pra bayar, dan yang meteran konpensional, harus antre,” pungkasnya.
Hadir pada acara itu GM PLN Sumut Krisna Sumbaputra, Manager Niaga Mirza Arsyad, Manager Perencanaan Yugo Riatmo, Humas Yulizar, Manager PLN Binjai Ir Pintor Rumapea. (*/ila)